Fermentasi Alkohol Fermentasi Asam Asetat

Gambar 4. Pembuatan starter A. aceti

3. Produksi Asam Asetat

Ada dua tahap fermentasi yang harus dilakukan untuk menghasilkan asam asetat. Tahap pertama adalah fermentasi alkohol, dimana khamir mengubah kandungan glukosa pada pulpa kakao menjadi alkohol. Tahap kedua adalah fermentasi asam asetat, dimana dengan penambahan bakteri A. aceti pada media yang beralkohol tinggi, maka dapat menghasilkan asam asetat.

3.1. Fermentasi Alkohol

Media fermentasi yang digunakan adalah pulpa kakao yang sudah diblender dan diencerkan dengan perbandingan 1 : 4, kemudian disaring Sterilisasi 121 °C : 15 ’ Inokulasi A. aceti Inkubasi 2 – 3 hari suhu ruang Pepton, yeast ekstrak, glukosa dan MgSO 4 .7H 2 O dilarutkan dengan aquades Didinginkan menggunakan kain saring dan ditambahkan gula dengan konsentrasi 5 , 10 dan 15. Media tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit, dan kemudian didinginkan. Setelah dingin, ke dalam masing-masing media pulpa tersebut diinokulasikan dengan suspensi ragi roti sebanyak 10 dan 20 dan diinkubasikan pada suhu ruang selama 12 hari Gambar 5. Untuk menampung gas yang terbentuk selama fermentasi, maka labu erlenmeyer tersebut dilengkapi dengan pipa dan selang plastik yang bagian ujungnya direndam dalam air. Pengamatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengukuran Total Padatan Terlarut TPT, nilai pH dan alkohol, yang dilakukan pada hari ke- 0, 4, 8 dan 12.

3.2. Fermentasi Asam Asetat

Fermentasi asam asetat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap perubahan kadar alkohol, total padatan terlarut, pH, dan kadar asam asetat. Starter yang digunakan adalah biakan A. aceti pada agar miring yang diinokulasikan dalam larutan nutrient broth. Banyaknya starter yang ditambahkan adalah 10 vv. Setelah diinkubasi selama 12 hari dengan kadar alkohol tertentu, kemudian fermentasi dilanjutkan dengan menambahkan suspensi A. aceti ke dalam media pulpa tersebut sebanyak 10 dan pemeraman dilakukan selama 7 hari dalam wadah erlenmeyer dengan perlakuan aerasi dan tanpa aerasi Gambar 6. Analisis asam asetat dilakukan dengan metode titrasi menggunakan NaOH 0.1 N yang telah distandarisasi. Pengukuran kadar alkohol, total padatan terlarut, pH dan kadar asam asetat dilakukan pada hari ke- 0, 7, 14 dan 21. Produk utama dari fermentasi asam asetat adalah asam asetat. Selama fermentasi diharapkan terjadi pembentukan asam asetat yang ditandai dengan penurunan kadar alkohol, total padatan terlarut dan pH substrat. Inokulasi 10, 20 Gambar 5. Diagram alir fermentasi alkohol Pulpa kakao pengenceran 1 : 4 Blender dan saring Penambahan gula 5, 10, 15 ukur TPT Sterilisasi T 121 o C - 15 menit Pendinginan Wadah Analisa kadar alkohol Metode Destilasi Inkubasi suhu ruang Pengamatan hari ke- 0, 4, 8, dan 12 Suspensi ragi roti Gambar 6. Proses fermentasi asam asetat

4. Peubah yang Diukur