11
FV
3
= PV 1+k
3
FV
3
= 1.000.000,00 1 + 20
3
FV
3
= 1.000.000,00 1,728 FV
3
= 1.728.000,00 •
Present Value PV Untuk menentukan nilai sekarang atas uang pada masa yang akan datang
Rumus: PV
=
n n
k FV
+ 1
dimana: FVn = Future Value pada periode n
PV = Present Value
k = suku bunga
n = periode waktu
Contoh: Perusahaan harus membayar pokok pinjaman sebesar Rp. 10.000.000,00, pada 5 tahun
mendatang. Berapa nilai uang itu pada saat ini, jika diasumsikan tingkat suku buku selama 5 tahun mendatang sebesar 10?
PV =
5 5
1 k
FV +
PV =
5
10 1
000 .
000 .
10 +
PV =
61051 ,
1 000
. 000
. 10
PV = 6.209.213,23
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, maka dapat digunakan 4 kriteria penilaian, yaitu:
1. Payback Period PP
Periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada suatu proyek. Karakteristik:
a. Tidak ada batas waktu yang jelas, semuanya tergantung pada pemilik modal.
Namun pada umumnya, payback period yang pendek lebih disukai. b.
Keuntungan dari metode payback period adalah: •
Mudah dihitung dan dimengerti
12
• Dapat memberikan informasi mengenai risiko dan likuiditas proyek. Proyek
yang payback period-nya pendek mempunyai risiko yang rendah dan likuiditas yang lebih baik
c. Kelemahan dari metode payback period adalah mengabaikan arus kas setelah
terjadinya payback period dan nilai waktu uang. Contoh:
Sebuah perusahaan melakukan sebuah analisis investasi modal untuk sebuah proyek dengan perkiraan arus kas bersih setelah pajak sebagai berikut:
Tahun Perkiraan arus kas
bersih setelah pajak 1.000.000
1 500.000
2 400.000
3 300.000
4 100.000
Hitunglah payback period-nya? Penyelesaian:
Tahun Perkiraan arus kas
bersih setelah pajak Arus Kas
Kumulatif 1.000.000
1.000.000 1
500.000 500.000
2 400.000
100.000 3
300.000 200.000
4 100.000
300.000 Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa investasi sebesar Rp. 1.000.000 dapat
dikembalikan pada tahun 3, maka payback period-nya adalah: 2 tahun +
000 .
300 000
. 100
= 2 3
1 tahun atau 2 tahun 4 bulan.
Seperti yang ditulis di atas, bahwa Payback period memiliki kelemahan mengabaikan nilai waktu uang, maka hal ini dapat diatasi dengan memodifikasinya menjadi
Discounted Payback Period, yaitu arus kas yang ada dicari present value-nya didiskonto, kemudian baru dicari payback period-nya.
Contoh: Sebuah perusahaan melakukan sebuah analisis investasi modal untuk sebuah proyek
dengan perkiraan arus kas bersih setelah pajak sebagai berikut dan dikenai tingkat diskonto sebesar 10:
13
Tahun Perkiraan arus kas
bersih setelah pajak 1.000.000
1 500.000
2 400.000
3 300.000
4 100.000
Hitunglah payback period-nya? Penyelesaian:
Tahun Perkiraan arus kas
bersih setelah pajak Present Value
arus kas 1.000.000
1.000.000 1
500.000 454.545,45
2 400.000
330.578,51 3
300.000 225.394,44
4 100.000
68.301,35
Tahun Present Value
arus kas Arus Kas
Kumulatif 1.000.000
1.000.000 1
454.545,45 545.454,55
2 330.578,51
214.876,04 3
225.394,44 10.518,40
4 68.301,35
78.819,75 Maka payback period-nya adalah:
2 tahun + 44
, 394
. 225
04 ,
876 .
214 = 2 tahun + 0,95 tahun = 2,95 tahun
2. Net Present Value NPV