IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG

(1)

i

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh : ANAS YUSUF NIM. 201010010322049

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2014


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG

SKRIPSI

Oleh : ANAS YUSUF NIM. 201010010322049

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

dan diterima untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)

pada tanggal : 26 April 2014

Dewan Penguji TandaTangan

1. Drs. M. Nurul Humaidi, M.Ag 1.

2. Dr. Abdul Haris, MA 2.

3. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si 3.

4. Drs. Khozin, M.Si 4.

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,


(4)

iv MOTTO

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar “

( Qs. An-Nisa’ )1.

“ Janganlah engkau memaksakan anak-anakmu

sesuai dengan pendidikanmu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang bukan zamankalian.

Cetaklah tanah selama ia masih basah

dan tanamlah kayu selama ia masih lunak “.2

1Departemen Agama, Al-Qur’a da Terje aha , (Bandung: 2006), hal. 78 2Imam Ali Karomallahu Wajhah


(5)

v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahan kepada:

Ayahanda Sofuan (alm.) dan ibunda tercinta Riati serta kakak

dan adik-adikku.

Istriku tercinta Medem Hartipi, anak-anakku terasayang Ahmad

Jundy Izzah, Izzudin Haidar, Yusuf Azzam, Zidan Nur Rifqi dan

Khansa Levi Rusdina.

Teman-Teman seperjuangan di kampus putih Dina Mardiana,

Lukman, Suyuti, Dian, Asmaul Usnah.

Rekan-Rekan kantor Bapak Anharil, Khoirul, Yono, Nia, Jay.

Dina, Harnik, Diah, Devi dan ustadz Amin Nur.


(6)

vi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawahini:

Nama : Anas Yusuf

NIM : 201010010322049

Tempat/Tgl. Lahir : Bangil, 17Agustus 1969 Fak/Jurusan : Agama Islam/Tarbiyah

Menyatakan bahwa Tugas Akhir/Skripsi dengan judul:

“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM

PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG”

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 26 Mei 2014 Mahasiswa Ybs,


(7)

vii ABSTRAK

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Kota Malang; Anas Yusuf; NIM 201010010322049; Jurusan Tarbiyah FAI UMM.

Kata Kunci :Pendidikan Karakter, Pembelajaran Al-Islam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter yang diinternalisasikan dalam pembelajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Malang, sekaligus guna mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran Al-Islam di sekolah tersebut.

Penelitian dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah sebagai berikut: Apa nilai karakter yang diinternalisasikan kepada peserta didik dalam pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Malang? Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Malnag?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan medel data kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah1 Malang dapat ditemukan enam nilai karakter yang dibentuk yaitu: nilai karakter tanggung jawab, jujur, kerja keras, mandiri, relegius dan disiplin.

Keenam Nilai karakter tersebut di atas dapat diimplementasikan sebagai berikut: tanggung jawab diimplementasikan di SD Muhammadiyah 1 Malang dalam bentuk pelaksanaan piket kelas dan tugas mandiri (PR) yang wajib dilaksanakan oleh seluruh siswa, sedangkan nilai karakter disiplin diimplementasikan dalam bentuk keikutsertakan dalam seluruh tata tertib yang ditentukan oleh sekolah. Nilai karakter berikutnya yang diterapkan pada siswa kelas 5A ialah jujur.

Penerapannya ialah sekolah menyediakan fasilitas tempat bagi temuan barang hilang, serta pembiasaan pada siswa untuk mengerjakan ulangan secara mandiri meskipun tanpa adanya pengawas. Implementasi berikutnya ialah tentang nilai karakter religius yang diimplementasikan dalam bentuk pembiasaan aktifitas berdoa bagi siswa sebelum maupun sesudah melakukan aktifitas belajar, pembiasaan shalat Dhuha dan mengadakan kegiatan keagamaan yang wajib diikuti siswa.

Mengenai implementasi nilai karakter mandiri di SD Muhammadiyah 1 Malang, diimplementasikan dalam bentuk pengerjaan tugas-tugas mandiri yang wajib


(8)

viii

dilakukan oleh siswa seperti PR. Nilai karakter terakhir yang diimplementasikan di SD Muhammadiyah 1 Malang ialah kerja keras. Kerja keras tersebut dilakukan oleh siswa dalam bentuk pencapaian nilai sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan oleh sekolah.


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah tiada kata yang pantas kita ucapkan kecuali rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, zat yang Maha Kuasa atas segala kekuasaanNya, zat yang Maha Pengasih tanpa pilih kasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir zaman dan penyempurna seluruh risalah-Nya serta sang pencerah peradaban dunia.

Penulis ingin menyampaikan bahwa tersusunnya skripsi ini dengan judul IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG, tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan rasa hormat penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak (Alm) Sofuan, Ibu Riati, kakak, adik serta seluruh keluarga yang selalu mendukung baik moril maupun materiil serta selalu mendoakan penulis untuk senantiasa dimudahkan dalam segala urusan.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. H. Muhadjir Effendy M.AP yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Drs. H. Faridi M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dan memberi semangat sehingga terselesainya skripsi ini.


(10)

x

4. Terimakasih kepada penyelenggara program beasiswa Pemprof Jatim yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang

5. Para pembantu dekan I, II, III Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang yaitu Drs. HN. Taufik M.Ag, Drs. H. Muhammad Sarif M.Ag dan H. Saiful amin M.Pd serta staf yang telah membantu dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini.

6. Prof. Dr. H. Syamsul Arifin M.Si selaku dosen pembimbing I dan Drs. H. Khozin M.Si selaku dosen pembimbing II, dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyususun skripsi ini dari awal hingga akhir.

7. Ibu Nur Afifah Khurin Maknin S.Pd.I, M.Kes selaku ketua Jurusan Tarbiyah yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

8. Drs. H. Agus Purwardi M.Si selaku dosen wali kelas dan ketua laboratorium Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dan memberi semangat sehingga skripsi ini bisa selesai.

9. Dra.Tuti Kusniarti M.Si , selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah I Malang dan dewan guru, tata usaha yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan, memberikan data atas penyusunan skripsi ini.

10.Sang penerang hati, penyejuk dan motivator hidupku yang selalu menerangi dikala lunturnya semangat dalam melakukan aktivitas yaitu istriku tercinta Medem Hartipi dan anak-anakku tersayang yaitu Ahmad Jundi Izzah, Izzudin Haidar, Yusuf Azzam, Zidan Nur Rifqi dan Khansa Levi Rusdina


(11)

xi

11.Teman-teman seperjuangan di kampus putih Universitas Muhammdiyah Malang Dina Mardiana, Lukman Hakim, Dian Yuli Anggreani, Asmaul Usnah, Suyuti, dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. 12.Teman-teman seperjuangan di kantor Bapak Anharil, Yono, Khoirul, Nia, Jay, Dina, Harnik, Devi, Amin Nur dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Mudah-mudahan seluruh bantauan yang telah diberikan baik berupa pengarahan, pencerahan, semangat dan do’anya, senantiasa dicatat oleh Allah SWT. Sebagai amal terbaik atau amal shaleh. Tentu harapan kami adalah semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan khazana bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Malang 26 April 2014 Penulis


(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Batasan Istilah ... 10

F. Sistematika Penulisan... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16

A. Konsep Pendidikan Karakter... 16

1. Pengertian Pendidikan Karakter... 16

2. Pentingnya Pendidikan Karakter ... 19

3. Tujuan Pendidikan Karakter ... 24

4. Nilai-Nilai Karakter Dan Indikatornya ... 27

5. Prinsip dan Strategi Pendidikan Karakter ... 37

B. Konsep Pembelajaran Al-Islam... 53

1. Pengertian Pembelajaran ... 53


(13)

xiii

3. Teori-teori pembelajaran ... 57

4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ... 58

5. Strategi Pembelajaran ... 58

6. Metode Pemebelajaran ... 58

7. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SD/MI ... 59

8. Visi mata pelajaran al Islam ... 59

9. Misi mata pelajaran al Islam ... 60

10. Ruang Lingkup Mata Pelajaran al Islam ... 61

C. Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter ... 61

BAB III METODE PENELITIAN ... 65

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 65

B. Pemilihan Lokasi Penelitian ... 66

C. Penentuan Informan ... 67

D. Penentuan Sumber Data ... 68

E. Teknik Penggalian Data ... 69

F. Teknik Analisis Data ... 72

G. Uji Keabsahan Hasil Penelitian ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 76

A. Latar Belakang Obyek Penelitian... 76

1. Profil Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang ... 76

1.1. Sejarah Berdirinya SD Muhammadiyah I Malang ... 78

1.2. Profil Sekolah SD Muhmaadiyah I Malang ... 78

1.3. Guru, Karyawan, danSiswa SD Muhammadiyah I Malang ... 78

1.4. Kegiatan Belajar Mengajar dan Sistem Pembelajaran di SD Muhammadiyah I Malang ... 79

1.5. Pembinaan Keagamaan (Ke-Islaman) di SD Muhammadiyah I Malang ... 81

1.6. Pembinaandan Pengembangan Bakat, Minat, dan Kreativitas Siswa ... 83 1.7. Visi, Misi Dan Tujuan Sekolah SD Muhammadiyah I Malag . 84


(14)

xiv

1.8. Saranadan Prasarana SD Muhammadiyah I Malang ... 87

1.9. Tim Pengembang SD Muhammadiyah I Malang ... 89

B. Penyajian dan Analisa Data ... 90

1. Nilai karakter dalam Pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah I Malang ... 90

1.1. Nilai Karakter Tanggung Jawab ... 92

1.2. Nilai Karakter Disiplin ... 95

1.3. Nilai Karakter Jujur ... 99

1.4. Nilai Karakter Religius ... 102

1.5. Nilai Karakter Mandiri ... 109

1.6. Nilai Karakter Kerja Keras ... 110

2. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah I Malang ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

A. Kesimpulan ... 126

B. Saran ... 128


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Deskripsi 18 nilai karakter

Tabel 2 Nilai dan indikator pendidikan karakter

Tabel 3 Jumlah siswa SD Muhammadiyah 1 Malang tahun ajaran 2009-2012 Tabel 4 Jumlah siswa SD Muhammadiyah 1 Malang tahun ajaran 2012-2014 Tabel 5 Inventaris SD Muhammadiyah 1 Malang


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Berita Acara Bimbingan Skripsi Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 4 : Daftar Presensi

Lampiran 5 : Tata Tertib Guru Lampiran 6 : Tata Tertib Siswa

Lampiran 7 : Data Inventaris SD Muhammadiyah 1

Lampiran 8 : Data Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah 1 Malang Lampiran 9 : Struktur SD Muhammadiyah 1 Malang

Lampiran 10 : Dokumentasi

Lampiran 11 : Form Panduan Wawancara

Lampiran 12 : Pembinaan Keagamaan (KeIslaman)


(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Abdullah. (1996). Studi Islam I.(Surakarta: Lembaga Studi Islam Universitas Muhammadiyah)

Amri, Sofan, Ahmad Jauhari, Tatik Elisa. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya)

Amri, Ulil Syafri. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)

Aqib, Zainal. (2012). Pendidikan Karakter Di Sekolah Membangun Karakter Dan

Kepribadian.(Bandung: Yrama Widya)

Ardy, Novan Wiyani. (2013). Membumikan Pendidikan Karakter Di Sekolah

Dasar. (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media)

Asmani, Jamal Ma’mur. (2012). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter

di Sekolah.(Jogjakarta: Diva Press)

Asra. (2008). Metode Pembelajaran: Seri Pembelajaran Efektif, (Bandung: Wacana Prima)

Boang, Aisyah, Supiyana. (2011). Mozaik Pemikiran Islam: Bunga Serampai

Pemikiran Pendidikan Islam. (Jakarta: PT Bina Ilmu)

B. Miles, Mathew, Hubermen. (1994). Qualitative Data Analisis: An Expended

Sourebook. (London: Sage Publication)

Deparetemen Agama RI. (2011). Al-Qur’an Dan Terjemahan.(Jakarta: PT Syaamil Cipta Media)

Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-Undang Sikdiknas. (Bandung: Focus Media)

Djumhur. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Echols, John, Hasan Shadily. (1997). Kamus Inggris-Indoinesia. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)


(18)

xviii

Gardon, Dryden, Jeannette. (1999). The Learning Revolition Of Change The Way

The Ward Learns. (Canada: The Learning Werb)

Hamalik, Oemar. (2008). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem.(Bandung: Bumi Aksara)

Idris, Zahara, Lisma Jamal. (1992). Pengantar Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara) Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa.

(Jakarta: Puskur Balitbang Kemdiknas)

Kesuma, Dharma,Cepi Triatna, Johar Permana. (2011). Pendidikan Karakter

Kajian Teori Dan Praktek Di Sekolah. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)

Koentjaraningrat. Fuad Hasan. (1997). Metode-metode Penelitian. (Jakarta: Gramedia)

K. Yin Robert. (2006). Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah. (2007). (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara)

Majid, Abdul, Dian Andayani. (2011). Pendidikan Karakter Perspektif

Islam.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)

Moleong, Lexy J. (2008). Metode kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya ) Muhaimin, Akhmad Azzet. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonsesia.

(Jogyakarta: Ar-Ruzz Media )

Muhajir, Noeng. (1993). Ilmu Pendidikan Dan Perubahan Sosial, Suatu Teori

Pendidikan. ( Jogyakarta: Rake Sarasin

Mujib, Abdul. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana Prenada Media) Mulyadi, Seto. (2008). Character Building: Bagaimana Mendidik Anak

Berkarakter. (Jogyakarta: Tiara Wacana)

Nasution. (2001). Metodologi Research. (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya) Poerwadarminta, W.J.S. (1998). Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: PN Balai)


(19)

xix

Romlah. (2001). Modol Mata Kuliah Psikologi Belajar. (Malang: UMM Press) Sagala, Syaiful. (2003). Konsep Dan Makna Pembelajaran. (Bandung: Alfa Beta) Samini, Muchlas, Hariyanto (2011). Konsep Dan Model Pendidikan Karakter.

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)

Sudana. I Nyoman Degeng. (1993). Buku Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat Antar Universitas Untuk Pengetahuan Pengembangan Aktivitas Instruksional

Universitas Terbuka. (Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti)

Suharsini, Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Suherman, Winarno. (1985). Dasar Metodologi Teknik Penelitian. (Bandung: Kencana Prenada Group)

Tafsir, Ahmad. (2007). Metodologi Pengajaran Agama Islam. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Tobroni. (2008). Pendidikan Islam: Paradigma Teologis, Filosifis dan Spiritualitas. (Malang: UMM press)

Usman, Busyruddin. (1995). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. (Jakarta: Bumi Aksara)

Wina, Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses

Pendidikan. (Jakarta: Kencana Prenada Group)

Zaenal. Agus Fitri. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi yang ada di hadapan kita sebagai sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri senantiasa terus berkembang. Semua pihak mau tidak mau harus menghadapinya, termasuk peserta did ik di Sekolah Dasar Muhammadiyah, sebab globalisasi telah mengubah seluruh dimensi kehidupan. Dampak negatif dari pengaruh globalisasi adalah semakin menjauhnya manusia dari nilai-nilai moralitas, apalagi tuntunan agama.

Globalisasi sudah menembus semua penjuru dunia, bahkan sampai daerah terpencil sekalipun, masuk ke rumah-rumah, membombardir dan menyerang pertahanan moral dan agama. Globalisasi tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga negatif ketika disalah gunakan atau kurang mampu memanfaatkan dengan baik. Globalisai akan berdampak positif manakala dipegang oleh orang yang memiliki karakter positif dan sebaliknya dampak era globalisasi akan berpengaruh negatif apabila yang mengendalikan orang yang tidak memiliki karakter yang positif. Lahirnya generasi instant atau generasi sekarang yang langsung bisa menikmati keinginan tanpa proses perjuangan dan kerja keras, dekadensi moral, konsumenrisme, bahkan permisifisme adalah merupakan sebagian dampak negatif globalisasi.

Moralitas menjadi longgar, sesuatu yang dahulu dianggap tabu, sekarang menjadi biasa-biasa saja, cara berpakaian, sikap dan tingka laku, berinteraksi


(21)

2

dengan lawan jenis, menikmati hiburan di tempat-tempat spesial dan menikmati narkoba menjadi sebuah kecenderungan dunia modern yang sulit ditanggulangi. Pergaulan bebas atau free sex dan tawuran antar pelajar atau mahasiswa serta kriminalitas sosial lainya sudah sering menghiasi media electronik dan media cetak.

Menurut penelitian sebanyak 42,3% pelajar di Cianjur telah berhubungan seks pranikah, dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lima kota di tanah air, sebanyak 16,35% dari 1.388 responden remaja mengaku telah melakukan hubungan seks di luar nikah atau seks bebas. Sebesar 42,5% responden di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan hubungan seks di luar nikah atau seks bebas. Sedangkan 17% responden di Palembang, Sumatera Selatan, Tasikmalaya dan Jawa Barat juga mengaku tindakan yang sama, di Singkawang, Kalimatan Barat, sekitar 9% remaja responden mengaku telah melakukan seks bebas. Kasus seks bebas di kota-kota lainya, seperti Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya, juga sangat tinggi, bahkan melebihi angka 50%1.

Lebih mengejutkan lagi adalah bahwa di Yogyakarta sekitar 97.05% remaja sudah melakukan hubungan seks bebas di luar nikah. Mengingat bahwa fakta di lapangan demoralisasi atau krisis akhlaq sudah sedemikian parah dan akut, pendidikan sekolah selama ini bisa dikatakan gagal pada aspek karakter2.

1Jamal Ma’mur Asmani

, Buku Panduan Internalisasi pendidikan karakter di Sekolah (Jogjakarta: 2011), hal. 24-25

2


(22)

3

Akhirnya karakter anak bangsa lebih khusus peserta didik yang merupakan generasi penerus, generasi kader umat, generasi masa depan berubah menjadi generasi rapuh, generasi yang tidak kuat, mudah diterjang ombak, terjerumus dalam kecenderungan budaya sikap instant, westernisasi atau kebarat-baratan dan tidak memikirkan akibat yang ditimbulkan. Prinsip-prinsip moral spiritual, budaya bangsa, budaya adat ketimuran hampir hilang dari karakteristik jati diri atau identitas mereka.

Ketika karakter sebuah bangsa rapuh atau lemah, dan tidak memiliki identitas diri, maka semangat etos kerja, disiplin, ulet, optimisme, berkreasi dan berinovasi dalam kompetisi yang ketat akan mengendur, redup, bahkan hilang, kemudian dikalahkan bahkan dihancurkan oleh semangat budaya konsumerisme, hedonisme, materialisme dan permisivisme yang instan3.

Urgensi atau pentingnya implementasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran al-Islam di sekolah dasar sebagai pondasi pembentukan karakter secara intensif, efektif, dan efisien dengan keteladanan, kearifan, kebersamaan baik dalam program intra maupun ekstra kurikuler, sebagai pondasi yang kokoh bermanfaat bagi masa depan peserta didik. Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam ini banyak dilupakan oleh pihak sekolah selama ini.

Idealnya implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam adalah proses belajar dan mengajar yang bertujuan agar siswa tidak hanya sekedar mengetahui, tetapi memiliki kemampuan yang lebih jauh, yaitu

3


(23)

4

mampu menerapkan suatu konsep dalam berbagai keadaan atau memiliki bentuk-bentuk keterampilan tertentu disesuaikan dengan tuntunan pencapaian tujuan4. Seharusnya pembelajaran tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan

(transfer of knowledge) namun lebih jauh lagi, implementasi pendidikan

karakter dalam pembelajaran al-Islam merupakan sebuah upaya menjadikan siswa berpengetahuan juga berkepribadian, berkarak terbaik, serta memiliki keterampilan (skill).

Mereka terlalu fokus dan berorientasi pada target ujian nasional dan kompetensi akademik yang banyak bersifat keilmuan atau kognitif, sementara aspek afektif dan psikomotorik terabaikan dan kurang mendapat perhatian. Sehingga kecerdasan intelektual dianakemaskan yang berbasis kognitif atau ilmu pengetahuan. Sedangkan kecerdasan emosional dan spiritual

dimarginalkan atau dipinggirkan atau kurang mendapat perhatian serius oleh

guru.

Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam seyogyanya menjadi pioner dalam sebuah pendidikan baik formal maupun informal. Sebab lembaga pendidikan semestinya lebih dahulu mengetahui dekadensi moral dan bahaya westernisasi dan modernisme yang ada di depan mata generasi masa depan bangsa. Karakter merupakan aspek yang penting untuk kesuksesan manusia di masa depan, karena karakter yang kuat akan membentuk kepribadian atau mental yang kuat, sedangkan mental yang kuat akan melahirkan spirit yang kuat. Jika karakter suatu bangsa itu lemah, rapuh

4


(24)

5

maka bangsa itu akan dijadikan bulan-bulanan negara-negara maju yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekolah sebagai lembaga formal merupakan wahana yang tepat dalam upaya pembentukan karakter bagi para peserta didik sebagai sebuah upaya untuk membentuk kepribadian yang kuat. Pencapaian tujuan pendidikan karakter tersebut harus segera disosialisasikan, diinternalisasikan, dan diintensifkan sejak dini di semua level kehidupan berbangsa dan bernegara terutama di sekolah-sekolah.

Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al Islam harus menjadi prioritas utama dalam pembentukan karakter bagi peserta didik termasuk di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Malang, sebab tanggung jawab utama negara dan masyarakat dalam membangun bangsa yang berkualitas adalah dimulai dari membangun karakter (character building) sejak dini. Selain itu, lembaga pendidikan formal selama ini disinyalir hanya mementingkan aspek kecerdasan akademik atau aspek kognitif (hanya ilmu pengetahuan belaka) dan menganaktirikan aspek kecerdasan emosi, spiritual, afektif dan psikomotorik.

Apabila pendidikan dipandang gagal dalam membangun karakter bangsa atau lebih khusus peserta didik, berarti ada yang salah dalam sistem pendidikan kita selama ini, kalau boleh dikatakan bahwa pendidikan kita berada di persimpangan jalan.

Beberapa kalangan menyebutkan bahwa kegagalan pendidikan disebabkan oleh disorientasi pendidikan itu sendiri. Pendidikan sejatinya dapat


(25)

6

membangun pribadi yang holistik (utuh) atau dalam bahasa Arab disebut

kaffah (meyeluruh ), di mana setiap pribadi akan dapat menemukan identitas

diri, makna, dan tujuan hidupnya melalui hubungannya dengan alam, lingkungan, dan nilai-nilai spiritualitas atau membelajarkan aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik, realitasnya hanya mengembangkan aspek kognitif

saja dan membuat peserta didik tereliminasi atau tersisihkan dari lingkungan kehidupannya.

Fenomana praktek pendidikan di Indonesia menurut Ali Ibrahim Akbar cenderung berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan teknis) yang lebih bersifat pengembangan intellengence quoitient (IQ). Kemampuan soft skill yang tertuang dalam emotional intelligence (EQ) dan

spiritual intelligence (SQ) sangat kurang. Pembelajaran di berbagai sekolah,

bahkan perguruan tinggi, lebih menekankan pada perolehan nilai ulangan maupun ujian. Banyak guru yang berpandangan dan berpendapat bahwa peserta didik dikatakan baik kompetensinya apabila nilai ulangan atau ujiannya tinggi. Karena sesungguhnya keberhasilan dan kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard

skill) belaka, tetapi juga ditentukan oleh keterampilan mengelolah diri dan

orang lain (soft skill)5.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh faktor pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) belaka, tetapi lebih oleh faktor kemampuan

5Jamal Ma’mur Asmani

, Buku Panduan Internalisasi pendidikan karakter di Sekolah (Jogjakarta: 2011), hal. 22-23


(26)

7

mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan adalah karena 20% hard skill dan 80% soft skill. Bahkan orang-orang tersukses dunia karena lebih banyak didukung kemampuan soft skill dari pada hard skill mereka. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter sangat mutlak dan penting untuk ditingkatkan6.

Faktor lainnya yang menjadikan pentingnya implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam untuk segera dipraktikkan adalah karena adanya krisis multidimensional atau problem akut yang menimpa bangsa ini. Moralitas, akhlaq dan karakter generasi muda apakah itu pelajar maupun mahasiswa sudah berada pada titik yang sangat mengkhawatirkan saat ini. Seks bebas dengan pergaulan tanpa batas sebebas-bebasnya menjadi fenomena tanpa bisa dibendung sedikitpun. Kaum pelajar dan pemuda masuk dalam budaya destruktif.

Sebagai obyek penelitian, peneliti sengaja memilih lokasi penelitian di Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang, kerena ada beberapa pertimbangan dan alasan-alasan antara lain karena usia Sekolah Dasar merupakan awal proses pembentukan karakter di mana pada usia tersebut belum

terkontaminasi dengan sifat-sifat yang kurang baik, artinya lebih mudah

dibentuk proses pembentukan karakternya yang melekat pada jiwa anak-anak yang disebut dengan usia golden age (usia emas), karena karakter jika tidak di bentuk sejak dini maka akan susah dibentuk karakter seseorang di masa akan datang, karena pendidikan karakter sudah menjadi issu nasional dan lagi

6

Sofan Amri, Ahmad Jauhari, Tatik Elisah, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam

Pembelajaran Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa Dalam Proses Pembelajaran


(27)

8

booming disaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mengalami krisis

akhlaq dan karakter. Alasan berikutnya, memiliki jumlah siswa-siswi cukup

signifikan, sarana dan prasarana cukup memadai dan di samping itu adalah

karena peserta didik sekolah dasar itu memiliki potensi prestasi dalam berbagai kompetisi lomba yang terbukti dengan banyaknya piala yang terpampang di sekolah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa nilai karakter dalam pembelajaran al-Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Malang?

2. Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang?

C. Tujuan Penelitian

1. Guna mendeskripsikan apa nilai karakter dalam pembelajaran al-Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang.

2. Guna mendeskripsikan bagiamana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang.


(28)

9

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga

Meningkatkan kualitas pada semua guru dan komponen yang terkait

(stakeholders) di sekolah tersebut, agar bisa lebih memberikan pencerahan

dan pengarahan yang bermakna, terutama implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Malang.

2. Bagi Siswa Atau Peserta didik

Memberikan pemahaman arti penting pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam kedepan tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif atau pengetahuan secara sempit, tetapi juga afektif (rasa emosional) dan psikomotorik (keterampilan).

3. Bagi Peneliti

Mengetahui implementasi pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Malang serta dapat mengembangkan kemampuan penulis dalam mengimplementasikan pendidikan karakter melalui pembelajaran al-Islam, sehingga bisa memberikan suatu desain pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam.

4. Bagi Masyarakat

Tentu diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat semakin faham dan mengerti bahwa urgensi atau pentingnya implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam pada siswa-siswi atau peserta didik sangat dibutuhkan dan dirindukan.


(29)

10

E. Batasan Istilah

Batasan istilah adalah merupakan pengindentifikasi istilah-istilah kunci dan kemudian didefinisikan secara operasional, istilah-istilah kunci pada umumnya diperoleh dari kata-kata yang menjadi fokus permasalahan.

1. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan karakter adalah merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlaq atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain7. Secara

etimologi atau bahasa berasal dari bahasa latin character yang artinya

adalah watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlaq8. Karakter dalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi character. Character berarti tabiat, budi pekerti, watak9. Karakter dalam kamus psikologi, arti karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang.

Secara terminologi (istilah), karakter dapat diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlaq atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama muslim, lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

7

W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:1998), hal. 153

8

Wyne dalam Musfah, Pendidikan Karakter: Sebuah Tawaran Model Pendidikan Holistik Integralistik (Jakarta: 2011), hal.127

9


(30)

11

perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat10.

Di dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah pendidikan karakter sebagai sebuah upaya penanaman atau internalisasi nilai perilaku manusia yang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Tujuan Pendidikan dan nilai budaya. Keempat hal tersebut merupakan sumber nilai karakter. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian ialah peserta didik di SD Muhammadiyah 1 Malang kelas 5A.

2. Al-Islam

Al-Islam yang dimaksud adalah mata pelajaran yang merupakan ciri khusus di sekolah Muhammadiyah, dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan ketaqwaan siswa menurut dasar syariat Islam sesuai dengan kaidah kehidupan Islami Muhammadiyah yang bersumber pada

al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebagai mata pelajaran khusus, mata pelajaran ini wajib diikuti oleh seluruh siswa pada setiap kelas, setiap jenjang dan jenis sekolah, adapun mata pelajaran Islam yang dimaksud adalah Aqidah,

al-Qur’an, al-Hadits, Akhlak, Fiqih, Tarikh, Bahasa Arab dan kemuhammadiyahan11. Pendidikan al-Islam yang merupakan pelajaran wajib diajarkan di perguruan Muhammadiyah harus mampu mewujudkan apa yang dicita-citkan Muhammadiyah secara organisasi.

10

Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah (Jogjakarta: 2012), hal. 20-21

11

Aly, Abdullah, Studi Islam 1, Cet. 11, Surakarta: Lembaga Studi Islam (LSI) Universitas Muhammadiyah (Surakarta: 1996), hal. 32


(31)

12

Pembelajaran al-Islam merupakan muatan lokal yang dimaksudkan untuk internalisasi nilai-nilai islam dan memberikan pengertian tentang hakekat persyerikatan Muhammadiyah. Sebagai muatan lokal yang sudah menjadi sesuatu yang umum khususnya dilingkungan perguruan Muhammadiyah. Membawa pembelajaran al-Islam agar dapat memberikan nilai tambah. Sebagai muatan lokal, pembelajaran al-Islam perlu mendapat perhatian yang serius, diharapkan memberikan nilai tambah.

Uraian di atas menunjukkan bahwa dalam penerapan pendidikan karakter sebagai pembentukan karakter siswa-siswi atau peserta didik agar nilai-nilai yang ada dalam pembelajaran al-Islam terutama mata pelajaran akhlaq mampu menjiwai kehidupan peserta didik, sehingga ada perubahan karakter dan moral yang lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan dari pendidikan yang digariskan oleh persyarikatan Muhammadiyah dan tujuan pendidikan yang digariskan oleh pendidikan nasional sebagaimana amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh deskripsi atau gambaran yang utuh dan jelas dalam penelitian ini, maka secara global dapat dilihat sistematika penelitian di bawah ini adalah sebagai berikut :

1. Pada bab I : Pendahuluan

Pendahuluan merupakan langkah awal dari totalitas pembahasan skripsi yaitu merupakan dasar pijakan dari pola pikir penulis dan sebagai


(32)

13

tumpuhan bab-bab berikutnya, didalamnya memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat atau kegunaan penelitian, batasan masalah, definisi operasional dan ruang lingkup serta sistematika penulisan.

2. Pada bab II : Kajian Pustaka

Mendiskripsikan atau menjelaskan kajian pustaka secara detail sesuai dengan kebutuhan dan yang mendukung judul skripsi diatas, yang mana dijelaskan atau dibahas tentang kajian secara mendalam bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik atau siswa-siswi di sekolah dasar Muhammadiyah I Malang, dimana orientasi pendidikan di sekolah-sekolah saat ini kalau tidak dikatakan gagal dalam sistem pengajaran atau pendidikan yaitu banyak berorientasi pada aspek kognitif (ilmu pengetahun) semata kurang memperhatikan faktor-faktor lain seperti afektif dan psikomotorik.

Gejala sistem kegagalan pendidikan selama ini ditandai dengan banyaknya dekadensi atau kemerosotan moral atau akhlaq pada peserta didik atau siswa-siswi seperti cara berfikir instan dalam kehidupan, memiliki sifat materilisme, hedonisme, konsumenrisme, munculnya tawuran antar pelajar dan mahasiswa, keterlibatan pelajar dan mahasiswa dalam kasus narkoba dan minuman keras, pornografi dan pornoaksi serta keterlibatkan generasi muda atau pelajar dalam kasus kriminalitas sosial anomali (penyimpangan) lainya.


(33)

14

Kehadiran dan pentingnyan atau urgensi implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam pada siswa-siswi atau peserta didik untuk dilaksanakan dalam sistem kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah kedepan, sehingga tujuan pendidikan nasional akan segera terwujud, dengan demikian akan lahirlah generasi muda atau para pelajar menjadi calon-calon pemimpin masa depan dan menjadi generasi atau pelajar yang berkualitas, berprestasi, mandiri, tangguh dan bermutu.

3. Pada bab III : Metode Penelitian

Metodologi penelitian ini merupakan jenis dan pendekatan yang digunakan, pemilihan lokasi penelitian, penentuan sasaran penelitian, penentuan informan atau responden, teknik penggalian data dan analisis data yang semua itu terkait dan saling melengkapi satu sama lain sehingga tulisan ini layak di baca dan dapat dipertanggungjawabkan secara obyektif dan ilmiah di mata publik.

4. Pada bab IV : Pembahasan

Hasil pembahasan dan penyajian data dalam penelitian ini adalah meliputi hasil observasi, wawancara, angket atau kuesioner dan pemilihan dokumentasi serta analisis data, dalam hal ini peneliti ingin memaparkan dan menjelaskan fenomena yang ada tentang implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik atau siswa-siswi, dimana dalam skripsi ini berbicara banyak tentang implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik di Sekolah Dasar Muhammadiyah I kota Malang.


(34)

15

5. Pada bab V : Penutup

Merupakan bab penutup atau bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan penelitian dan saran yang bersifat konstruktif atau membangun agar kedepan penelitian ini lebih baik, obyektif dan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan serta memberikan kontribusi pemikiran dan solusi atau jalan keluar terhadap permasalahan bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam kepada peserta didik, agar kedepan para peserta didik kita tidak hanya cerdas secara kognitif (ilmu pengetahuan) semata akan tetapi juga memiliki kecerdasan afektif (rasa emosional) dan psikomotorik (keterampilan) atau pendidikan yang bersifat holistik atau utuh.


(1)

10

E. Batasan Istilah

Batasan istilah adalah merupakan pengindentifikasi istilah-istilah kunci dan kemudian didefinisikan secara operasional, istilah-istilah kunci pada umumnya diperoleh dari kata-kata yang menjadi fokus permasalahan.

1. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan karakter adalah merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlaq atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain7. Secara etimologi atau bahasa berasal dari bahasa latin character yang artinya adalah watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlaq8. Karakter dalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi character. Character berarti tabiat, budi pekerti, watak9. Karakter dalam kamus psikologi, arti karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang.

Secara terminologi (istilah), karakter dapat diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlaq atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama muslim, lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

7

W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:1998), hal. 153

8

Wyne dalam Musfah, Pendidikan Karakter: Sebuah Tawaran Model Pendidikan Holistik Integralistik (Jakarta: 2011), hal.127

9


(2)

11

perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat10.

Di dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah pendidikan karakter sebagai sebuah upaya penanaman atau internalisasi nilai perilaku manusia yang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Tujuan Pendidikan dan nilai budaya. Keempat hal tersebut merupakan sumber nilai karakter. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian ialah peserta didik di SD Muhammadiyah 1 Malang kelas 5A.

2. Al-Islam

Al-Islam yang dimaksud adalah mata pelajaran yang merupakan ciri khusus di sekolah Muhammadiyah, dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan ketaqwaan siswa menurut dasar syariat Islam sesuai dengan kaidah kehidupan Islami Muhammadiyah yang bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebagai mata pelajaran khusus, mata pelajaran ini wajib diikuti oleh seluruh siswa pada setiap kelas, setiap jenjang dan jenis sekolah, adapun mata pelajaran Islam yang dimaksud adalah Aqidah,

al-Qur’an, al-Hadits, Akhlak, Fiqih, Tarikh, Bahasa Arab dan

kemuhammadiyahan11. Pendidikan al-Islam yang merupakan pelajaran wajib diajarkan di perguruan Muhammadiyah harus mampu mewujudkan apa yang dicita-citkan Muhammadiyah secara organisasi.

10

Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah (Jogjakarta: 2012), hal. 20-21

11

Aly, Abdullah, Studi Islam 1, Cet. 11, Surakarta: Lembaga Studi Islam (LSI) Universitas Muhammadiyah (Surakarta: 1996), hal. 32


(3)

12

Pembelajaran al-Islam merupakan muatan lokal yang dimaksudkan untuk internalisasi nilai-nilai islam dan memberikan pengertian tentang hakekat persyerikatan Muhammadiyah. Sebagai muatan lokal yang sudah menjadi sesuatu yang umum khususnya dilingkungan perguruan Muhammadiyah. Membawa pembelajaran al-Islam agar dapat memberikan nilai tambah. Sebagai muatan lokal, pembelajaran al-Islam perlu mendapat perhatian yang serius, diharapkan memberikan nilai tambah.

Uraian di atas menunjukkan bahwa dalam penerapan pendidikan karakter sebagai pembentukan karakter siswa-siswi atau peserta didik agar nilai-nilai yang ada dalam pembelajaran al-Islam terutama mata pelajaran akhlaq mampu menjiwai kehidupan peserta didik, sehingga ada perubahan karakter dan moral yang lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan dari pendidikan yang digariskan oleh persyarikatan Muhammadiyah dan tujuan pendidikan yang digariskan oleh pendidikan nasional sebagaimana amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh deskripsi atau gambaran yang utuh dan jelas dalam penelitian ini, maka secara global dapat dilihat sistematika penelitian di bawah ini adalah sebagai berikut :

1. Pada bab I : Pendahuluan

Pendahuluan merupakan langkah awal dari totalitas pembahasan skripsi yaitu merupakan dasar pijakan dari pola pikir penulis dan sebagai


(4)

13

tumpuhan bab-bab berikutnya, didalamnya memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat atau kegunaan penelitian, batasan masalah, definisi operasional dan ruang lingkup serta sistematika penulisan.

2. Pada bab II : Kajian Pustaka

Mendiskripsikan atau menjelaskan kajian pustaka secara detail sesuai dengan kebutuhan dan yang mendukung judul skripsi diatas, yang mana dijelaskan atau dibahas tentang kajian secara mendalam bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik atau siswa-siswi di sekolah dasar Muhammadiyah I Malang, dimana orientasi pendidikan di sekolah-sekolah saat ini kalau tidak dikatakan gagal dalam sistem pengajaran atau pendidikan yaitu banyak berorientasi pada aspek kognitif (ilmu pengetahun) semata kurang memperhatikan faktor-faktor lain seperti afektif dan psikomotorik.

Gejala sistem kegagalan pendidikan selama ini ditandai dengan banyaknya dekadensi atau kemerosotan moral atau akhlaq pada peserta didik atau siswa-siswi seperti cara berfikir instan dalam kehidupan, memiliki sifat materilisme, hedonisme, konsumenrisme, munculnya tawuran antar pelajar dan mahasiswa, keterlibatan pelajar dan mahasiswa dalam kasus narkoba dan minuman keras, pornografi dan pornoaksi serta keterlibatkan generasi muda atau pelajar dalam kasus kriminalitas sosial anomali (penyimpangan) lainya.


(5)

14

Kehadiran dan pentingnyan atau urgensi implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam pada siswa-siswi atau peserta didik untuk dilaksanakan dalam sistem kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah kedepan, sehingga tujuan pendidikan nasional akan segera terwujud, dengan demikian akan lahirlah generasi muda atau para pelajar menjadi calon-calon pemimpin masa depan dan menjadi generasi atau pelajar yang berkualitas, berprestasi, mandiri, tangguh dan bermutu.

3. Pada bab III : Metode Penelitian

Metodologi penelitian ini merupakan jenis dan pendekatan yang digunakan, pemilihan lokasi penelitian, penentuan sasaran penelitian, penentuan informan atau responden, teknik penggalian data dan analisis data yang semua itu terkait dan saling melengkapi satu sama lain sehingga tulisan ini layak di baca dan dapat dipertanggungjawabkan secara obyektif dan ilmiah di mata publik.

4. Pada bab IV : Pembahasan

Hasil pembahasan dan penyajian data dalam penelitian ini adalah meliputi hasil observasi, wawancara, angket atau kuesioner dan pemilihan dokumentasi serta analisis data, dalam hal ini peneliti ingin memaparkan dan menjelaskan fenomena yang ada tentang implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik atau siswa-siswi, dimana dalam skripsi ini berbicara banyak tentang implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik di Sekolah Dasar Muhammadiyah I kota Malang.


(6)

15

5. Pada bab V : Penutup

Merupakan bab penutup atau bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan penelitian dan saran yang bersifat konstruktif atau membangun agar kedepan penelitian ini lebih baik, obyektif dan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan serta memberikan kontribusi pemikiran dan solusi atau jalan keluar terhadap permasalahan bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam kepada peserta didik, agar kedepan para peserta didik kita tidak hanya cerdas secara kognitif (ilmu pengetahuan) semata akan tetapi juga memiliki kecerdasan afektif (rasa emosional) dan psikomotorik (keterampilan) atau pendidikan yang bersifat holistik atau utuh.