12
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Batasan Masalah 3
D. Tujuan Penelitian 4
E. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 5
A. Tinjauan Pustaka 5
B. Landasan Teori 7
1. Pengertian Beton 7
2. Bahan susun Beton 7
a. Semen 8
b. Agregat 9
c. Air 12
d. Bahan Tambah 13
1. Mineral Kaolin 13
2. Sifat dan Komposisi Mineral Kaolin 13
13
3. Pengaruh Mineral Kaolin 14
3. Sifat-sifat Beton 15
4. Pengaruh Temperatur Tinggi pada Beton 19
5. Sifat-sifat Beton pada Temperatur Tinggi 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27
A. Uraian Umum 27
B. Benda Uji 28
C. Tahap dan Prosedur Penelitian 29
D. Peralatan Penelitian 33
E. Standar Penelitian dan Spesifikasi Bahan dasar 34
1. Agregat Halus 34
2. Agregat Kasar 35
F. Hitungan Rancang Campur Beton 35
G. Pembuatan Benda Uji 37
H. Perawatan Benda Uji Curing 38
I. Pembakaran Benda Uji 39
J. Uji Kuat Lentur Beton 40
K. Metodologi Pembahasan 42
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 43
A. Pengujian Agregat Halus 43
B. Pengujian Agregat Kasar 45
C. Perancangan Campuran Adukan beton 47
D. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton 48
E. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan 51
14
F. Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 63
A. Kesimpulan 65
B. Saran 66
DAFTAR PUSTAKA 67
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Susunan Unsur Semen
8 Tabel 2.2 Batasan Susunan Agregat Halus
10 Tabel 2.3 Batas Gradasi Agregat Kasar
12 Tabel 2.4 Komposisi Kimia Mineral Kaolin
14 Tabel 2.5 Hubungan Antara Suhu dan Warna
21 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Agregat Halus
43 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus
44
15
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Agregat Kasar 45
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Gradasi Agregat kasar 46
Tabel 4.5 Proporsi Campuran Adukan Beton 47
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Nilai Slump 48
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Kuat Desak Beton 49
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan 51
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton 52
Tabel 4.10 Perbandingan Momen secara Teoritis dan Eksperimen 58
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kuat Tekan Beton Setelah Dipanaskan
22 Gambar 2.2 Metode Pengujian Kuat Lentur
25 Gambar 2.3 Bidang Momen dan Bidang Gaya Geser
26 Gambar 3.1 Diagram Alir Tahap Penelitian
32 Gambar 3.2 Grafik Hubungan Temperatur dan Waktu
40 Gambar 3.3 Retakan Balok pada Pengujian Kuat Lentur
41 Gambar 4.1 Grafik Susunan Butiran Agregat Halus
44 Gambar 4.2 Grafik Susunan Butir Agregat Kasar
46
16
Gambar 4.3 Hubungan Kuat Desak dan Temperatur 50
Gambar 4.4 Hubungan Kuat Lentur dan Temperatur 53
Gambar 4.5 Perbandingan Momen Nominal antara Beton Normal dan 59
Beton dengan Tambahan Kaolin secara Teoritis dan Eksperimen
Gambar 4.6 Hubungan Kuat Desak dan Kuat Lentur 60
Gambar 4.7 Hubungan Kuat Lentur dan Kuat Desak untuk Beton Normal 61 Gambar 4.8 Hubungan Kuat Lentur dan Kuat Desak Beton dengan
62 Penambahan Kaolin
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Hasil Pengujian Lampiran B : Perancangan Campuran Adukan Beton
Lampiran C : Perencanaan Benda Uji Lampiran D : Surat-surat Skripsi
Lampiran E : Dokumentasi
17
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
A = Luas permukaan benda uji mm
2
As = luas baja tulangan mm
2
ASTM = American Society of Testing and Materials BMD = bending moment diagram
BN = balok beton normal
BK = balok beton dengan penambahan kaolin
BK1-3 = beton dengan tambahan kaolin sampel 1 yang dibakar pada suhu 300
o
C BK1-5 = beton dengan tambahan kaolin sampel 1 yang dibakar pada suhu 500
o
C BN1-3 = beton normal sampel 1 yang dibakar pada suhu 300
o
C BN1-5 = beton normal sampel 1 yang dibakar pada suhu 500
o
C b
= lebar balok mm d
= tinggi efektif balok mm F
= Beban desak maksimum N fas
= faktor air semen
18
fc = kuat desak beton MPa
f
y
= tegangan luluh baja tulangan MPa h
= tinggi balok mm kN
= kilo Newton L
= panjang bentang mm MA
= moment di titik A tonm Mn
= momen nominal tonm Mmax = momen maksimum tonm
MPa = Mega Pascal PBI
= Peraturan Beton Bertulang Indonesia P
= beban terpusat kg Pmax = beban maksimum pada saat benda uji patah kN
q = beban terdistribusi merata tonm
RA = gaya reaksi di tumpuan A
SN = silinder beton normal untuk uji desak
SK = silinder beton dengan penambahan kaolin untuk uji desak
SFD = shear force diagram SSD = Saturated Surface Dry
Vn = Kuat geser nominal N
Vc = Kuat geser sumbangan beton N
Vs = Kuat geser sumbangan tulangan geser N
Æ = diameter mm
= persentase
BAB I PENDAHULUAN