KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI (Analisis Framing Media Kompas.com dan Republika.co.id Periode 20 Februari – 20 Maret 2015)

(1)

i

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI

(Analisis Framing Media Kompas.com dan Republika.co.id Periode 20 Februari – 20 Maret 2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Ilmu Komunikasi

Wahyu Nugroho 201110040311369

Pembimbing : 1. Nasrullah, M.Si

2. Dr. Vina Salviana DS,M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Wahyu Nugroho

Tempat, tanggal lahir : Danau Salak, 26 Desember 1992 Nomor Induk Mahasiswa : 201110040311369

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS LOKAL (Analisis Framing Media Kompas.com dan Republika.co.id Periode 20 Februari – 20 Maret 2015) Adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 19 Oktober 2015 Yang Menyatakan,


(4)

iv

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan berkat dan rahmat kepada peneliti sehingga mampu menyelesaikan skripsi dengan judul KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS LOKAL (Analisis Framing Media Kompas.com dan Republika.co.id Periode 20 Februari – 20 Maret 2015).

. Shalawat dan salam juga peneliti sampaikan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas suri tauladan yang diberikan untuk membimbing manusia dari alam kegelapan menuju alam terang benderang.

Media saat ini telah menjadi sumber informasi yang sering digunakan oleh masyarakat. Sehingga ketika terjadi sebuah peristiwa di Indonesia atau di suatu daerah di Indonesia, maka masyarakat akan mencari informasi di media. Hal ini juga termasuk ketika kebijakan kenaikan harga beras lokal pada bulan Februari tahun 2015. Media berlomba untuk memberikan informasi serta menggambarkan kepada masyarakat mengenai masalah naiknya harga beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh media online nasional dan dapat membuka pikiran masyarakat bahwa sebagai konsumen haruslah cerdas dalam memanfaatkan media ketika mencari sebuah informasi.

Seharusnya sebagai media konvensional yang notabene dipercaya masyarakat dapat memberikan objektifitas pemberitaan tanpa menyudutkan atau membanggakan seseorang atau suatu kejadian dengan berlebihan. Artinya tugas media adalah sebagai penyedia informasi yang netral dan berimbang dalam menyampaikan sebuah informasi. Hal inilah yang sebenarnya ingin peneliti ingin


(5)

v

ungkap pada penelitian ini. Dengan kebijakan kenaikan harga beras lokal yang dibingkai oleh media akan menjadi sebuah realita dan fakta yang dipercaya oleh masyarakat. Jadi peneliti ingin sekali mengintepretasikan pemberitaan dari kedua media online nasional Kompas.com dan Republika.co.id terkait masalah kenaikan harga beras lokal. Untuk menginterpretasi pemberitaan yang berkaitan dengan masalah kenaikan harga beras lokal, peneliti menggunakan analisis Framing model Robert N Entman dengan empat elemennya yaitu Define Problem, Diagnose Causes, Make Moral Judgement, dan Treatment Recommendation.

Kesulitan yang dialami oleh peneliti ketika ingin mendapatkan buku sumber referensi yang digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Namun pada akhirnya peneliti dapat mengatasi masalah tersebut dengan mendapatkan e-book buku tersebut. Walaupun pada e-book tersebut terdapat halaman yang kurang lengkap akhrinya peneliti bisa mengatasi masalah tersebut dengan menambahkan jurnal dari salah satu buku penulis buku tersebut.

Penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana sebuah pemberitaan yang dibingkai untuk mempengaruhi khalayak dan merubah pola pikir masyarakat melalui berita yang disajikan. Pada akhirnya penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca terutama pada bidang keilmuan komunikasi. Namun, peneliti sangat terbuka atas kritikan dan saran yang membangun demi hasil yang lebih baik lagi untuk penelitian yang akan datang.

Malang, 19 Oktober 2015


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Lembar Pernyataan Orisinalitas... v

Abstraksi ... vi

Abstract ... viii

Kata Pengantar ... x

Lembar Ucapan Terimakasih ... xii

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Gambar ... xix

Daftar Lampiran... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 6

1. Kegunaan Akademis ... 6

2. Kegunaan Praktis ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7


(7)

vii

B. Kerangka Teori dan Konseptual ... 9

a. Konstruksi Realitas Media Massa ... 9

b. Berita... 10

c. Komunikasi Massa ... 13

d. Media Online ... 14

e. Analisis Framing ... 16

f. Teori Media-Masyarakat : Masyarakat Massa ... 17

g. Media Baru dan Komunikasi Massa ... 18

h. Kebenaran dan Kualitas Informasi ... 20

i. Konsep Objektivitas ... 21

j. Teori Hirarki Pengaruh Isi Media Massa ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Pendekatan dan Tipe Penelitian ... 24

B. Ruang Lingkup Penelitian ... 25

C. Waktu Penelitian ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV GAMBARAN DAN OBJEK PENELITIAN ... 30

A. Kompas Cyber Media ... 30

1. Sejarah Singkat Kompas.com ... 30

2. Visi, Misi dan Kebijakan Redaksional Kompas.com a. Visi Kompas.com ... 36

b. Misi Kompas.com ... 36

c. Kebijakan Redaksional Kompas.com ... 36

d. Cara Pandang Pemberitaan Kompas.com ... 38

e. Struktur Organisasi Kompas Group (Kompas.com) ... 39

B. Republika.co.id ... 39

1. Sejarah Singkat Republika.co.id ... 39

2. Visi, Misi dan Kebijakan Redaksional Republika.co.id ... 41


(8)

viii

b. Misi Republika.co.id ... 42

3. Kebijakan Redaksional Republika.co.id ... 42

4. Cara Pandang Pemberitaan Republika.co.id ... 45

5. Struktur Organisasi Republika.co.id ... 46

BAB V PEMBAHASAN ... 49

A. Konstruksi Media Online Kompas.com ... 49

1. Kompas.com 26 Februari 2015 Anggota DPR Ingatkan Operasi Pasar Bulog Jangan Sekedar Guyonan ... 49

a. Define Problem ... 50

b. Diagnose Causes ... 50

c. Make Moral Judgement ... 51

d. Treatment Recommendation ... 52

2. Kompas.com 27 Februari 2015 Dulu, Zaman SBY tidak seperti ini .... 53

a. Define Problem ... 54

b. Diagnose Causes ... 55

c. Make Moral Judgement ... 55

d. Treatment Recommendation ... 56

3. Kompas.com 2 Maret 2015 KPPU: Harga Beras Melambung, Pemerintah Telat... 57

a. Define Problem ... 57

b. Diagnose Causes ... 58

c. Make Moral Judgement ... 58

d. Treatment Recommendation ... 59

4. Kompas.com 3 Maret 2015 KPPU Nilai Bulog Tak Punya Power Jaga Stabilisasi Beras ... 60

a. Define Problem ... 61

b. Diagnose Causes ... 61

c. Make Moral Judgement ... 62

d. Treatment Recommendation ... 63

5. Kompas.com 27 Maret 2015 Kadin: Pemerintah Lalai Ambil Kebijakan Soal Beras ... 63


(9)

ix

a. Define Problem ... 64

b. Diagnose Causes ... 64

c. Make Moral Judgement ... 65

d. Treatment Recommendation ... 65

B. Konstruksi Media Online Republika.co.id ... 66

1. Republika.co.id 26 Februari 2015 Anggota DPR Ingatkan Operasi Pasar Bulog Jangan Sekedar Guyonan ... 66

a. Define Problem ... 67

b. Diagnose Causes ... 67

c. Make Moral Judgement ... 68

d. Treatment Recommendation ... 68

2. Republika.co.id 27 Februari 2015 Dulu, Zaman SBY tidak seperti ini. 69 a. Define Problem ... 70

b. Diagnose Causes ... 70

c. Make Moral Judgement ... 71

d. Treatment Recommendation ... 71

3. Republika.co.id 2 Maret 2015 KPPU: Harga Beras Melambung, Pemerintah Telat... 72

a. Define Problem ... 72

b. Diagnose Causes ... 73

c. Make Moral Judgement ... 73

d. Treatment Recommendation ... 73

4. Republika.co.id 3 Maret 2015 KPPU Nilai Bulog Tak Punya Power Jaga Stabilisasi Beras ... 74

e. Define Problem ... 75

a. Diagnose Causes ... 75

b. Make Moral Judgement ... 76

c. Treatment Recommendation ... 76

5. Republika.co.id 27 Maret 2015 Kadin: Pemerintah Lalai Ambil Kebijakan Soal Beras ... 77

a. Define Problem ... 78


(10)

x

c. Make Moral Judgement ... 79

d. Treatment Recommendation ... 79

C. Perbandingan Konstruksi Kompas.com dan Republika.co.id... 80

BAB VI PENUTUP ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran-Saran ... 94

1. Akademis... 94

2. Pemberdayaan audience ... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 99


(11)

xi TABEL

Tabel 1. Struktur Berita Kompas.com pada tanggal 26 Februari 2015 ... 49

Tabel 2. Struktur Berita Kompas.com pada tanggal 27 Februari 2015 ... 53

Tabel 3. Struktur Berita Kompas.com pada tanggal 2 Maret 2015 ... 57

Tabel 4. Struktur Berita Kompas.com pada tanggal 3 Maret 2015 ... 60

Tabel 5. Struktur Berita Kompas.com pada tanggal 27 Maret 2015. ... 63

Tabel 6. Struktur Berita Republika.co.id pada tanggal 24 Februari 2015 ... 66

Tabel 7. Struktur Berita Republika.co.id pada tanggal 1 Maret 2015 ... 69

Tabel 8. Struktur Berita Republika.co.id pada tanggal 1 Maret 2015... 72

Tabel 9. Struktur Berita Republika.co.id tanggal 27 Februari 2015. ... 74

Tabel 10.Struktur Berita Republika.co.id pada tanggal 4 Maret 2015 ... 77

Tabel 11. Hasil Konstruksi Media Online Republika.co.id dan Kompas.com Periode Februari sampai Maret 2015. ... 87


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Konten yang tidak professional/lembaga ... 19 Gambar 2 Komponen kriteria Objektivitas (Westerstahl,1983) ... 22


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

Pemberitaan Kompas.com ... 94 Lampiran II


(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta:Granit

Kusumaningrat, Hikayat. 2000. Jurnalistik Teori & Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kusumaningrat, Hikmat dan Kusumaningrat, Purnama. 2012. Jurnalistik Teori & Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika Moleong, Lexy.2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.

RemajaRosdakarya

Muhtadi, Saeful, Asep. 1999. Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Nimmo, Dand. 2005. Komunikasi politik: Komunikator, Peesan dan Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Sobur, Alex. 2012. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana,Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia

JURNAL

Stephen, D Reese. (2001). Understanding The Global Journalist: Hirarchy Of Influences. [Online], 187 halaman.

Tersedia:http://www.researchgate.net/publication.html [8 Oktober 2015]. Romli, Asep Syamsil M. Dosen Praktisi alias Staf Pengajar Honorer di Jurusan

Komunikasi Jurnalistik UIN SGD Bandung, pengajar mata kuliah Jurnalistik Online, penulis buku “Jurnalistik Online: Panduan Mengelola


(15)

xv

Media Online” [Penerbit Nuansa Cendikia Bandung, 2012]. Blog: www.romeltea.com)

EBOOK

Pamela, J Shoemaker - Stephen D Reese. (1996). Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media Content, [e-book] http://www.journalism.utexas.edu/sites/...utexas.../mediating-the-message. Diakses pada: 8 Oktober 2015 pukul 21.00

NON-BUKU

http://www.anneahira.com/jenis-beras-di-indonesia.htm. Diakses pada 10 April 2015, pm 20.30

http://www.alexa.com/siteinfo/kompas.com. Diakses pada 10 April 2015, pm 20.40

http://www.kemenperin.go.id/. Diakses pada 10 April 2015, pm 20.00

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/09/nk9hgx-harga-beras-di-bekasi-terus-melonjak. Diakses pada 26 April 2015, pm. 21.30 http://regional.kompas.com/read/2015/03/01/23495582/Bulog.Kenaikan.Harga.Be


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia mengenal sembilan macam bahan pokok atau yang sering dikenal dengan sembako. Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat. Bahan pokok dalam sembako itu diantaranya adalah beras, gula pasir, sayur-sayuran, dan buah-buahan, daging sapi, ayam, ikan, minyak goreng, susu, telur,minyak tanah, atau gas ELPIJI dan garam. Sembilan bahan pokok menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Diantara sembako tersebut salah satunya beras yang merupakan sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat Indonesia walaupun ada makanan alternatif seperti ketela dan jagung. Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Tahun 2014, beras merupakan komoditi strategis sebagai bahan pangan bagi masyarakat Indonesia, sehingga kegiatan produksi, penyediaan, pengadaan dan distribusi beras menjadi sangat penting dalam rangka ketahanan pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, dalam rangka stabilitas kepentingan konsumsi masyarakat secara umum. Beras sebagai sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikannya penting karena beras dijadikan nasi sebagai sumber energi masyarakat untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Ada ungkapan orang Indonesia, “belum kenyang kalau belum makan nasi”.


(17)

2 Sebagai sumber makanan pokok masyarakat Indonesia, beras banyak ditanam di Indonesia. Menurut aneihira.com terdapat jenis beras di Indonesia diantaranya adalah pandan wangi, IR 64 setra ramos, Rojolele dan IR 42 dan beras merah. Mengingat pentingnya bahan pokok ini ketika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan beras, maka akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Kelangkaan dan kenaikan harga beras menjadi hal yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena tersebut selalu menimbulkan pertentangan dari masyarakat dikarenakan hampir semua masakan Indonesia menggunakan beras sehingga jika ada kelangkaan dan kenaikan harga beras maka akan berpengaruh terhadap harga makanan lainnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan objek penelitian kompas.com dan Republika.co.id sebagai perbandingan. Alasannya adalah karena pada penelitian terdahulu kompas selalu lebih pro terhadap pemerintah sedangkan Republika lebih kontra terhadap pemerintah. Maka dari itu peneliti menggunakan kedua media ini sebagai objek penelitian. Peneliti mengambil beberapa artikel dari kedua media yang berkaitan dengan masalah kenaikan harga beras dan penyebab kenaikan harga beras sesuai dengan interpretasi kedua media.

Pertengahan Februari 2015 terjadi pergolakan naiknya harga beras lokal di pulau jawa. Berikut adalah kutipan salah satu media online nasional di Indonesia berkaitan dengan kenaikan harga beras di bekasi yaitu Republika.co.id dengan judul “ Harga beras di Bekasi terus melonjak”.

“Di Kota Bekasi harga beras terus melonjak. Kisaran kenaikan harganya rata-rata mencapai Rp 2.000. Bahkan beras dengan kualitas bagus harganya tembus sampai Rp 14 ribu”. ( 24/02/2015, 12:48 WIB)


(18)

3 Menurut sumber, kenaikan harga beras yang terjadi di Indonesia khusunya di pulau jawa dikarenakan oleh berbagai sebab. Beberapa menyebutkan kenaikan harga beras dipicu oleh pasokan beras lokal yang semakin menipis. Seperti kutipan pada berita berikut yang berjudul “Bulog: Kenaikan Harga Beras karena Kekosongan Stok” pada Kompas.com.

“Perum Bulog mengungkapkan kenaikan harga beras disebabkan kekosongan stok dalam tiga bulan sebelumnya, yakni periode November-Desember 2014 dan Januari 2015. Leli menjelaskan, kondisi pada akhir 2014 itu, dikarenakan stok November dan Desember sudah ditarik terlebih dahulu pada Februari dan Maret 2014, sehingga menyebabkan kekosongan sebesar 462.000 ton. Akibatnya, pada Desember 2014 dan Januari 2015, Bulog hanya menggelontorkan 71.000 ton beras, sehingga kurang efektif menurunkan harga.”. (1/3/2015, 08:28 WIB)

Menurut kutipan berita tersebut kenaikan harga beras dipicu oleh kosongnya pasokan beras sehingga kebutuhan akan beras menjadi tidak tercukupi dimasa yang akan datang. Namun, salah satu sumber dari media online di Indonesia menyampaikan sebab yang berbeda mengenai kenaikan harga beras. Menurut Republika.co.id dengan judul berita “Komisi IV DPR: Kenaikan Harga Beras Dikondisikan Pihak Tertentu” dengan kutipan berita sebagai berikut:

“Kenaikan harga beras menjelang panen raya ditengarai karena dikondisikan secara sistemik oleh pihak tertentu agar dikeluarkan kebijakan impor yang merugikan petani Ada pihak-pihak tertentu, yang kuat, yang mengondisikan beras agar melakukan kebijakan impor," kata anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, Ahad (1/3). Menurut anggota Fraksi PKB daerah pemilihan Kalbar ini, ketika kebijakan impor dilakukan sekarang, maka beras-beras tersebut akan datang saat musim panen raya. Kalau impor terus dilakukan, petani yang akan tertekan, karena harga bakal terpengaruh”. (01/3/2015, 08:20 WIB)

Kutipan berita tersebut menjelaskan bahwa kenaikan harga beras disinyalir akibat adanya permainan sistemik oleh pihak-pihak tertentu. Jadi kenaikan harga beras tidak dipicu oleh kurangnya pasokan.


(19)

4 Berdasarkan kutipan berita pada kedua media tersebut menunjukkan adanya perbedaan sudut pandang dalam menyampaikan penyebab kenaikan harga beras. Mengingat pentingnya isu ini karena berhubungan dengan kebutuhan masyarakat indonesia maka sangat penting diketahui informasi yang berhubungan dengan kenaikan harga beras oleh berbagai media sebagai sumber informasi masyarakat. Perbedaan sudut pandang media dalam menyampaikan informasi kepada masyarkat memicu perbedaan pemahaman bagi masyarakat termasuk persoalan kenaikan harga beras. Dengan demikian terjadi pembingkaian berita pada masing-masing media untuk menyampaikan sebuah fakta kepada masyarakat.

Menurut Sobur (2012:29) media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Oleh sementara orang, media (pers) acap disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu idea tau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris.

Perbedaan sudut pandang yang terjadi pada media online Kompas dan Republika dicurigai peneliti karena adanya kepentingan didalamnya. Menurut


(20)

5 situs alexa.com (10/04/2015, 21:37 WIB), Kompas.com menduduki urutan 11 website yang paling sering di akses di Indonesia memungkinkan tingkat keterbacaan yang tinggi oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan Republika menduduki urutan 48 website yang paling sering diakses di Indonesia. Dibanding media online lainnya, temuan sementara peneliti pada berita yang berkaitan dengan kenaikan harga beras pada kedua media tersebut menunjukkan adanya pandangan yang sangat berbeda satu sama lain seperti pada kutipan yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dari itu peneliti tertarik untuk menjadikan Kompas.com dan Republika.co.id sebagai objek penelitian dalam membingkai pemberitan tentang kenaikan harga beras di Indonesia khusunya di pulau jawa.

Untuk menginterpretasi pembingkaian berita pada kedua media tersebut diperlukan analisis framing. Menurut Eriyanto (2011), analisis framing suatu metode dari analisis teks yang berbeda didalam kategori penelitian konstruksionis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi hasli dari konstruksi.

Berdasarkan pemaparan yang peneliti kemukakan maka peneliti tertarik untuk meneliti Republika dan Kompas.com dalam membingkai pemberitaan tentang kenaikan harga beras di Indonesia khusunya pulau jawa yang terjadi pada pertengahan Februari hingga Maret 2015. Pada akhirnya diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran yang merupakan hasil interpretasi peneliti terkait pembingkaian informasi mengenai kebutuhan pokok bagi masyarakat di Indonesia.


(21)

6 “Bagaimana pembingkaian berita pada Kompas.com dan Republika.co.id mengenai kenaikan harga beras lokal Indonesia di pulau jawa pada periode 20 Februari sampai 20 Maret 2015?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk menginterpretasi Bagaimana Kompas.com dan Republika.co.id membingkai pemberitaan yang berkaitan dengan kenaikan harga beras lokal pada 20 Februari-20 Maret 2015

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Akademis

a. Untuk menguji tentang keberpihakan dan kebijakan media online Kompas.com dan Republika.co.id dalam pemberitaan kenaikan harga beras lokal.

b. Menambah dan melengkapi objek penelitian ilmu komunikasi melalui penelitian kebijakan redaksional media online terlebih pada ranah analisis teks media.

c. Untuk lebih memahami sudut pandang pemberitaan dan memperoleh data akurat

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan keilmuan komunikasi terkait keberpihakan dan kebijakan media. Selain itu penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan masukan dan landasan bagi para jurnalis yang secara tidak sadar maupun sadar memuat berita yang mengandung pelabelan negatif.


(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia mengenal sembilan macam bahan pokok atau yang sering dikenal dengan sembako. Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat. Bahan pokok dalam sembako itu diantaranya adalah beras, gula pasir, sayur-sayuran, dan buah-buahan, daging sapi, ayam, ikan, minyak goreng, susu, telur,minyak tanah, atau gas ELPIJI dan garam. Sembilan bahan pokok menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Diantara sembako tersebut salah satunya beras yang merupakan sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat Indonesia walaupun ada makanan alternatif seperti ketela dan jagung. Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Tahun 2014, beras merupakan komoditi strategis sebagai bahan pangan bagi masyarakat Indonesia, sehingga kegiatan produksi, penyediaan, pengadaan dan distribusi beras menjadi sangat penting dalam rangka ketahanan pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, dalam rangka stabilitas kepentingan konsumsi masyarakat secara umum. Beras sebagai sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikannya penting karena beras dijadikan nasi sebagai sumber energi masyarakat untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Ada ungkapan orang Indonesia, “belum kenyang kalau belum makan nasi”.


(2)

2 Sebagai sumber makanan pokok masyarakat Indonesia, beras banyak ditanam di Indonesia. Menurut aneihira.com terdapat jenis beras di Indonesia diantaranya adalah pandan wangi, IR 64 setra ramos, Rojolele dan IR 42 dan beras merah. Mengingat pentingnya bahan pokok ini ketika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan beras, maka akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Kelangkaan dan kenaikan harga beras menjadi hal yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena tersebut selalu menimbulkan pertentangan dari masyarakat dikarenakan hampir semua masakan Indonesia menggunakan beras sehingga jika ada kelangkaan dan kenaikan harga beras maka akan berpengaruh terhadap harga makanan lainnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan objek penelitian kompas.com dan Republika.co.id sebagai perbandingan. Alasannya adalah karena pada penelitian terdahulu kompas selalu lebih pro terhadap pemerintah sedangkan Republika lebih kontra terhadap pemerintah. Maka dari itu peneliti menggunakan kedua media ini sebagai objek penelitian. Peneliti mengambil beberapa artikel dari kedua media yang berkaitan dengan masalah kenaikan harga beras dan penyebab kenaikan harga beras sesuai dengan interpretasi kedua media.

Pertengahan Februari 2015 terjadi pergolakan naiknya harga beras lokal di pulau jawa. Berikut adalah kutipan salah satu media online nasional di Indonesia berkaitan dengan kenaikan harga beras di bekasi yaitu Republika.co.id dengan judul “ Harga beras di Bekasi terus melonjak”.

“Di Kota Bekasi harga beras terus melonjak. Kisaran kenaikan harganya rata-rata mencapai Rp 2.000. Bahkan beras dengan kualitas bagus harganya tembus sampai Rp 14 ribu”. ( 24/02/2015, 12:48 WIB)


(3)

3 Menurut sumber, kenaikan harga beras yang terjadi di Indonesia khusunya di pulau jawa dikarenakan oleh berbagai sebab. Beberapa menyebutkan kenaikan harga beras dipicu oleh pasokan beras lokal yang semakin menipis. Seperti kutipan pada berita berikut yang berjudul “Bulog: Kenaikan Harga Beras karena Kekosongan Stok” pada Kompas.com.

“Perum Bulog mengungkapkan kenaikan harga beras disebabkan kekosongan stok dalam tiga bulan sebelumnya, yakni periode November-Desember 2014 dan Januari 2015. Leli menjelaskan, kondisi pada akhir 2014 itu, dikarenakan stok November dan Desember sudah ditarik terlebih dahulu pada Februari dan Maret 2014, sehingga menyebabkan kekosongan sebesar 462.000 ton. Akibatnya, pada Desember 2014 dan Januari 2015, Bulog hanya menggelontorkan 71.000 ton beras, sehingga kurang efektif menurunkan harga.”. (1/3/2015, 08:28 WIB)

Menurut kutipan berita tersebut kenaikan harga beras dipicu oleh kosongnya pasokan beras sehingga kebutuhan akan beras menjadi tidak tercukupi dimasa yang akan datang. Namun, salah satu sumber dari media online di Indonesia menyampaikan sebab yang berbeda mengenai kenaikan harga beras. Menurut Republika.co.id dengan judul berita “Komisi IV DPR: Kenaikan Harga Beras Dikondisikan Pihak Tertentu” dengan kutipan berita sebagai berikut:

“Kenaikan harga beras menjelang panen raya ditengarai karena dikondisikan secara sistemik oleh pihak tertentu agar dikeluarkan kebijakan impor yang merugikan petani Ada pihak-pihak tertentu, yang kuat, yang mengondisikan beras agar melakukan kebijakan impor," kata anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, Ahad (1/3). Menurut anggota Fraksi PKB daerah pemilihan Kalbar ini, ketika kebijakan impor dilakukan sekarang, maka beras-beras tersebut akan datang saat musim panen raya. Kalau impor terus dilakukan, petani yang akan tertekan, karena harga bakal terpengaruh”. (01/3/2015, 08:20 WIB)

Kutipan berita tersebut menjelaskan bahwa kenaikan harga beras disinyalir akibat adanya permainan sistemik oleh pihak-pihak tertentu. Jadi kenaikan harga beras tidak dipicu oleh kurangnya pasokan.


(4)

4 Berdasarkan kutipan berita pada kedua media tersebut menunjukkan adanya perbedaan sudut pandang dalam menyampaikan penyebab kenaikan harga beras. Mengingat pentingnya isu ini karena berhubungan dengan kebutuhan masyarakat indonesia maka sangat penting diketahui informasi yang berhubungan dengan kenaikan harga beras oleh berbagai media sebagai sumber informasi masyarakat. Perbedaan sudut pandang media dalam menyampaikan informasi kepada masyarkat memicu perbedaan pemahaman bagi masyarakat termasuk persoalan kenaikan harga beras. Dengan demikian terjadi pembingkaian berita pada masing-masing media untuk menyampaikan sebuah fakta kepada masyarakat.

Menurut Sobur (2012:29) media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Oleh sementara orang, media (pers) acap disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu idea tau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris.

Perbedaan sudut pandang yang terjadi pada media online Kompas dan Republika dicurigai peneliti karena adanya kepentingan didalamnya. Menurut


(5)

5 situs alexa.com (10/04/2015, 21:37 WIB), Kompas.com menduduki urutan 11 website yang paling sering di akses di Indonesia memungkinkan tingkat keterbacaan yang tinggi oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan Republika menduduki urutan 48 website yang paling sering diakses di Indonesia. Dibanding media online lainnya, temuan sementara peneliti pada berita yang berkaitan dengan kenaikan harga beras pada kedua media tersebut menunjukkan adanya pandangan yang sangat berbeda satu sama lain seperti pada kutipan yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dari itu peneliti tertarik untuk menjadikan Kompas.com dan Republika.co.id sebagai objek penelitian dalam membingkai pemberitan tentang kenaikan harga beras di Indonesia khusunya di pulau jawa.

Untuk menginterpretasi pembingkaian berita pada kedua media tersebut diperlukan analisis framing. Menurut Eriyanto (2011), analisis framing suatu metode dari analisis teks yang berbeda didalam kategori penelitian konstruksionis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi hasli dari konstruksi.

Berdasarkan pemaparan yang peneliti kemukakan maka peneliti tertarik untuk meneliti Republika dan Kompas.com dalam membingkai pemberitaan tentang kenaikan harga beras di Indonesia khusunya pulau jawa yang terjadi pada pertengahan Februari hingga Maret 2015. Pada akhirnya diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran yang merupakan hasil interpretasi peneliti terkait pembingkaian informasi mengenai kebutuhan pokok bagi masyarakat di Indonesia.


(6)

6 “Bagaimana pembingkaian berita pada Kompas.com dan Republika.co.id mengenai kenaikan harga beras lokal Indonesia di pulau jawa pada periode 20 Februari sampai 20 Maret 2015?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk menginterpretasi Bagaimana Kompas.com dan Republika.co.id membingkai pemberitaan yang berkaitan dengan kenaikan harga beras lokal pada 20 Februari-20 Maret 2015

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Akademis

a. Untuk menguji tentang keberpihakan dan kebijakan media online Kompas.com dan Republika.co.id dalam pemberitaan kenaikan harga beras lokal.

b. Menambah dan melengkapi objek penelitian ilmu komunikasi melalui penelitian kebijakan redaksional media online terlebih pada ranah analisis teks media.

c. Untuk lebih memahami sudut pandang pemberitaan dan memperoleh data akurat

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan keilmuan komunikasi terkait keberpihakan dan kebijakan media. Selain itu penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan masukan dan landasan bagi para jurnalis yang secara tidak sadar maupun sadar memuat berita yang mengandung pelabelan negatif.


Dokumen yang terkait

KONTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG POLEMIK KPK VS POLRI PASCA PENETAPAN CALON KAPOLRI BUDI GUNAWAN (Analisis Framing Pada Kompas.com dan Republika.co.id periode 10 Januari 2015 – 30 Januari 2015)

0 6 26

KONSTRUKSI PEMBERITAAN “DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR)” DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing pada Kompas.com dan Viva.co.id edisi Juni 2015)

0 5 23

KONSTRUKSI PENCITRAAN CALON PRESIDEN DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pemberitaan Tentang Prabowo Subianto di Detik.com dan Kompas.com

1 24 27

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE PADA PERISTIWA PENYERANGAN MASJID AL AQSA OLEH ISRAEL ( Analisis Framing Pemberitaan Kompas.com dan Republika.co.id Edisi 05 – 11 November 2014)

0 28 18

Konstruksi Pemberitaan Ledakan Bom Vihara Ekayana Pada Kompas.Com Dan Republika Online

0 13 132

Konstruksi Realitas Sosial Kasus Tewasnya Terduga Teroris Di Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Siyono Di Kompas.Com)

0 8 118

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 2 14

Konstruksi pemberitaan Ramadhan 2016 di media online: framing pemberitaan kompas.com dan republika.co.id periode 12-16 Juni 2016.

0 0 142

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Ahok dalam Konstruksi Media Online: Framing dalam Republika.co.id dan Kompas.com

0 4 16

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Ahok dalam Konstruksi Media Online: Framing dalam Republika.co.id dan Kompas.com

0 5 18