akumulasi berubah terhadap loading rate dan waktu. Dengan ketebalan batu kapur 1 m dan diameter 1,3
– 1,9 cm dapat menghasilkan paling sedikit 100 mgL alkalinitas untuk periode 10 tahun.
Menurut Neculita 2009, efisiensi pengolahan secara pasif air asam tambang dengan bioreaktor, dalam hal ini SMS dan batu kapur dapat menaikkan
pH dari 2,9-5,7 menjadi pH 6 dan mereduksi logam 60-82 untuk logam Fe, dan 99,9 untuk logam Cd, Ni dan Zn dengan hidraulic retention times HRTs atau
waktu kontak 7,3 dan 10 hari.
2.5 Adsorpsi dan Jenis Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses dimana satu atau lebih unsur-unsur pokok dari suatu larutan fluida akan lebih terkonsentrasi pada permukaan suatu padatan
tertentu adsorben. Dengan cara ini, komponen-komponen dari suatu larutan, baik dari larutan gas ataupun cairan, bisa dipisahkan satu sama lain Treybal,
1980. Adsorpsi melibatkan proses perpindahan massa dan menghasilkan kesetimbangan distribusi dari satu atau lebih larutan antara fasa cair dan partikel.
Pemisahan dari suatu larutan tunggal antara cairan dan fasa yang diserap membuat pemisahan larutan dari fasa curah cair dapat dilangsungkan. Berdasarkan interaksi
molekular antara permukaan adsorben dengan adsorbat, adsorpsi dibagi menjadi 2 dua jenis :
1. Adsorpsi fisik adalah adsorpsi yang terjadi akibat gaya interaksi tarik-menarik antara molekul adsorben dengan molekul adsorbat. Adsorpsi ini melibatkan
gaya-gayaVan der Wals sebagai kondensasi uap. Jenis ini cocok untuk proses adsorpsi yang membutuhkan proses regenerasi karena zat yang
teradsorpsi tidak larut dalam adsorben tapi hanya sampai permukaan saja. Pada adsorpsi fisik, adosrbat tidak terikat kuat pada permukaan adsorben
sehingga adsorbat dapat bergerak dari satu bagian permukaan ke bagian permukaan lainnya. Permukaan yang ditinggalkan oleh adsorbat dapat
digantikan oleh adsorbat lainnya multilayer. 2. Adsorpsi Kimia Adsorpsi kimia adalah adsorpsi yang terjadi akibat interaksi
kimia antara molekul adsorben dengan molekul adsorbat. Proses ini pada umumnya menurunkan kapasitas dari adsorben karena gaya adhesinya yang
kuat sehingga proses ini tidak reversibel. Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat sehingga lapisan yang terbentuk adalah lapisan monolayer.
2.6 Jenis Adsorben
Adsorben merupakan material berpori dan proses adsorpsi berlangsung di dinding pori. Adsorben dapat digolongkan menjadi 2 dua jenis yaitu adsorben
tidak berpori non-porous sorbents dan adsorben berpori porous sorbents. 1.
Adsorben tidak berpori non-porous sorbents Adsorben tidak berpori dapat diperoleh dengan cara presipitasi deposit
kristalin seperti BaSO
4
atau penghalusan padatan kristal. Luas permukaan spesifiknya kecil, tidak lebih dari 10 m
2
g dan umumnya antara 0,1 – 1 m
2
g. adsorben tidak berpori seperti filter karet rubber filters dan karbon bergrafit
graphitized carbon blacks adalah jenis adsorben tidak berpori yang telah mengalami perlakuan khusus sehingga luas permukaannya dapat mencapai
ratusan m
2
g.
2. Adsorben berpori
Luas permukaan spesifik adsorben berpori berkisar antara 100 – 1000
m
2
g. Beberapa jenis adsorben berpori yang telah digunakan secara komersial antara lain adalah karbon aktif, zeolit, silica gel, activated alumina.
2.7 Kulit Bagian Dalam Ubi Kayu Sebagai Adsorben Karbon Aktif