Formulasi permasalahan Hasil Analytical Hierarchy Process AHP

125 Gambar 14 Diagram lingkar sebab-akibat sistem pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat Dari Gambar 14 tersebut juga diketahui bahwa optimalisasi lahan kering sangat dipengaruhi dari persepsi masyarakat petani sendiri dari segi pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengelola lahan kering hal ini dipengaruhi tingkat pendidikan dan pengetahuannya, selain itu optimalnya lahan kering dipengaruhi dari kondisi lingkungan alam, serta teknologi yang mendukung dalam optimalisasinya. Hal ini akan berdampak langsung terhadap penambahan laju produktivitas hasil produksi lahan kering yang akan berpengaruh terhadap kontribusi sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani dilihat dari segi pendapatannya, sehingga akan memperkecil pertumbuhan angka kemiskinan yang ada. Kesejahteraan petani sendiri dilihat dari segi tingkat konsumsi rumah tangga petani serta kesehatan. 126

5.5.3.2. Diagram Input-Output

Pada sistem pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat, variabel-variabel yang mempengaruhi sistem tersebut adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 15. Gambar 15 Diagram Input-Output pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo Dari Gambar 15 tampak bahwa secara garis besar ada enam kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja suatu sistem, yaitu : 1 variabel output yang dikehendaki, ditentukan berdasarkan hasil analisa kebutuhan, 2 variabel output yang tidak dikehendaki, 3 variabel input yang terkontrol, 4 variabel input yang tidak terkontrol, 5 variabel input lingkungan dan 6 variabel kontrol sistem Manecth dan Park, 1977. Dalam sistem pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat masukan atau input yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan adalah input lingkungan, input terkontrol, dan input tak Input Lingkungan Peraturan dan Perundangan ;Tingkat mutu lahan kering; Kualitas Lingkungan Model Pengendalian Mutu Lahan Kering Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Output yang dikehendaki : 1. Peningkatan pendapatan petani 2. Minimalisasi kerusakan lahan kering 3. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian lahan kering 4. Menurunnya angka kemiskinan 5. Pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih baik dalam mengelola lahan kering Output tidak dikehendaki : 1. Menurunnya kohesi social, individualistik 2. Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan 3. Over -production yang tidak memperhatikan prospek pasar 4. Margin keuntungan petani dinikmati oleh tengkulak 5. Persaingan yang tidak sehat antar desa Umpan Balik Input tak terkontrol 1. Harga produksi lahan kering 2. Perkembangan Penduduk 3. Regulasi 4. Ekonomi Regional Input terkontrol 1. Kurang optimalnya kerjasama lintas program dan sektoral pihak pemerintah 2. Kurangnya frekuensi dan mutu penyuluhan dan pemerintah 3. Kurangnya kesiapan sikap positif petani 4. Kurangnya kesiapan masyarakat menerima pengetahuan dan berperilaku tani yang baik 5. Kurangnya kemampuan teknis masyarakat dalam pengelolaan lahan kering