A- 2
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
= 12L12qL+12P – 112PL – 18qL
2
= 18 qL
2
+ 16PL 2.1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Uraian Umum
Metodologi penelitian adalah langkah-langkah atau metode dalam penelitian suatu masalah, kasus, gejala, fenomena dengan jalan ilmiah untuk
menghasilkan jawaban yang rasional. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan
antar variabel-variabel yang diselidiki. Elemen yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kuat lentur beton
dengan bahan tambah kaolin akibat peningkatan temperatur. Untuk memperkuat pemahaman ilmiah atas permasalahan yang ada perlu didukung dengan bukti-
bukti yaitu dengan membuat sampel. Tahapan-tahapan pokok dalam penelitian ini secara garis besar dapat
diuraikan sebagai berikut : 1. Pemilihan bahan.
2. Pengujian terhadap material yang akan digunakan, yaitu agregat halus pasir dan agregat kasar kerikil.
3. Perencanaan campuran adukan beton sesuai dengan spesifikasi bahan yang sudah diteliti.
4. Pembuatan benda uji disertai dengan pengujian nilai slump.
A- 3
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
5. Perawatan benda uji selama 28 hari. 6. Pembakaran benda uji
7. Pengujian kuat desak silinder dan kuat lentur. 8. Analisis data dan penarikan kesimpulan.
B. Benda Uji
Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benda uji dengan beton normal dan beton dengan penambahan kaolin. Benda uji yang digunakan
adalah sebagai berikut : 1. Silinder beton dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk
pengujian kuat desak beton, masing-masing 12 buah untuk kondisi normal tanpa tambahan kaolin dan 12 buah dengan penambahan
kaolin yang dipanaskan pada suhu 300
o
C, 500
o
C, 700
o
C, 900
o
C. masing-masing 3 buah silinder.
2. Balok beton dengan ukuran 10 cm x 15 cm x 100 cm , masing-masing 3 buah untuk beton normal dan 3 buah untuk beton dengan kaolin yang
dipanaskan pada suhu 300
o
C. 3. Balok beton dengan ukuran 10 cm x 15 cm x 100 cm , masing-masing 3
buah untuk beton normal dan 3 buah untuk beton dengan kaolin yang dipanaskan pada suhu 500
o
C. 4. Balok beton dengan ukuran 10 cm x 15 cm x 100 cm , masing-masing 3
buah untuk beton normal dan 3 buah untuk beton dengan kaolin yang dipanaskan pada suhu 700
o
C.
A- 4
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
5. Balok beton dengan ukuran 10 cm x 15 cm x 100 cm , masing-masing 3 buah untuk beton normal dan 3 buah untuk beton dengan kaolin yang
dipanaskan pada suhu 900
o
C. Benda uji balok terdiri dari empat kelompok. Masing-masing kelompok
tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kelompok I, yaitu sampel beton normal dan beton dengan kaolin yang
dipanaskan selama satu jam pada suhu 300
o
C. 2. Kelompok II, yaitu sampel beton normal dan beton dengan kaolin yang
dipanaskan selama satu jam pada suhu 500
o
C. 3. Kelompok III, yaitu sampel beton normal dan beton dengan kaolin yang
dipanaskan selama satu jam pada suhu 700
o
C. 4. Kelompok IV, yaitu sampel beton normal dan beton dengan kaolin yang
dipanaskan selama satu jam pada suhu 900
o
C.
C. Tahap dan Prosedur Penelitian