A- 42
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
Gambar 4.9
Hubungan Kuat Lentur dan Lendutan Dari Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa beton dengan tambahan kaolin
mempunyai kuat lentur yang lebih besar dan lendutan yang lebih kecil dibandingkan dengan beton normal. Dengan adanya tambahan kaolin, beton akan
menjadi lebih padat serta adanya kemungkinan reaksi lanjutan antara kalsium hidroksida dengan silika, sehingga dapat terbentuknya kalsium silikat hidrat baru
yang menjadikan mutu beton bertulang dapat meningkat. Dengan meningkatnya mutu beton bertulang, maka lendutan pada saat beban maksimum menjadi lebih
kecil.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penambahan kaolin 5,5 dari berat semen terhadap kuat lentur beton setelah mengalami variasi
temperatur, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kuat lentur beton normal dan beton dengan tambahan kaolin masing-masing
sebesar 3732,9 kNmm dan 3822,15 kNmm. Setelah dipanaskan pada temperatur 300
o
C menjadi 3261,45 kNmm dan 3461,45 kNmm atau turun
A- 43
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
12,63 dan 9,44 . Pada temperatur 500
o
C menjadi 2786,4 kNmm dan 2986,5 kNmm atau turun 25,35 dan 21,86 . Pada temperatur 700
o
C menjadi 2386,5 kNmm dan 2611,5 kNmm atau turun 36,07 dan 31,67 .
Pada temperatur 900
o
C menjadi 1961,4 kNmm dan 2161,5 kNmm atau turun 47,45 dan 43,45 .
2. Kuat lentur beton normal dan beton dengan tambahan kaolin masing-masing sebesar 3732,9 kNmm dan 3822,15 kNmm atau meningkat 2,39 . Setelah
dipanaskan pada temperatur 300
o
C kuat lentur beton normal sebesar 3261,45 kNmm sedangkan kuat lentur beton dengan tambahan kaolin sebesar 3461,45
kNmm atau meningkat 6,13 . Pada temperatur 500
o
C kuat lentur beton normal sebesar 2786,4 kNmm sedangkan kuat lentur beton dengan tambahan
kaolin sebesar 2986,5 kNmm atau meningkat 7,18 . Pada temperatur 700
o
C kuat lentur beton normal sebesar 2386,5 kNmm sedangkan kuat lentur beton
dengan tambahan kaolin sebesar 2611,5 kNmm atau meningkat 9,43 . Pada temperatur 900
o
C kuat lentur beton normal sebesar 1961,4 kNmm sedangkan kuat lentur beton dengan tambahan kaolin sebesar 2161,5 kNmm atau
meningkat 10,20 .
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, diberikan saran-saran yang bertujuan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. Adapun saran yang perlu dikembangkan
dalam penelitian ini adalah :
A- 44
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
1. Perlu diteliti tentang pembakaran kaolin sebelum dicampur dalam adukan beton sebagai pembanding terhadap beton yang dicampur kaolin yang tidak dibakar
terlebih dahulu. 2. Perlu diteliti pengaruh penambahan kaolin terhadap beban kejut impact.
3. Perlu diteliti pengaruh penambahan kaolin terhadap kuat torsi. 4. Perlu diteliti pengaruh penambahan kaolin terhadap sifat kolom pada berbagai
temperatur. 5. Perlu diteliti pengaruh peningkatan temperatur pada baja tulangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1997. Laporan Akhir Pekerjaan Pemetaan Mikro Bahan Galian Golongan C Kabupaten Gunung Kidul Bagian Timur Utara Tahun
Anggaran 19961997
. Dinas
Pertambangan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta.
Anonim. 1998. Annual Book of ASTM Standard Volume 04.02. Anonim. 1987. Panduan Pengujian Struktur Bangunan Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung . Departemen
Pekerjaan Umum. Jakarta.
A- 45
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia diterjemahkan oleh E.Jasjfi. Erlangga. Jakarta.
Gideon Kusuma. 1997. Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang. Erlangga. Jakarta.
Istimawan Dipohusodo. 1994. Struktur Beton Bertulang. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kardiyono Tjokrodimulyo. 1996. Teknologi Beton. Nafiri. Yogyakarta. Maholtra, H.L. 1984. Design of e-Resisting Structures. Surrey University Press.
New York. Muhammad Taufik Hidayanto. 2002. Kuat Desak dan Porositas Beton Dengan
Penambahan kaolin . Skripsi S1 Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret. Surakarta. Murdock, L.J dan Brook, K.M. 1991. Bahan dan Praktek Beton diterjemahkan
oleh Stepanus Hendarko. Erlangga. Jakarta. Nawy, Edward G. 1998. Beton Bertulang diterjemahkan oleh Bambang
Suryoatmono. Refika Aditama. Bandung. Paulus Nugraha. 1989. Teknologi Beton. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Rooseno. 1954. Beton Bertulang. Teragung. Jakarta. Sumardi. 2000. “Aspek Kimia Beton Pasca Bakar”. Kursus Singkat Evaluasi Dan
Penanganan Struktur Beton Yang Rusak Akibat Kebakaran Dan Gempa .
Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS Pengujian
: Kandungan Zat Organik
Tanggal :
20 Oktober 2003
Standar :
ASTM C-40
Alat dan bahan :
- Gelas ukur 250 cc - Oven listrik
- Pasir
A- 46
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
- Larutan NaOH 3
Hasil pengujian :
- Warna larutan hasil pengamatan : Kuning Muda - Tabel perubahan warna Prof. Ir. Rooseno
Tabel A.1 Tabel Perubahan Warna
Warna Larutan Kadar Zat Organik
Jernih Kuning Muda
0 - 10 Kuning Tua
10 - 20 Kuning Kemerahan
20 - 30 Coklat Kemerahan
30 - 50 Coklat Tua
50 - 100 Sumber : Prof. IrRooseno
Syarat :
Agregat halus yang mengandung bahan organik dapat dipakai, asal kekuatan tekan pada umur 7 hari dan 28 hari tidak kurang dari 95 dari kekuatan adukan
yang sama tetapi dicuci dalam larutan NaOH 3 yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air pada umur yang sama atau penurunan yang diperbolehkan
maksimum 5 PPBI 1971
Analisa :
Warna larutan hasil pengamatan adalah kuning muda, berarti masih memenuhi syarat.
PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS
Pengujian :
Kandungan Lumpur
Tanggal :
20 Oktober 2003
Standar :
ASTM C-117
Alat dan bahan :
- Gelas ukur 250 cc - Pipet
- Oven listrik - Pasir 100 gr
- Cawan - Air bersih
A- 47
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
- Neraca
Hasil pengujian :
Tabel A.2
Hasil Pengujian Kandungan Lumpur Agregat Halus
Simbol Keterangan
Berat gr
G Pasir sebelum dicuci kering 110 °C, 24 jam
100 G
1
Pasir setelah dicuci kering 110 °C, 24 jam 97.15
G – G
1
Selisih pasir sebelum dan setelah dicuci 2.85
Prosentase kandungan lumpur : Kandungan lumpur =
x G
G G
100
1
-
=
. x
. 85
2 100
100 85
2 =
Syarat :
Kandungan lumpur dalam agregat halus tidak boleh lebih dari 5 PPBI 1971 pasal 3.3 ayat 3
Analisa :
Dari hasil perhitungan diperoleh kandungan lumpur dalam pasir adalah 2.85 lebih kecil dari 5, sehingga pasir tersebut memenuhi syarat sebagai agregat
halus.
A- 48
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS
Pengujian :
Specific Gravity
Tanggal :
20 Oktober 2003
Standar :
ASTM C-128
Alat dan bahan :
- Volumetrik flask - Conical Mould + penumbuk
- Oven listrik - Pasir 500 gr
- Neraca - Air bersih
Hasil pengujian :
Tabel A.3 Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Halus
Simbol Keterangan
Berat gr
Pasir kondisi SSD 500
a Pasir kering oven
484.06 b
Berat Volumetrik + Air 733.57
c Berat Volumetrik + Pasir + Air
1030.20
Bulk Specific Grafity
c b
a -
+ =
500 38
2 20
1030 500
57 733
06 484
. .
. .
= -
+ =
Bulk Specific Gravity SSD
c b
- +
= 500
500 459
2 20
1030 500
57 733
500 .
. .
= -
+ =
Apparent Specific Grafity
c b
a a
- +
= 583
2 20
1030 57
733 06
484 06
484 .
. .
. .
= -
+ =
Absorption
100 500
´ -
= a
a .
. .
293 3
100 06
484 06
484 500
= ´
- =
A- 49
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS
Pengujian :
Gradasi
Tanggal :
20 Oktober 2003
Standar :
ASTM C-136
Alat dan Bahan :
- Satu set ayakan 9.5 mm, 4.75 mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.6 mm, 0.3 mm, 0.15 mm dan PAN
- Timbangan - Mesin getar ayakan
- Pasir kering oven
Hasil Pengujian :
Tabel A.4
Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus :
Tertahan Ukuran
Ayakan mm
Berat gr Persentase
Kumulatif Lolos
Kumulatif Syarat
ASTM
9.5 0,00000
0,0000 0,0000
100,00 100
4,75 12,9800
0,4330 0,4330
99,567 95 – 100
2,36 188,400
6,2820 6,7150
93,285 80 – 100
1,18 582,630
19,428 26,143
73,857 50 – 85
0,85 401,750
13,397 39,540
60,460 34 – 70
0,3 1398,06
46,619 86,159
13,841 10 – 30
0,15 356,830
11,899 98,058
1,9420 2 – 10
PAN 58,2500
1,9420 100,00
0,0000
Jumlah 2998,90
100,00 357,048
Modulus Halus =
100 100
-
å
kom
=
57048 2
100 100
048 357
. .
= -
A- 50
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
Agregat yang hilang
. x
. 037
100 3000
90 2998
3000 =
- =
20 40
60 80
100
2 4
6 8
10
Diameter Saringan mm Ko
m ulatif
Lolo s
minimum maksimum
hasil pengujian
Gambar A.1 Kurva Daerah Susunan Gradasi Agregat Halus
Syarat :
Modulus halus agregat halus berkisar antara 2.3 – 3.1. Kardiyono Tjokrodimuljo, 1996
Analisa :
Modulus halus dan gradasi dari agregat halus berada diantara batas maksimum dan minimum. Hal ini menandakan bahwa agregat halus yang akan digunakan
telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan ASTM C-33
A- 51
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
PEMERIKSAAN AGREGAT KASAR
Pengujian :
Abrasi Agregat Kasar
Tanggal :
20 Oktober 2003
Standar :
ASTM C-131
Alat dan bahan :
- Bejana Los Angelos dan bola-bola baja - Saringan
- Neraca - Kerikil split
Hasil pengujian :
Tabel A.5 Hasil Pengujian Abrasi Agregat Kasar :
Simbol Keterangan
Berat gr
a Berat Kerikil kering oven mula-mula
5000 b
Sisa kerikil kering oven di atas ayakan 2,36 3475
Persentase berat yang hilang =
100 ´
- a
b a
=
. 5
30 100
5000 3475
5000 =
´ -
Syarat : Kehilangan berat tidak boleh lebih dari 50 PPBI 1971 pasal 3.4 ayat 5
Analisis :
Abrasi yang terjadi 30.5 dan ini memenuhi standar yang disyaratkan, yaitu kurang dari 50
A- 52
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
PEMERIKSAAN AGREGAT KASAR
Pengujian :
Specific Gravity
Tanggal :
20 Oktober 2003
Standar :
ASTM C-128
Alat dan bahan :
- Bejana dan kontainer - Oven listrik
- Kerikil 3000 gr - Neraca
- Air bersih
Hasil pengujian :
Tabel A.6 Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Kasar :
Simbol Keterangan
Berat gr
a Kerikil kering oven
3000 b
Berat Volumetrik + Air 3050
c Berat Volumetrik + Kerikil + Air
1829.5
Bulk Specific Grafity
c b
a -
= 458
2 5
1829 3050
3000 .
. =
- =
Bulk Specific Gravity SSD
c b
b -
=
499 2
5 1829
3050 3050
. .
= -
=
Apparent Specific Grafity
c a
a -
= 563
2 5
1829 3000
3000 .
. =
- =
Absorption
100 ´
- =
a a
b .
6667 1
100 3000
3000 3050
= ´
- =
A- 53
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
PEMERIKSAAN AGREGAT KASAR
Pengujian :
Gradasi
Tanggal :
20 Oktober 2003
Standar :
ASTM C-136
Alat dan bahan :
- Satu set ayakan 3,75 mm; 25 mm; 25 mm;12,5mm; 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,85 mm;
0,30mm; pan - Timbangan
- Mesin getar ayakan - Kerikil kering oven
Hasil pengujian :
Tabel A.7 Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar :
Tertahan Ukuran
ayakan mm
Berat gr Persentase
Komulatif Lolos
Komulatif Syarat
ASTM C-33 25,0
100 100
19,0 194
6,477 6,477
93,523 90-100
9,5 2104
70,250 76,728
23,272 20-55
4,75 517
17,262 93,990
6,010 0-10
2,36 106
3,539 97,529
2,471 0-5
1,18 74
2,471 100
- 0,85
100 -
0,30 100
- Pan
100 -
Jumlah 2995
100 825,325
Modulus Halus =
100 100
-
å
kom
=
25325 .
7 100
100 325
. 825
= -
Agregat yang hilang =
167 .
100 3000
2995 3000
= ´
-
A- 54
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
20 40
60 80
100
5 10
15 20
25
Diameter Saringan mm Komulatif Lolos
minimum maksimim
hasil pengujian
Gambar A.2
Gradasi Agregat Kasar
Syarat :
Modulus halus agregat kasar berkisar antara 5 – 8 Kardiyono Tjokrodimulyo, 1996
Analisa :
Modulus halus dan gradasi dari agregat kasar berada diantara batas maksimum dan minimum. Hal ini menandakan bahwa agregat kasar yang akan digunakan
telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan ASTM C-33.
A- 55
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
HASIL PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA
Pengujian :
Kuat Tari Baja
Tanggal :
27 Oktober 2003
Alat dan bahan :
- Baja tulangan diameter
- UTM Universal Testing Machine
Hasil pengujian :
Tabel A.8
Hasil Pengujian Baja Tulangan :
Diameter Tulangan
mm Luas
Penampang mm
2
Beban saat
Leleh kgf
Tegangan Leleh
kgfmm
2
Tegangan Leleh
MPa Tegangan
Leleh Rata-Rata
MPa
113,097 4000
35,368 353,680
113,097 4000
35,368 353,680
12
113,097 4000
35,368 353,680
348,373 50,2655
1700 33,820
338,200 50,2655
1720 34,2183
342,183 8
50,2655 1720
34,2183 342,183
340,855 28,2743
420 14,8545
148,545 28,2743
430 15,2081
152,081 6
28,2743 440
15,5618 155,618
152,08
A- 11
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax .662118
HASIL PENGUJIAN CAMPURAN BETON
Pengujian :
Nilai Slump
Tanggal :
6 November 2003
Standar :
-
Alat dan bahan :
- Kerucut Abrams
- Batang baja penumbuk dengan ukuran diameter 16
mm, panjang 60 cm - Dasar yang kedap air plat luas 45 cm2
- Sekop kesil - Cetok besi
- Penggaris
Hasil pengujian :
Tabel A.9 Hasil Pengujian Slamp :
Jenis benda uji Kadar kaolin
Nilai Slump
mm Tingkat
Workabilitas
Beton Normal 100
tinggi Beton dengan kaolin
5,5 100
tinggi
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Jl. Ir. Sutami No36 A Kentingan Surakarta 57126 Indonesia Telp 0271 634524, Fax 662118, E-mail : civilunsuns.ac.id
A- 12
HASIL PENGUJIAN KUAT DESAK BETON
Tanggal :
12 Desember 2003
Alat :
Mesin Uji merk “Control”
Temperatur
o
C Kadar
Kaolin Kode
Benda Uji
Beban Maks
kN Kuat
Desak MPa
Kuat Dsk Rata-
rata MPa
SN I 360
20,374 SN II
380 21,505
SN III 390
22,071 21,317
SK I 390
22,071 SK II
400 22,637
Ruang 5,5
SK III 410
23,203 22,637
SN I-3 310
17,542 SN II-3
320 18,108
SN III-3 340
19,240 18,297
SK I-3 345
19,523 SK II-3
345 19,523
300 5,5
SK III-3 350
19,806 19,712
SN I-5 275
15,562 SN II-5
275 15,562
SN III-5 280
15,844 15,656
SK I-5 290
16,411 SK II-5
300 16,977
500 5,5
SK III-5 300
16,977 16,788
SN I-7 240
13,581 SN II-7
245 13,864
SN III-7 250
14,147 14,052
SK I-7 260
14,713 SK II-7
270 15,279
700 5,5
SK III-7 275
15,562 15,185
SN I-9 215
12,166 SN II-9
220 12,449
SN III-9 230
13,015 12,543
SK I-9 230
13,015 SK II-9
235 13,298
900 5,5
SK III-9 235
13,298 13,204
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Jl. Ir. Sutami No36 A Kentingan Surakarta 57126 Indonesia Telp 0271 634524, Fax 662118, E-mail : civilunsuns.ac.id
A- 13
HASIL PENGUJIAN KUAT LENTUR BETON Tanggal
:
12 Desember 2003 Alat dan bahan
: - sampel balok beton - Mesin uji merk”Contol”
No Temperatur
o
C Kode
Gaya Maks
kN Gaya
Rata-rata kN
1 BNI
24,286 2
BN2 24,643
3 BN3
25 24,643
4 BK1
24,643 5
BK2 25,357
6 Ruang
BK3 25,714
25,238 1
BN1-3 20,5
2 BN2-3
21 3
BN3-3 23
21,5 4
BK1-3 22,5
5 BK2-3
23 6
300 BK3-3
23 22,833
1 BN1-5
17 2
BN2-5 18
3 BN3-5
20 18,333
4 BK1-5
19 5
BK2-5 20
6 500
BK3-5 20
19,667 1
BN1-7 15
2 BN2-7
15,5 3
BN3-7 16,5
15,667 4
BK1-7 16,5
5 BK2-7
17 6
700 BK3-7
18 17,167
1 BN1-9
12 2
BN2-9 13
3 BN3-9
13,5 12,833
4 BK1-9
12,5 5
BK2-9 14,5
6 900
BK3-9 15,5
14,167
HITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN DASAR BETON
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Jl. Ir. Sutami No36 A Kentingan Surakarta 57126 Indonesia Telp 0271 634524, Fax 662118, E-mail : civilunsuns.ac.id
A- 14
A. Data