Latar Belakang Masalah EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN SERESAH Anacardium occidentale, Manihot esculenta DAN Curcuma domestica TERHADAP POTENSIAL NITRIFIKASI DAN BAKTERI NITRIFIKASI DI ALFISOLS JUMANTONO

4 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tantangan terbesar dalam kegiatan pertanian saat ini adalah efisiensi pemanfaatan N Nitrogen Use Efficiency, melalui pengurangan kehilangan N dan dampak negatif yang ditimbulkannya Laegreid et al., 1999. Rendahnya tingkat sinkronisasi antara jumlah dan saat ketersediaan hara N dengan jumlah dan saat dibutuhkan tanaman menurut Van Noordwijk dan De Willigen 1987 menjadi masalah umum yang dijumpai pada tanah-tanah pertanian di daerah tropika basah. Ketidaksinkronan tersebut menyebabkan N terlindi leached ke lapisan di bawah jangkauan akar tanaman sehingga mengakibatkan pencemaran nitrat NO 3 - pada air tanah dan perairan. Van Noordwijk dan De Willigen 1987 cit. Hairiah 2002 mengestimasi sekitar 50 dari pupuk N pada tanah-tanah pertanian di daerah tropika basah hilang terlindi. Aplikasi pupuk N dosis tinggi, aplikasi bahan organik yang mudah terurai dalam jumlah besar dan sistem pertanaman yang mempunyai efisiensi pemanfaatan N rendah juga menjadi penyebab pelindian nitrat NO 3 - Zebarth et al, 1999 cit. Purwanto, 2006. Nitrat NO 3 - yang terbentuk melalui proses mikrobawi ini dikenal sebagai nitrifikasi yang dapat menyebabkan hilangnya N dari tanah maupun N pupuk serta menimbulkan permasalahan lingkungan yang kompleks sehingga perlu upaya pengendalian. Pelindian N dapat dikurangi dengan meningkatkan sinkronisasi antara ketersediaan hara dalam tanah dengan jumlah dan saat dibutuhkan tanaman. Murphy et al. 2003 menyatakan bahwa pemilihan dan pencampuran berbagai jenis kualitas seresah sebelum diaplikasikan ke dalam tanah merupakan cara untuk mengatur saat pembebasan hara selama dekomposisi agar lebih sesuai dengan jumlah dan saat dibutuhkan tanaman dan mengurangi hilangnya hara akibat pelindian. Oleh karena itu, pemberian seresah berkualitas rendah yang mengandung senyawa allelochemical nitrification inhibitor dapat diterapkan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Kategori senyawa allelochemical nitrification inhibitor yang menyebabkan nitrifikasi pada ekosistem klimak hutan menjadi relatif 5 rendah antara lain senyawa tanin, polifenol, galotanin, asam penolic, flavonoid, asam chlorogenat, asam galat, asam cafeic, quercertin dan karanjin Myrold, 1999 cit. Purwanto, 2006. Tanaman Curcuma domestica kunyit, Anacardium occidentale jambu mete, dan Manihot esculenta ubi karet adalah tanaman serba guna yang bernilai ekonomis sebab hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan mulai dari umbi, buah, batang dan daun. Tanaman-tanaman tersebut juga mengandung senyawa allelochemical nitrification inhibitor seperti pada hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat menyatakan bahwa rimpang kunyit mengandung tanin 20.86, minyak atsiri kurang lebih 3 dan kurkuminod 10 Rukmana, 1994, jambu mete yang mengandung senyawa fenolat bernama tanin dengan kadar antara 0,34 - 0,55 Yan Pieter, 1994 serta pada kulit batang ubi kayu yang mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat Anonim, 2007. Upaya penghambatan nitrifikasi melalui peningkatan keanekaragaman kualitas masukan seresah memang sudah banyak dilakukan. Namun demikian, efek dari tanaman Curcuma domestica kunyit, Anacardium occidentale jambu mete dan Manihot esculenta ubi karet terhadap proses nitrifikasi masih perlu diteliti. Mengingat tanaman tersebut merupakan tanaman budidaya yang bernilai ekonomis dan berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai tanaman tumpang sari, tumpang gilir dan mulsa bahan organik. Dengan nilai ekonomis yang dimiliki ketiga seresah ini diharapkan aplikasinya dilapang untuk tujuan jangka panjang penelitian akan mudah diterima oleh petani dan masyarakat luas.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

DINAMIKA N NH4 +, N NO3 DAN POTENSIAL NITRIFIKASI TANAH DI ALFISOLS, JUMANTONO DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN KUALITAS SERESAH (Albisia falcataria (Sengon Laut) dan Swietenia mahogani (Mahoni))

0 4 44

PENGARUH KUALITAS SERESAH PANGKASAN Tephrosia candida dan Acacia auriculiformis TERHADAP PEMBENTUKAN NITRAT (NO3 ) DAN POTENSIAL NITRIFIKASI

0 3 49

PENGARUH KUALITAS MASUKAN BERBAGAI SERESAH TERHADAP DINAMIKA NH4 +, NO3 , DAN POTENSIAL NITRIFIKASI TANAH SERTA SERAPAN N TANAMAN JAGUNG (Zea mays L )

1 6 54

EFEKTIVITAS BERBAGAI KUALITAS SERESAH DARI Tithonia diversifolia, Tephrosia candida, DAN Kaempferia galanga TERHADAP PENGHAMBATAN POTENSIAL NITRIFIKASI DAN POPULASI BAKTERI NITRIFIKASI DI ALFISOLS, JUMANTONO

2 7 75

EFEKTIVITAS HAMBATAN SERESAH Paraserianthes falcataria, Acacia auriculiformis, DAN Zingiber officinalis TERHADAP POTENSIAL NITRIFIKASI DAN POPULASI BAKTERI NITRIFIKASI DI TANAH ALFISOL, JUMANTONO

0 4 76

POTENSIAL NITRIFIKASI DAN EFISIENSI PENYEDIAAN NITROGEN PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI TANAH ALFISOL DENGAN PENAMBAHAN SERESAH PANGKASAN GAMAL

0 3 22

STUDI NITRIFIKASI TANAH DENGAN PENAMBAHAN SERESAH ASAL HUTAN ALAMI DAN AGROFORESTRI KOPI

0 0 10

Pengaruh Kualitas Seresah Pangkasan Gliricidia maculata (Gamal) dan Salacca Edulis (Salak) terhadap Penghambatan Nitrifikasi dan Efisiensi Pemanfaatan N di Alfisols

0 0 15

Isolasi dan Seleksi Bakteri Nitrifikasi dan Denitrifikasi

0 0 10

ProsesX danY secara berurutan adalah A. denitrifikasi dan nitrifikasi B. nitrifikasi dan denitrifikasi C. amonifikasi dan nitrifikasi D. amonifikasi dan denitrifikasi E. nitrifikasi dan amonifikasi

0 0 13