Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-319 A. Alasan dan Acuan-320
B. Kriteria dan Keabsahan Data-324 C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-326
menentukan apakah benar-benar ada distorsi; apakah distorsi itu tidak disengaja atau disengaja; disengaja atau tidak, darimana atau dari siapa sumbernya; dan
bagaimana strategi menghadapinya, semuanya dimungkinan dapat diatasi dengan adanya perpanjangan keikutsertaan.
Di pihak lain, perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri
peneliti sendiri. Jadi, bukan sekedar menerapkan teknik yang menjamin untuk mengatasinya. Selain itu, kepercayaan subjek dan kepercayaan diri pada peneliti
merupakan proses pengembangan yang belangsung setiap hari dan merupakan alat untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subjek. Usaha membangun
kepercayaan diri dan kepercayaan subjek memerlukan waktu yang cukup lama. Celakanya, dengan peristiwa tertentu yang tidak menyenangkan kepercayaan itu
dapat hancur dalam sekejap mata. Membangunnya kembali akan memakan waktu lama lagi. Hal itu perlu disadari oleh peneliti.
2. KetekunanKeajegan Pengamatan
Keajegan pengamatan berati mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif.
Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat diperhtungkan dan apa yang tidak dapat.
Seperti yang telah diuraikan, maksud perpanjangan keikutsertaan ialah untuk memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu faktor-
faktor kontekstual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang akhirnya mempengaruhi fenomena yang diteliti. Berbeda dengan hal itu, ketekunan
pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan
menyediakan kedalaman. Hali itu berarti bahwa peneliti hendaknya mengadakan pengamatan
dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian ia menelaahnya secara rinci sampai suatu titik sehingga pada
Moleong, Lexy j. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Cetakan ketigapuluhdua. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-319 A. Alasan dan Acuan-320
B. Kriteria dan Keabsahan Data-324 C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data-326
pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa. Untuk keperluan itu teknik ini menuntut agar
peneliti mampu menguraikan secara rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan.
Kekurangtekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap pokok persoalan yang secara terlalu awal. Hal itu mungkin dapat disebabkan oleh
tekanan subjek atau sponsor atau barangkali juga karena ketidaktoleransian subjek, atau sebaliknya peneliti terlalu cepat mengarahkan fokus penelitiannya
walaupun tampaknya belum patut dilakukan demikian. Persoalan itu biasanya terjadi pada situasi ketika subjek berdusta, menipu, atau berpura-pura, sedangkan
peneliti sudah sejak awal mengarahkan fokusnya, padahal barangkali belum waktunya berbuat demikian.
3. Triangulasi