Internalization: Sistem Manajemen Pengetahuan Penyelesaian Kerugian Negara (Studi Kasus:LAPAN)

11 Diagram UML menurut Widodo dan Herlawati 2011 terdiri dari: 1. Diagram Kelas, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas. 2. Diagram Paket Package Diagram, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas- kelas, merupakan bagian dari diagram komponen. 3. Diagram Use-Case, diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor- aktor. 4. Diagram Interaksi dan Sequence, diagram ini menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. 5. Diagram Komunikasi Communication Diagram, diagram ini menekankan organisasi struktural dari obyek-obyek yang menerima serta mengirim pesan. 6. Diagram Statechart Statechart Diagram, diagram ini memperlihatkan keadaan pada sistem, memuat status state, transisi, kejadian serta aktivitas. 7. Diagram Aktivitas Activity Diagram, diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. 8. Diagram Komponen Component Diagram, diagram ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistemperangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya. 9. Diagram Deployment Deployment Diagram, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Object Relational Mapping ORM ORM menurut Halpin 2008 merupakan suatu teknik yang digunakan dalam pemrograman untuk menggunakan basis data relasional sebagai penyimpanan data dalam bentuk obyek. Teknik ORM biasanya digunakan dalam bahasa pemrograman berorientasi obyek. Dengan menggunakan ORM, suatu basis data dapat dipetakan menjadi sebuah kelas sehingga tercipta sebuah basis data virtual yang memungkinkan diakses dengan menggunakan pendekatan berorientasi obyek. Selain itu dengan menggunakan ORM dapat dibuat suatu kelas dengan variabel-variabel yang mewakili field-field dalam basis data. Untuk memasukkan suatu record dapat dilakukan dengan membuat obyek dari kelas tersebut, dan memasukkan nilai variabel dan memanggil fungsi dalam kelas tersebut yang bertugas menangani insert record. Menurut Hartomo et al. 2009, dengan adanya konsep ORM basis data dipetakan kedalam bentuk objek, sehingga proses penulisan kode program yang berhubungan dengan basis data akan semakin hemat dan semakin mudah. Menurut Somya, Pemetaan ORM terbagi atas: 1. Forward Mapping akan mengambil obyek yang sudah dibuat dalam kelas dan kemudian membuat skema basis data dari obyek tersebut framework dengan bahasa pemrograman Java. 2. Reverse Mapping akan mengambil basis data yang sudah ada dan akan menciptakan obyek dari tabel yang sudah ada dalam basis data framework dengan bahasa pemrograman PHP. Entity Relationship Diagram ERD Model Entity Relationship ER menurut Connoly et al. 1996 adalah model data konseptual tingkat tinggi yang dikembangkan oleh Chen 1976 yang digunakan untuk mendesain suatu basis data. Model data konseptual adalah sekumpulan konsep yang mendeskripsikan struktur dari suatu basis data. Model ER menggunakan ERD untuk mewakili skema konseptual dari suatu DBMS. Konsep dasar dari ER Model termasuk entitas, relasi, dan atribut. Entitas adalah suatu objek yang diidentifikasi secara unik. Entitas terbagi atas entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat adalah entitas yang keberadaanya tidak tergantung dengan entitas lainnya. Sedangkan entitas lemah adalah entitas yang keberadaanya tergantung dengan entitas lainnya. Atribut adalah propertidata pada suatu entitas atau suatu relasi. Relasi adalah keterhubungan antar entitas. Derajat relasi atau kardinalitas menentukan jumlah entitas yang mungkin dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain Connoly et al. 1996. Derajat relasi atau kardinalitas terdiri atas: 1. Satu ke satu 1:1 : setiap anggota entitas A hanya boleh berelasi dengan satu anggota entitas B, berlaku juga untuk sebaliknya. 2. Satu ke banyak 1:M : setiap anggota entitas A boleh berelasi dengan banyak anggota entitas B, tapi setiap anggota entitas B hanya boleh berelasi dengan satu anggota entitas A. 3. Banyak ke banyak M:N : setiap anggota entitas A boleh berelasi dengan banyak anggota entitas B, berlaku juga untuk sebaliknya. 13 3 METODE PENELITIAN Tata Laksana Penelitian Metodologi yang digunakan dalam merancang Sistem Manajemen Pengetahuan Penyelesaian Kerugian Negara yaitu menggunakan KMSLC yang diadopsi dari Awad Ghaziri tahun 2010 dengan menambahkan usability engineering mulai dari tahapan mendesain manajemen pengetahuan sampai dengan implementasi dan pengujian sistem manajemen pengetahuan seperti terlihat pada Gambar 8. Gambar 8 Tahapan pada penelitian Tahapan penelitian pada pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Penyelesaian Kerugian Negara terdiri enam tahapan yaitu:

1. Mengevaluasi Ketersediaan Infrastruktur

Studi literatur – menjadi latar belakang disusunnya penelitian ini. Mempelajari sistem yang sedang berjalan sehingga kondisi sistem saat ini dapat diketahui. Mengevaluasi ketersediaan infrastuktur Membentuk tim manajemen pengetahuan Menangkap pengetahuan Mendesain manajemen pengetahuan Memverifikasi dan memvalidasi sistem manajemen pengetahuan Implementasi sistem manajemen pengetahuan mulai selesai E n g i n e e r i n g U s a b i l i t y Menganalisa Infrastruktur di LAPAN, Menganalisa ketersediaan sistem terkait infrastruktur, mereviu dokumen, observasi dan wawancara. Infrastruktur yang akan dianalisa pada penelitian ini yaitu mengenai analisis infrastruktur teknologi yang berjalan dari sisi hardware, software, serta pengetahuan yang ada dan ketersediaan SDM berkaitan dengan kerugian negara.

2. Membentuk Tim Manajemen Pengetahuan

Tahapan yang dilakukan yaitu membentuk tim Manajemen Pengetahuan yang akan bekerja bersama-sama untuk mengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan dari cetak biru Blueprint untuk selanjutnya dapat diimplementasikan. Keberhasilan dari suatu tim tergantung pada kemampuan anggota tim, ukuran tim, kompleksitas proyek, kepemimpinan dan motivasi tim, serta tidak menjanjikan lebih dari realisasi yang disampaikan.

3. Menangkap Pengetahuan

Knowledge Capture Pada tahapan menangkap pengetahuan dilakukan dengan melakukan studi literatur yang ditangkap dari dokumen sumber berkaitan dengan kerugian negara. Observasi dengan mengamati, mencatat, dan menerjemahkan proses dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan kerugian negara. Dan melakukan wawancara untuk menangkap pengetahuan dari pikiran pakar berkaitan dengan kerugian negara. Pada saat menangkap pengetahuan, pengetahuan terbagi atas: a. Pengetahuan Explicit ditangkap dari berbagai media yang ada terkait dengan penyelesaian kerugian negara di LAPAN b. Pengetahuan tacit ditangkap dari para pakar yang berkaitan dengan penyelesaian kerugian negara c. Pengembang Pengetahuan Knowledge Developer , menangkap pengetahuan dari para pakar yang kemudian digunakan untuk membangun knowledge base , KB ini yang nantinya akan digunakan user dalam mencari pengetahuan.

4. Mendesain Manajemen Pengetahuan

Metode Desain sistem dilakukan dengan menggunakan pendekatan berorientasi obyek menggunakan UML. Terbagi atas analisis kebutuhan fungsional sistem, analisis kebutuhan non fungsional sistem, perancangan behavior diagram meliputi use case diagram dan skenario tiap use case, perancangan basis data meliputi class diagram , ORM, ERD, struktur tabel, dan perancangan antarmuka meliputi menu, serta sketsa tampilan dengan menerapkan prinsip usability.

5. Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Manajemen Pengetahuan

Tahap verifikasi pengetahuan dilakukan dengan memverifikasi program yang sudah diimplementasikan untuk membuktikan apakah pengetahuan-pengetahuan terkait penyelesaian kerugian negara sudah terjamin kebenaran pengetahuan tersebut. Hasil keluaran pengetahuan yang dihasilkan dilihat apakah sudah sesuai dan benar. Serta melakukan validasi sistem memastikan bahwa sistem benar sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pengguna. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan blackbox. Pada proses pengujian hanya berdasarkan fungsionalitas sistem. Pengukuran usability dilakukan untuk mengukur efektifitas, 15 efisiensi maupun kepuasaan pengguna dalam menggunakan sistem. Menurut Nurhadryani et al. 2013 pengujian usability bertujuan untuk menentukan apakah aplikasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum. Dalam melakukan pengukuran tersebut dilakukan dengan pemilihan kuesioner, memilih partisipan, dan mengolah data dari hasil kuesioner tersebut. Pengukuran Usability dengan melakukan evaluasi sistem menggunakan metode USE Usefulness, Satisfaction, and Ease of Use yang diadopsi dari Lund tahun 2001 yang terdiri dari 30 pertanyaan yang terdiri dari empat kategori yaitu Usefullness, Ease of Use, Ease of Learning, Satisfaction .

6. Implementasi Sistem Manajemen Pengetahuan

Tahap implementasi dilakukan dengan mengkonversi sistem KM kedalam operasi yang aktual menggunakan suatu framework MVC yaitu Yii Framework yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MYSQL ke dalam server SIMAPKLA. Pada tahapan ini juga dilakukan pelatihan kepada pemakai SIMAPKLA. Termasuk mencakup jaminan kualitas yang meliputi memeriksa kesalahan penalaran, ambiguitas, ketidaklengkapan dan kesalahan representasi. Dan pada tahapan ini dilakukan pembuatan petunjuk teknis penggunaan aplikasi. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Maret 2015. Tempat penelitian dilakukan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Mengevaluasi Ketersediaan Infrastruktur Pada tahapan ini, pembahasan yang dilakukan yaitu mengevaluasi ketersediaan infrastruktur baik dari sisi teknologi yang berjalan yang meliputi software, hardware maupun pengetahuan yang tersedia. Evaluasi ketersediaan infrastruktur dari sisi teknologi berjalan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan Subbagian Pemasyarakatan dan Sarana Informasi Kedirgantaraan PSIK Biro Kerjasama dan Humas KSH LAPAN. Topologi Jaringan LAPAN Pusat Rawamangun dapat dilihat pada Gambar 9 dan topologi jaringan LAPAN dapat dilihat pada Gambar 10. Internet SDI 103.16.223.16 E-Takah 103.16.223.32 VPN Satker MPLS Telkom Lantai 1 IP Private 10.15.1.1-10.15.6.254 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 BLU WiFi DHCP Server DHCP Webserver 103.16.223.11 SKP 103.16.223.35 Mailserver 103.16.223.12 BLU 103.16.223.19 Publikasi off 103.16.223.18 E-Arsip 103.16.223.33 Siforenmonev 103.16.223.34 LPSE 103.16.223.37 Sidoma 103.16.223.36 DNS 103.16.223.10 Groups 103.16.223.14 SJDIH 103.16.223.20 Simpeg 103.16.223.31 Perpustakan 103.16.223.15 IP Public 103.16.223.1-103.16.223.254 E-Journal off 103.16.223.17 Gambar 9 Topologi jaringan LAPAN Pusat-Rawamangun VPN Satker MPLS Telkom Pusjigan Pustekdata Pusfatja Inspektorat Pustekbang Pustekroket Pusteksat 1 PSTA,PSA Sumedang Watukosek Pameungpeuk 2 Kototabang Parepare Biak Pontianak 1 Lapan Pusat Rawamangun FO 5 Mbps FO 15 Mbps FO 15 Mbps FO 2 Mbps FO 10 Mbps FO 10 Mbps FO 8 Mbps FO 2 Mbps FO 20 Mbps FO 3 Mbps FO 2 Mbps FO 2 Mbps FO 5 Mbps FO 2 Mbps FO 1 Mbps FO 60 Mbps Internet Pontianak 2 Pameungpeuk 1 FO 2 Mbps FO 2 Mbps Pusteksat 2 FO 10 Mbps Manado Kupang Yogyakarta Jayapura FO 1 Mbps FO 512 Mbps FO 512 Kbps FO 512 Kbps Gambar 10 Topologi jaringan LAPAN Topologi jaringan LAPAN secara keseluruhan terdapat pada Lampiran 5. 17 Infrastruktur jaringan di LAPAN terdiri dari: a. Firewall, switch, dan wifi; b. Pada kantor LAPAN Pusat media penghubung tiap lantai dari core switch ke distribution switch menggunakan FO, dari distribution switch ke user mengunakan kabel UTP dan wireless. Software yang ada di server LAPAN seperti tertuang pada Tabel 1. Tabel 1 Software yang tersedia No Software 1 DNS 2 Web Server 3 Mail Server 4 Milis 5 Perpustakaan 6 Database Sumberdaya Ilmiah 7 E-journal LAPAN 8 Database Publikasi Ilmiah 8 Website BLU 9 SJDIH 10 Simpeg 11 e-takah 12 e-arsip 13 Siforenmonev 14 SKP 15 Sidoma 16 LPSE Pada jaringan di LAPAN menggunakan sistem keamanan firewall karena firewall tersebut berfungsi mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer yang dilindungi oleh firewall. Berdasarkan hasil observasi di TPKN-LAPAN, pengetahuan yang ada berkaitan dengan kerugian negara antara lain seperti tertuang pada tabel 2. Tabel 2 Pengetahuan yang ada No Pengetahuan Keterangan Hardcopy Softcopy 1 Peraturan √ √ Sekretariat TPKN 2 LHP BPK √ √ Sekretariat TPKN 3 LHP Audit Internal √ √ Sekretariat TPKN 4 Laporan Pemantauan TL LHP √ √ Sekretariat TPKN 5 Laporan Pemantauan TL TGR √ √ Sekretariat TPKN 6 Laporan TPKN √ √ Sekretariat TPKN 7 Bahan Sosialisasi √ √ Sekretariat TPKN 8 Notulen Rapat √ √ Sekretariat TPKN