Uraian Rinci Teknik Pemeriksaan keabsahan Data

Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-319 A. Alasan dan Acuan-320 B. Kriteria dan Keabsahan Data-324 C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-326 untuk keperluan ini disertai tanggapan yang diperoleh dari sumber lainnya sebaiknya telah diperbanyak dan diberikan beberapa hari sebelum diskusi dimulai. Dalam diskusi ini masih banyak tanggapan dan kritikan yang diperoleh, namun satu hal yang harus dipegang oleh peneliti, yaitu ia tidak perlu terikat seluruhnya terhadap hal itu. Walaupun demikian, ia perlu mendengarkan dan mencatatnya sebagai bahan penafsiran nantinya. Dapat diikhtisarkan bahwa pengecekan anggota berarti peneliti mengumpulkan para peserta yang telah ikut menjadi sumber data dan mengecek kebenaran data dan interpretasinya. Hal itu dilakukan dengan jalan: 1 Penilaian dilakukan oleh responden, 2 Mengoreksi kekeliruan 3 Menyediakan tambahan informasi secara sukarela, 4 Memasukkan responden dalam kancah penelitian, menciptakan kesempatan untuk mengikhtisarkan sebagai langkah awal analisis data, 5 Menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan. Teknik ini, bagaimanapun ada kelemahannya. Misalnya anggota yang terlibat itu berasal dari satu kubu yang sengaja mau menghancurkan hasil penemuan, atau sengaja membelokkan penemuan karena tidak sesuai dengan kebijaksanaan yang selama ini berlangsung. Hal demikian harus disadari oleh peneliti. Jika memang ada gelagat yang demikian, peneliti secepatnya mencari dan menemukan strategi untuk mengatasinya. Terakhir perlu dikemukakan bahwa tampaknya teknik pengecekan anggota ini sama dengan triangulasi dengan sumber. “Tampaknya’ bukan berarti sama, dan memang keduanya berbeda. Triangulasi mempersoalkan data, sedangkan pengecekan anggota mempersoalkan sesuatu yang telah dibangun dalam bangunan setengah jadi yang berupa kategori, hipotesis, atau laporan penelitian. Cara melaksanakannya pun berbeda. Pengecekan anggota dilakukan pada mereka yang terlibat, sedangkan triangulasi kepada mereka yang bukan anggota yang terlibat.

7. Uraian Rinci

Moleong, Lexy j. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Cetakan ketigapuluhdua. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-319 A. Alasan dan Acuan-320 B. Kriteria dan Keabsahan Data-324 C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-326 Usaha membangun keteralihan dalam penelitian kualitatif jelas sangat berbeda dengan nonkulaitatif dengan validitas eksternalnya. Dalam penelitian kualitatif hal itu dilakukan dengan cara uraian rinci thick description. Keteralihan bergantung pada pengetahuan seorang peneliti tentang konteks pengirim dan konteks penerima. Dengan demikian peneliti bertanggung-jawab terhadap penyediaan dasar secukupnya yang memungkinkan seseorang merenungkan suatu aplikasi pada penerima sehingga memungkinkan adanya pembandingan. Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya itu dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Jelas laporan itu harus mengacu pada fokus penelitian. Uraiannya harus mengungkapkan secara khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar ia dapat memhami temuan-temuan yang diperoleh. Temuan itu sendiri tentunya bukan bagian dari uraian rinci, melainkan penafsiranya yang dilakukan dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam pertanggungjawaban berdasarkan kejadian-kejadian nyata. Jadi, jelas disini bahwa untuk mencapai kriterium keteralihan suatu temuan hendaknya pihak peneliti dibekali dengan pengetahuan secukupnya dengan konteks pengirim dan penerima. Dengan kata lain, peneliti tidak dapat membahas keteralihan jika ia hanya mempunyai sekeping data dari penelitiannya saja. Jadi dapat dilihat bahwa hasil penelitian naturalistik sangat bergantung pada kesamaan konteks. Karena itu maka apabila konteks pengirim relatif sama dengan konteks penerima maka barulah temuan itu dapat ditransfer. Untuk itu maka peneliti harus melakukan penelitian kecil dan bila ditemukan konteksnya relatif sama barulah transfer itu dapat dilakukan. Jika hal itu dilakukan berarti peneliti melakukan uraian data yang cukup banyak berarti cukup ‘tebal’ thick description.

8. Auditing