GH ′ = GG ′ = Analisis Biplot

Ukuran Kesuaian Biplot Menurut Gabriel 2002, biplot tidak hanya sebagai pendekatan matriks data X dengan menggunakan matriks GH ′, tetapi juga koragam dan korelasi antar peubah, serta bentuk dan kemiripan antar objek. Hasil perkalian HH ′ sebagai pendekatan dari matriks X ′X yang berkaitan dengan ragam-koragam dan korelasi antar peubah, sedangkan matriks GG ′ sebagai pendekatan bagi XX′ yang berkaitan dengan ukuran kemiripan antar objek. Selanjutnya Gabriel mengemukakan ukuran kesuaian biplot Goodness of Fit of Biplots sebagai ukuran pendekatan dalam bentuk sebagai berikut: 1 Kesuaian data: GF

X, GH ′ =

′ ′ ′ ′ ′ 2.27 2 Kesuaian peubah: GF XX,HH ′ = ′ ′ ′ ′ ′ ′ 2.28 3 Kesuaian objek: GF

XX, GG ′ =

′ ′ ′ ′ ′ ′ 2.29 DATA DAN METODE PENELITIAN Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder dari nilai mata kuliah dan IPK mahasiswa TPB IPB Bogor tahun akademik 20072008. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan semua mahasiswa TPB yang terdiri 3001 mahasiswa yang dikelompokkan berdasarkan provinsi dan seleksi masuk IPB, yaitu melalui jalur BUD atau non BUD. Hasil matriks data peubah ganda berukuran 54x15 yang menunjukkan 24 provinsi asal daerah mahasiswa BUD dan 30 provinsi mahasiswa non BUD. Dari setiap provinsi dan jalur masuk IPB, diamati rata-rata nilai mutu 14 mata kuliah dan nilai IPK mahasiswanya. Sebagai gambaran bahwa biplot dengan DNS kekar lebih tahan terhadap data pencilan, diberikan data ekstrim pada peubah mata kuliah Biologi dari objek provinsi NAD non BUD dan peubah mata kuliah Pengantar Matematika dari objek provinsi PAPUA non BUD yang masing-masing sebesar 7.50 dan 10.50. Hasil biplot kemudian dibandingkan hasil biplot dengan metode biasa. Peubah dan Objek Penelitian Peubah yang digunakan dalam penelitian ini merupakan mata kuliah selama di TPB IPB yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Nama peubah No Peubah Kode 1 Agama AGM 2 Biologi BIO 3 Ekonomi Umum EKU 4 Fisika FIS 5 Bahasa Indonesia IND 6 Bahasa Inggris ING 7 Kalkulus KAL 8 Kimia KIM 9 Pengantar Kewirausahaan KWR 10 Pengantar Matematika MTK 11 Olah Raga dan Seni ORS 12 Pengantar Ilmu Pertanian PIP 13 Pengantar Kewarganegaraan PKN 14 Sosiologi Umum SOU 15 Indeks Prestasi Kumulatif IPK Nilai peubah AGM, BIO, EKU, FIS, IND, ING, KAL, KIM, KWR, MTK, ORS, PIP, PKN, SOU dan IPK merupakan rata-rata nilai mutu mata kuliah dan IPK mahasiswa. Objek pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah provinsi asal mahasiswa jalur BUD dan non BUD yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Nama objek pengamatan provinsi Provinsi Seleksi Kode Provinsi Seleksi Kode NAD 1 Non BUD 1 JATIM 1 Non BUD 28 NAD 2 BUD 2 JATIM 2 BUD 29 SUMUT 1 Non BUD 3 BALI Non BUD 30 SUMUT 2 BUD 4 NTB Non BUD 31 SUMBAR 1 Non BUD 5 NTT 1 Non BUD 32 SUMBAR 2 BUD 6 NTT 2 BUD 33 RIAU 1 Non BUD 7 KALBAR Non BUD 34 RIAU 2 BUD 8 KALTENG 1 Non BUD 35 JAMBI 1 Non BUD 9 KALTENG 2 BUD 36 JAMBI 2 BUD 10 KALSEL 1 Non BUD 37 SUMSEL 1 Non BUD 11 KALSEL 2 BUD 38 SUMSEL 2 BUD 12 KALTIM 1 Non BUD 39 BENGKULU Non BUD 13 KALTIM 2 BUD 40 LAMPUNG 1 Non BUD 14 SULUT Non BUD 41 LAMPUNG 2 BUD 15 SULSEL 1 Non BUD 42 KEP.BABEL. 1 Non BUD 16 SULSEL 2 BUD 43 KEP.BABAL. 2 BUD 17 SULTRA 1 Non BUD 44 DKI JAKARTA 1 Non BUD 18 SULTRA 2 BUD 45 DKI JAKARTA 2 BUD 19 SULTENG 1 Non BUD 46 JABAR 1 Non BUD 20 SULTENG 2 BUD 47 JABAR 2 BUD 21 GORONTALO Non BUD 48 BANTEN 1 Non BUD 22 MALUKU 1 Non BUD 49 BANTEN 2 BUD 23 MALUKU 2 BUD 50 JATENG 1 Non BUD 24 MALUT 1 Non BUD 51 JATENG 2 BUD 25 MALUT 2 BUD 52 DIY 1 Non BUD 26 PAPUA 1 Non BUD 53 DIY 2 BUD 27 PAPUA 2 BUD 54 Klasifikasi nilai mutu berdasarkan aturan akademik di IPB disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Klasifikasi nilai mutu No Huruf Mutu Nilai Mutu 1 A 4 2 B 3 3 C 2 4 D 1 5 E Metode Penelitian Diagram kotak garis digunakan untuk memperoleh gambaran tentang lokasi pemusatan data, rentangan penyebaran, kemiringan pola sebaran dan pencilan. Matriks korelasi Pearson yang menggambarkan tingkat keeratan hubungan linear antar peubah diperoleh dengan software Minitab 14. Data dianalisis dengan dua pendekatan. Pendekatan I digunakan untuk memperoleh biplot dengan DNS biasa menggunakan paket Biplot versi 3.2, Ardana 2008 software Mathematica 6.0. Pendekatan II digunakan untuk memperoleh biplot dengan DNS kekar menggunakan paket RobustBiplotPack Versi 1.1, Ardana 2009 software Mathematica 6.0. Pendekatan I dengan DNS biasa. 1. Transformasi matriks data ke bentuk matriks koragam yang terstandarisasi terhadap rata-rata. 2. Analisis dengan menggunakan paket Biplot versi 3.2, Ardana 2008 software Mathematica 6.0 dengan memilih nilai α = 0. 3. Menelusuri ketepatan biplot dengan menggunakan ukuran kesuaian dari Gabriel 2002. Pendekatan II dengan DNS kekar. 1. Transformasi matriks data ke bentuk matriks koragam yang terstandarisasi terhadap median. 2. Analisis dengan menggunakan paket BiplotRobustPack versi 1.1, Ardana 2009 software Mathematica 6.0 dengan memilih nilai α = 0. 3. Menelusuri ketepatan biplot dengan menggunakan ukuran kesuaian dari Gabriel 2002. Jika hasil analisis data dengan metode biasa dan kekar memberikan hasil yang relatif sama, maka terhadap data asli diberikan beberapa data ekstrim, lalu kembali dianalisis dengan pendekatan DNS biasa dan kekar, dan hasilnya dibandingkan dengan hasil analisis data awal. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Eksplorasi Data Diagram kotak garis merupakan salah satu teknik untuk memberikan gambaran tentang lokasi pemusatan data, rentangan penyebaran, dan kemiringan pola sebaran. Gambaran pencilan dan sebaran dari peubah yang ditata berdasarkan mediannya, disajikan pada Gambar 2. N il a i FI S KA L BI O KI M MTK I NG I PK PKN SO U PI P I ND KW R EKU A GM O RS 4 3 2 1 36 44 36 52 52 36 4 52 36 52 41 36 4 52 36 52 36 6 52 36 52 49 43 41 36 2 36 52 36 52 36 Peubah Gambar 2 Diagram kotak garis data prestasi mahasiswa IPB Posisi median di dalam diagram kotak garis akan menunjukkan kemiringan pola sebaran. Berdasarkan Gambar 2, letak median peubah EKU, IND, ING, KAL, KIM, PKN, dan IPK dekat dengan Q 3 kuartil atas hal ini menunjukkan peubah-peubah tersebut mempunyai kemiringan pola sebaran data negatif. Pola sebaran negatif mengindikasikan bahwa rata-rata peubah tersebut di bawah median dan memanjang ke arah nilai-nilai yang kecil. Median peubah KWR dan Keterangan : AGM = Mata Kuliah Agama BIO = Mata Kuliah Biologi EKU = Mata Kuliah Ekonomi Umum FIS = Mata Kuliah Fisika IND = Mata Kuliah Bahasa Indonesia ING = Mata Kuliah Bahasa Inggris KAL = Mata Kuliah Kalkulus KIM = Mata Kuliah Kimia KWR = Mata Kuliah Pengantar Kewirausahaan MTK = Mata Kuliah Pengantar Matematika ORS = Mata Kuliah Olah Raga Seni PIP = Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian PKN = Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan SOU = Mata Kuliah Sosiologi Umum IPK = Indeks Prestasi Kumulatif FIS terletak lebih dekat Q 1 kuartil bawah, artinya kedua peubah mempunyai kemiringan pola sebaran data positif. Pola ini mengindikasikan bahwa rata-rata kedua peubah tersebut di atas median. Nilai median peubah AGM dan ORS sama dengan rata-ratanya, hal ini menunjukkan kedua peubah mempunyai kemiringan pola sebaran data simetri. Pola sebaran data dapat dilihat dari panjangnya kotak yang merupakan jarak antar kuartil. Berdasarkan Gambar 2, diperoleh gambaran bahwa peubah MTK mempunyai ragam yang lebih besar, sedangkan ragam peubah SOU lebih kecil daripada peubah lain. Peubah EKU, IND, ING, PIP, KWR, BIO dan FIS mempunyai keragaman yang relatif sama besar, sedangkan peubah ORS, AGM, dan PKN mempunyai keragaman yang relatif sama kecil daripada peubah lain. Tabel 4 Tebaran pencilan Peubah Pencilan Keterangan AGM BIO EKU FIS IND ING KAL KIM KWR MTK ORS PIP PKN SOU IPK 36 BUD, 44 Non BUD 36 BUD, 52 BUD 36 BUD, 52 BUD - 36 BUD, 52 BUD 36 BUD, 52 BUD 4 BUD, 41 Non BUD, 36 52 BUD 4 BUD, 36 BUD, 52 BUD - 52 BUD 36 BUD 36 BUD, 52 BUD 36 BUD 2, 36, 43, 52 BUD, 41 49 Non BUD 36 BUD, 52 BUD 2 pencilan bawah 2 pencilan bawah 2 pencilan bawah Tidak ada pencilan 2 pencilan bawah 2 pencilan bawah 4 pencilan bawah 3 pencilan bawah Tidak ada pencilan 1 pencilan bawah 1 pencilan bawah 2 pencilan bawah 1 pencilan bawah 4 pencilan bawah 2 pencilan atas 2 pencilan bawah Berdasarkan Gambar 2 dan Tabel 4 terdapat 30 pencilan, di mana sebagian besar pencilan didominasi objek 36 KALTENG 2 dan 52 KALSEL. Dari Gambar 2, juga terlihat hampir semua peubah kecuali peubah FIS Fisika dan KWR Pengantar Kewirausahaan terdapat pencilan. Pencilan yang dihasilkan dengan nilai k ≥ 3 terdapat pada peubah EKU Ekonomi Umum, KAL Kalkulus, dan SOU Sosiologi Umum di objek 52 KALSEL, 41 SULUT dan 49 MALUKU 1. Berdasarkan data asal, nilai objek 52 pada peubah EKU dan KAL masing-masing sebesar 0.00, sedangkan nilai objek 41 dan 49 pada peubah SOU masing-masing sebesar 4.00. Hubungan antar peubah atau korelasi antar peubah dapat dilihat pada Tabel 5. Korelasi dengan nilai-p-nya disajikan pada Lampiran 2. Sebagian besar korelasi bernilai-p 1 sangat nyata. Tabel 5 Matriks korelasi Pearson data asal Peubah AGM BIO EKU FIS IND ING KAL KIM KWR MTK ORS PIP PKN SOU IPK AGM BIO EKU FIS IND ING KAL KIM KWR MTK ORS PIP PKN SOU IPK 1 0.51 0.48 0.01 0.57 0.40 0.24 0.41 0.57 0.41 0.20 0.44 0.42 0.50 0.54 1 0.75 0.54 0.69 0.70 0.72 0.75 0.50 0.70 0.33 0.68 0.45 0.54 0.87 1 0.43 0.67 0.59 0.81 0.70 0.51 0.82 0.04 0.75 0.50 0.42 0.86 1 0.40 0.62 0.73 0.68 -0.02 0.62 0.24 0.41 0.41 0.13 0.66 1 0.74 0.58 0.60 0.67 0.57 0.22 0.73 0.42 0.53 0.79 1 0.67 0.68 0.48 0.57 0.42 0.63 0.40 0.51 0.81 1 0.86 0.32 0.85 0.24 0.69 0.50 0.34 0.87 1 0.41 0.81 0.24 0.62 0.55 0.44 0.88 1 0.38 0.06 0.58 0.21 0.69 0.57 1 0.16 0.70 0.53 0.24 0.87 1 0.22 0.32 0.30 0.32 1 0.51 0.55 0.82 1 0.23 0.60 1 0.55 1 nilai-p ≤ 1 1 nilai-p ≤ 5 Peubah IPK merupakan Indeks Prestasi Kumulatif yang dicapai mahasiswa sebagai indikator prestasi mahasiswa. Berdasarkan Tabel 5, korelasi peubah IPK dengan peubah yang tergabung dalam mata kuliah MIPA, Bahasa, Ekonomi, dan Pengantar Ilmu Pertanian mempunyai korelasi besar positif, yaitu korelasi peubah IPK dengan peubah BIO Biologi, KAL Kalkulus, KIM Kimia, MTK Pengantar Matematika, IND Bahasa Indonesia, dan ING Bahasa Inggris, EKU Ekonomi Umum, dan PIP Pengantar Ilmu Pertanian masing-masing sebesar 0.87 , 0.87 , 0.88 , 0.87 , 0.79 , 0.81 , 0.86 , dan 0.82 . Korelasi tersebut menunjukkan bahwa rata-rata IPK yang dicapai mahasiswa sangat dipengaruhi oleh nilai mata kuliah MIPA, Bahasa, Ekonomi, dan Pengantar Ilmu Pertanian. Korelasi antara peubah IPK dengan peubah ORS Olah Raga dan Seni adalah 0.32 , korelasi ini menunjukkan bahwa prestasi Olah Raga dan Seni kecil pengaruhnya terhadap nilai IPK. Dari Tabel 5 juga diperoleh gambaran bahwa korelasi antara peubah FIS Fisika dengan peubah KWR Pengantar Kewirausahaan sebesar -0.02 dengan nilai-p = 0.905 artinya kedua peubah tidak berkorelasi. Gambaran Umum Prestasi Provinsi Indikator prestasi mahasiswa biasanya dikaitkan dengan pencapaian prestasi nilai mutu tiap mata kuliah yang diambil dan nilai IPK. Pemetaan provinsi berdasarkan prestasi mahasiswa dapat dilihat dari indikator nilai IPK. Jika rata- rata nilai IPK mahasiswa dari suatu provinsi lebih tinggi maka provinsi tersebut mempunyai mutu pendidikan lebih baik dengan provinsi lainnya. Peringkat provinsi berdasarkan nilai IPK ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Peringkat provinsi berdasarkan nilai IPK Berdasarkan Gambar 3, sepuluh besar provinsi yang mendapat peringkat IPK tertinggi didominasi oleh provinsi dari luar pulau Jawa, dan sepuluh besar peringkat IPK terbawah semuanya dari luar pulau Jawa. Jika dilihat dari jalur seleksi masuk IPB, sepuluh provinsi peringkat tertinggi berdasarkan nilai IPK terdiri dari 7 jalur Non BUD KALSEL, KALBAR, KALTENG, KALTIM, GORONTALO, BENGKULU, dan NTT dan 3 jalur BUD JATENG, LAMPUNG, dan PAPUA. Sedangkan sepuluh peringkat terbawah berdasarkan nilai IPK terdiri dari 5 jalur Non BUD BALI, SULTRA, SULSEL, NAD, dan SULUT dan 5 jalur BUD SULSEL, SUMBAR, SUMUT, KALTENG, dan MALUT. 3.31 3.28 3.28 3.25 3.20 3.14 3. 5 3. 3 3. 1 3. 1 2. 96 2. 96 2. 93 2. 91 2. 91 2. 90 2. 89 2. 89 2. 89 2. 86 2. 83 2. 80 2. 80 2. 79 2.7 6 2.7 6 2.7 5 2.7 5 2.7 3 2.7 2 2.7 2 2.6 7 2.6 7 2.6 5 2.6 4 2.6 4 2.62 2.62 2.55 2.52 2.49 2.48 2.47 2.44 2. 3 8 2. 3 7 2. 3 1 2. 3 2. 24 2. 22 2. 19 2. 15 1. 35 1.2 4 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 KA L S E L 1 L AMPUNG2 JA T E NG2 KAL B A R KAL TE NG1 KAL TI M 1 GORON TA L O P A PUA2 B E N GKUL U NT T1 JA T E NG1 DI Y2 P A PUA1 RI AU1 JA M B I2 K E P .BA BEL 1 JA T IM 1 SU L T EN G 1 MAL UKU 1 KA L S E L 2 SUM S EL 2 BA NT EN 1 DI Y1 KAL TI M 2 DKI JAK1 DKI JAK2 SU L T RA 2 SU L T EN G 2 JA T IM 2 SU MB A R 1 JA M B I1 NAD 2 JA B A R 2 JA B A R 1 L AMPUNG1 NT B SUM S EL 1 K E P .BA BEL 2 MAL UKU 2 MA L U T 1 RI AU2 SU MU T1 BA NT EN 2 NT T2 BA L I SU L T RA 1 SU L S E L 2 SU L S E L 1 NAD 1 SUL U T SU MB A R 2 SU MU T2 KAL TE NG2 MA L U T 2 Analisis Biplot dengan DNS Biasa dan Kekar Analisis biplot dengan pendekatan DNS biasa dan kekar, masing-masing diperoleh dengan menggunakan paket Biplot versi 3.2, Ardana 2008 dan paket RobustBiplotPack versi 1.1, Ardana 2009 software Mathematica 6.0 dengan nilai α = 0. Hasil biplot yang diperoleh disajikan pada Gambar 4 dan 5 dengan ukuran kesuaiannya diberikan pada Tabel 6. Gambar 4 Biplot biasa data asal Gambar 5 Biplot kekar data asal D2 1

0. 31

D2 10 .1 3 D1 65.24 GH Biplot GH = 75.75 D 1 65.44 GH Biplot GH = 75.37 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 AGM BIO EKU FIS IND ING KAL KIM KWR MTK ORS PIP PKN SOU IPK 0.6 0.4 0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.4 0.2 0.0 0.2 D1 D 2 GH Biplot GF 75.75  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1718 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 AGM BIO EKU FIS IND ING KAL KIM KWR MTK ORS PIP PKN SOU IPK 0.6 0.4 0.2 0.0 0.2 0.4 0.4 0.2 0.0 0.2 0.4 D1 D 2 GH Robust Biplot GF 75.37  Tabel 6 Ukuran kesuaian biplot data asal Kesuaian DNS biasa DNS kekar GF Data Peubah Objek 75.75 98.16 64.17 75.37 96.32 64.20 Berdasarkan Gambar 4 dan 5 serta Tabel 6, beberapa hasil biplot biasa dan kekar yang dapat diperoleh antara lain:

a. Keragaman Peubah