Profil PPB Terkait dengan Variasi Ketebalan Lapisan Defek Physical

Gambar 14 Plot hubungan nilai FWHM dari PPB terhadap konfigurasi M-N-L-R yang memenuhi M+L+1=N+R

4.2 Profil PPB Terkait dengan Variasi Ketebalan Lapisan Defek Physical

Thickness Ketebalan lapisan ketiga defek dapat menggeser posisi PPB frekuensi puncak PPB yang dapat dimanfaatkan untuk filter panjang gelombang tunggal single- wavelength filter. Dengan mengatur ketebalan lapisan ketiga defek saat fabrikasi, PPB dapat melewatkan warna yang sesuai dengan panjang gelombang puncaknya. Pada Gambar 15, PPB dapat muncul pada panjang gelombang 520 nm warna hijau, 563 nm warna kuning-hijau, dan 592 nm warna orange. Aplikasi praktis dari filter panjang gelombang adalah penggunaan kristal fotonik pada Fiber Brag Grating FBG untuk sistem adddrop multiplexer sebagaimana telah dijelaskan pada tinjauan pustaka. nm T ω Gambar 15 Profil transmitansi terhadap panjang gelombang, 2 c λ λ π ω = terkait variasi ketebalan lapisan defek untuk konfigurasi 6-8-2-1: merah , biru 2.0 m = 2.2 m = , hitam 2.8 m = Kristal fotonik dengan konfigurasi lapisan N+1=M+L+R juga dapat menghasilkan dua PPB jika ketebalan lapisan defek physical thickness bernilai sama antara 7 4 λ sampai 7.5 4 λ , antara 8 4 λ sampai 8.4 4 λ , antara 9 4 λ sampai 9.3 4 λ , 10 4 λ sampai 10.2 4 λ , dan antara 11 4 λ sampai 11.1 4 λ . Pada Gambar 16.a terlihat dua PPB yang muncul pada panjang gelombang 525.7 nm panjang gelombang warna hijau dan 584.3 nm panjang gelombang warna kuning. Posisi dua PPB tersebut bisa diatur dengan menaikan tebal ketiga lapisan defek sehingga bisa jatuh pada panjang gelombang warna yang kita inginkan. a m nm b Δ T ω nm Gambar 16 a Profil transmitansi terhadap panjang gelombang 2 c λ λ π ω = dengan konfigurasi 6-8-2-1 dan ketebalan ketiga lapisan defek 7.2 4 λ b Plot hubungan lebar ketiga defek m terhadap jarak antara dua PPB λ Δ pada konfigurasi 6-8-2-1 Jarak antara dua puncak panjang gelombang dari PPB λ Δ dapat diatur secara fleksibel dengan merubah ketebalan ketiga lapisan defek yang merupakan kelipatan dari seperempat panjang gelombang 4 c d m λ = . Untuk ketebalan tiga lapisan defek antara 7 4 λ sampai 7.5 4 λ , jarak antara dua PPB dapat diplot sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 16.b. Pada gambar tersebut, ketika tebal ketiga lapisan defek bernilai 7.5 4 λ , jarak antara dua PPB 59.8 nm. Dua PPB tersebut jatuh pada panjang gelombang 543.1 nm warna hijau dan panjang gelombang 602.9 nm warna jingga. Lebar ketiga defek masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Untuk lapisan defek kedua, ketika ketebalannya dinaikan menyebabkan posisi PPB bergeser kekanan diiringi penurunan FWHM, sedangkan jika ketebalan lapisan defek pertama dan ketiga dinaikan tidak ada perubahan posisi, puncak transmitansi, maupun FWHM Gambar 17.a, 17.b, dan 17.c. Hal ini berbeda dengan hasil yang didapatkan pada kasus dua defek, Jika ketebalan lapisan defek kedua dinaikan, terjadi penurunan FWHM tanpa perpindahan posisi sehingga bisa dihasilkan PPB dengan lebar yang tipis H. Mayditia et al. 2005. 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 Gambar 17 a Profil transmitansi terhadap panjang gelombang , 2 c λ λ π ω = dengan konfigurasi 4-6-2-1 dan variasi ketebalan a lapisan defek pertama b lapisan defek kedua c lapisan defek ketiga: merah 4 d d λ = , biru 2 4 d d λ = , hitam 3 4 d d λ = Variasi ketebalan lapisan defek dapat pula dimodifikasi dengan mengganti material defek menggunakan bahan yang memiliki indeks bias negatif left handed material seperti yang sedang dikembangkan oleh Xia Li dengan beberapa rekannya. c nm nm nm T ω T ω a b T ω Kenaikan tebal lapisan defek yang linier dalam struktur periodik ternyata menghasilkan penambahan modus defek dalam PBG X. Li, K. Xie, H. Jiang, 208.

4.3 Profil PPB Terkait dengan Variasi Ketebalan Optik Lapisan Defek Optical