Konsep Dasar Informasi Rekayasa Perangkat Lunak

Masukan input adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. 6. Keluaran Sistem Keluaran output adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 7. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Sedangkan menurut Jogiyanto 2005 : 8 Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Kualitas suatu informasi dapat ditentukan oleh tiga hal penting, yaitu : 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. 2. Tepat pada waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-process-output yang berhubungan dengan pengolahan informasi data yang telah diolah sehingga lebih berguna bagi user Selain itu pengertian lain tentang sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. roscoe Davis dalam buku Jogiyanto 2005 : 11 adalah : “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dikeluarkan.”

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi memilki komponen utama yang membentuk suatu bangunan sistem informasi. Komponen bangunan sistem informasi information system building block, Menurut Jogiyanto 2005 : 1 dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, sistem informasi memiliki enam komponen yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Blok Masukan Input Block Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini adalah suatu energi atau bahan baku yang si masukkan ke dalam sistem. 2. Blok Model Model Block Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan. 3. Blok Keluaran Output Block Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. Yang di hasilkan dari energi atau bahan yang dapat di pergunakan oleh pihak lain dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 4. Blok Basis Data Database Block Basis data Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhbungan satu dengan yang lainya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data dalam basis data peru di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang di hasilkan berkualitas. Organisasi basis data di akses atau di manipulasi dengan menggukan perangkat lunak paket yang di sebut dengan DBMS Database Management Systems. 5. Blok Teknologi Technology Block Teknologi merupakan “Kotak Alat” ToolBox dalam sistem informasi. Teknologi di gunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 6. Blok Kendali Control Block Kendali merupakan suatu tipe informasi yang khusus di gunakan untuk menetapkan kondisi-kondisi aktivasi suatu proses. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api kebakaran, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu di rancang dan di tetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung di atasi.

2.3.2. Kegiatan Sistem Informasi

1. Input Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses dengan cara memasukkan data tersebut kedalam duatu sistem yang ada. 2. Process Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang berniali tambah dan memenuhi tujuan user. 3. Output Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut yang dibutuhkan oleh user. 4. Penyimpanan Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

2.4. Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Reakayasa Perangkat Lunak RPL secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 pada Software Engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara perangkat lunak software dan program komputer. Secara umum Rekayasa perangkat lunak memiliki pengertian sebagai sebuah disiplin ilmu yang menerapkan teori-teori dasar bidang tertentu, kedalam sebuah perangkat lunak yang digunakan sebagai alat bantu pemecahan masalah atau proses pengambil keputusan. Ada beberapa pengertian Rekayasa perangkat lunak menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut: Rekayasa perangkat lunak Menurut Stephen R. Schach “Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin dimana dalam menghasilkan perangkat lunak bebas dari kesalahan dan dalam pengiriman anggaran tepat waktu serta memuaskan keinginan pemakai.” Rekayasa perangkat lunak Menurut Fritz Bauer “Rekayasa perangkat lunak adalah penetapan dan penggunaan prinsip rekayasa dalam rangka memperoleh perangkat lunak yang dapat dipercaya dan dapat bekerja secara efisien pada mesin nyata.” Rekayasa perangkat lunak Menurut IEEE 610.12 “Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah studi pendekatan dan aplikasi secara sistematis, disiplin pengembangan operasi dan pemeliharaan perangkat lunak yang kesemuanya itu merupakan aplikasi rekayasa yang berkaitan dengan perangkat lunak.” Dari ketiga pengertian tersebut, arti yang diberikan Fritz Bauer sangat sesuai dengan tujuan dan sasaran dari rekayasa perangkat lunak. Pernyataan Stephen R. Schach terbatas pada menanggulangi kekurangan yang terjadi jika tidak menerapkan rekayasa perangkat lunak. Pengertian yang diberikan IEEE 610.12 paling baik dalam menyampaikan wujud dari rekayasa perangkat lunak.

2.5. Manajemen Basisdata