33
dioksidasi sehingga dengan banyaknya populasi bakteri pengoksidasi NH
4 +
potensial nitrifikasinya juga tinggi Gambar 6.
A B
Gambar 6. Hubungan potensi nitrifkasi dengan bakteri pengoksidasi NH
4 +
A dan bakteri pengoksidasi NO
2 -
B pada berbagai waktu inkubasi.Keterangan: A
1
: Manihot esculenta; A
2
: Curcuma domestica; A
3
: Anacardium occidentale. Rerata populasi jumlah perkiraan terdekat MPN bakteri
pengoksidasi NH
4 +
tertinggi pada seluruh perlakuan terdapat pada hari ke 5 dan kemudian menurun sampai hari ke 20, sedangkan secara
keseluruhan rerata populasi bakteri pengoksidasi NO
2 -
terendah pada hari pertama dengan nilai terendah pada seresah Anacardium occidentale
6.10
4
g
-1
tanah yang berkualitas rendah, kemudian meningkat sampai puncaknya pada hari ke 20 terjadi pada seresah Manihot esculenta
38.10
4
g
-1
tanah yang berkualitas tinggi. Sedangkan rerata populasi bakteri pengoksidasi NO
2 -
pada ketiga seresah selalu lebih rendah dari populasi bakteri pengoksidasi NH
4 +
. Kenyataan ini sesuai dengan pernyataan Haynes 1995 dan Myrold
1999 dalam Purwanto 2006 bahwa bakteri pengoksidasi NO
2 -
lebih peka terhadap amonia dan pH tinggi dibanding bakteri pengoksidasi
NH
4 +
sehingga populasinya lebih rendah daripada bakteri pengoksidasi NH
4 +
. Tingginya populasi bakteri pengoksidasi NH
4 +
karena rendahnya
-0.50 0.00
0.50 1.00
1.50 2.00
2.50 3.00
3.50 4.00
4.50 5.00
5 10
15 20
Waktu Inkubasi Po
t.N itr
ifi ka
si ,m
g N
O
2
g ja
m
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
M PN
B ak
.P en
go ks
.N H
4
, 1
4
g ta
na h
A1 Pot.Nitri A2 Pot.Nitri
A3 Pot.Nitri A1 B_NH4
A2 B_NH4 A3 B_NH4
-0.50 0.00
0.50 1.00
1.50 2.00
2.50 3.00
3.50 4.00
4.50 5.00
5 10
15 20
Waktu Inkubasi Po
t.N itr
ifi ka
si ,m
g N
O
2
g ja
m
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
M PN
B ak
.P en
go ks
.N O
2
, 1
4
g ta
na h
A1 Pot.Nitri A2 Pot.Nitri
A3 Pot.Nitri A1 B_NO2
A2 B_NO2 A3 B_NO2
34
populasi mikrobia heterotrof sebagai pesaing dalam memperebutkan O
2
dan NH
4 +
sebagai substrat nitrifikasi yang berasal dari penambahan pupuk NH
4 2
SO
4
. Ketersediaan NH
4 +
syarat utama berlangsungnya proses nitrifikasi. Apabila mineralisasi bahan organik terhambat atau
tanpa pemupukan, maka nitrifikasi tidak akan terjadi. Laju nitrifikasi juga tergantung pada kepadatan populasi bakteri nitrifikasi dan efisiensi ensim
yang mengkatalis reaksi tersebut Paul dan Clark, 1989; Mancinelli, 1992; Myrold, 1999 cit. Purwanto, 2006. Bakteri pengoksidasi NH
4 +
membutuhkan banyak NH
4 +
sebagai sumber energi metabolismenya sehingga pembelahan selnya membutuhkan waktu beberapa hari. Ini
sesuai dengan pernyataan Tate 1995 yang menyatakan bakteri nitrifikasi berkembang sangat lambat, sehingga seringkali nitrifikasi baru
berlangsung setelah selang beberapa hari dari penambahan NH
4 +
ke dalam tanah.
Selanjutnya pada uji korelasi diketahui potensial nitrifikasi cenderung berkorelasi positif dengan bakteri pengoksidasi NH
4 +
r=0.265, P-value=0.258 dan fungi r=0.054, P-value=0.820 sedangkan dengan actinomycetes r=-0.595, P-value=0.006, bakteri heterotrof r=-
0.499, P-value=0.025 dan bakteri pengoksidasi NO
2 -
r=-0.543, P- value=0.013 berkorelasi negatif. Dimana meningkatnya populasi bakteri
pengoksidasi NH
4 +
dan fungi diikuti oleh peningkatan potensial nitrifikasi. Potensial nitrifikasi juga berkorelasi positif dengan pH namun,
berkorelasi negatif dengan suhu dan kelembaban tanah. Berdasarkan penelitian Bardgett 2005 cit. Purwanto et al., 2007 dapat diketahui
bakteri nitrifikasi bersifat lebih peka terhadap kondisi lingkungan dibanding mikroba heterotrof dalam tanah. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan nitrifikasi meliputi populasi bakteri nitrifikasi, ketersediaan NH
4
+
, pH dan konsentrasi kation-kation basa, aerasi, drainase, kelembaban, suhu, garam-garam pupuk serta keberadaan
senyawa penghambat nitrifikasi dalam tanah.
A B
35
A2 = 4.6776x
3
- 87.253x
2
+ 540.48x - 1111.4 R
2
= 0.4305 A3 = 0.5498x
2
- 8.9271x + 34.897 R
2
= 0.3573 A1 = 3.5241x
2
- 44.762x + 141.96 R
2
= 0.529
-1.0000 0.0000
1.0000 2.0000
3.0000 4.0000
5.0000
5.3 5.5
5.7 5.9
6.1 6.3
6.5 6.7
6.9
pH tanah Po
t.N itr