Fungsi ketiga kemasan adalah untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Sama seperti pakaian bagi orang, kemasan juga dapat meningkatkan daya tarik produk. Selain
karena enak dipandang,pada kemasan juga dapat diinformasikan fitur, penggunaan, manfaat, dan citra image produk.
Merancang Kemasan
Bagaimanakah caranya merancang? Ini adalah tugas desainer grafis. Namun,dari sudut pandang pemasaran,ada 4 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang
kemasan produk. Pertama adalah konsumen. Factor konsumen perlu diperhatikan karena
pada dasrnya apapun yang dilakukan pada produk,termasuk dalam merancang kemasan,tujuannya semata-mata adalah untuk memenuhi kebutuhan dari keinginan
konsumen. Yang jelas,konsumen tentu memiliki gambaran mengenai kemasan yang sesuai untuk suatu produk,baik dari segi ukuran,bentuk,warna,maupun grafis.
Ambil contoh air mineral dalam kemasan. Bentuk botol bisa macam-macam tetapi warnanya harus bening. Coba bayangkan apa yang terjadi kalau warna botolnya cokelat.
Tentu kesan segar dan bersihnya hilang. Tetapi dengan warna kemasan bening dan warna tulisan biru muda,kesan tersebut bisa disampaikan.
Kedua adalah perantara. Bagi para perantara,kemasan penting karena memberikan
kepraktisan dalam penyimpanan,pengangkutan,dan penanganan. Coba ukur dulu tinggi rak- rak panjang disupermarket. Taruhlah tingginya 40cm. kalau ada botol air mineral yang
tingginya 50cm,tentu tidak akan bisa dipajang kedalam rak,kecuali kalau diletakan di bagian yang paling tinggi. Bagian ini pun tidak cocok bagi barang yang berat dan mudah jatuh.
Ketiga adalah biaya. Kemasan yang baik dari sudut pandang konsumen dan
perantara, tentu tidak diterima begitu saja oleuntuk apa? Memang dalam pemasaran kebutuhan dan keinginan konsumen perlu dipenuhi,tetapi tentu saja dengan cara yang dapat
memberikan keuntungan bagi produsen. Jadi intinya,produsen perlu memilih desain kemasan yang memberikan manfaat yang optimal bagi konsumen dan perantara dengan biaya yang
diperlukan untuk itu masih terhitung layak.
Pertimbangan terkakhir adalah lingkungan hidup. Pada umumnya,kemasan
cendrung mengotori lingkungan setelah produk terpakai. Kalau masih memungkinkan,dalam pemrosesannya tentu lebih baik dipilih kemasan yang bisa didaur ulang.
5. Pemberian label
Kalau merek adalah nama, symbol atau kode untuk mengidentifikasi produk, maka lebel adalah segala bentuk yang berfungsi deskriftif menginformasikan bagi produk. Pada produk
buah-buahan lebel bisa berfungsi sebagai merek. 5
1. Strategi Pengembangan Merek
Gambar 1.2: Strategi pengembangan merek:
Merek Baru new brands, yaitu: menggunakan merek baru untuk katagori produk lama. PT.Bayer Indonesia menggunsksn pendekatan ini.
Perluasan lini line extension, yaitu menggunakan merek lama untuk kategori produk
lama. PT. Bayer Indonesia menggunakan pendekata ini. Untuk katagori obat nyamuk,untuk setiap produk yang baru muncul,perusahaan tersebut tetap
menggunakan merek BAYGON. Contoh lainnya,Caterpilar,yaitu perusahaan pembuat Buldozer. Untuk setiap produk baru mereknya adalah caterpillar.
Perluasan merek brand extension,yaitu menggunakan merek yang sudah ada untuk
produk yang baru. Strategi menjadikan semua produk memilik merek yang sama,sperti Maspion, apa pun yang dihasilkan produsen Maspion, seperti kipas
angin, ember plastic, kompor gas,lampu listrik,Dll,mereknya menggunakan Maspion.
Multi merek multibrand,yaitu menggunakan merek baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan ini,produk sama saja dengan yang sebelumnya,tetapi
mereknya dibuat berbeda. Dengan pendekatan inin,sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merek untuk produk yang sama. Contohnya ,untuk kategori produk mie,
Indofood memproduksi Indomie,Sarimie,Supermie,Pop mie,dan Top mie. Sudah pasti perusahaan tersebut menggunakan pendekatan multi merek untuk kategori produk
mie.
ANALISA STRATEGI PENGEMBANGAN MEREK SHAMPO UNELEVER
Dalam hal pengembangan merek, unilever juga tidak melewatkan teori pengembangan merek di atas. Berikut analisis pengembangan merek unilever:
- Line Extension Perluasan Lini Produk
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk memperkenalkan tambahan variasi seperti rasa baru, warna, ukuran kemasan, dsb pada
suatu kategori produk dengan menggunakan nama merek yang sama. Contoh:
PT Unilever Indonesia Tbk pada bulan november 2012 akan meluncurkan Sunsilk Man.
- Brand Extension Perluasan Merek
6
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk yang baru.
Contoh: Merek sabun mandi Lifebouy yang memperluas mereknya pada kategori produk shampo
- Multibrand Banyak Merek
Strategi pengembangan merek ini meluncurkan banyak merek pada satu macam kategori produk yang sama.
Contoh: PT Unilever Indonesia Tbk memiliki lima macam merek untuk kategori produk shampoo yaitu
Sunsilk, Lifebouy, Clear, Zwitsal, dan Dove.
- New Brand Merek Baru
Strategi pengembangan merek ini menggunakan merek yang benar – benar baru untuk peluncuran produk baru perusahaan.
Contoh: PT Unilever Indonesia Tbk meluncurkan merek Pure-it untuk produk baru, produk perusahaan
yaitu alat filterisasi air dimana alat tersebut dapat mengubah air keran menjadi air minum. Hasil studi kasus internasional terhadap 22.000 macam kasus peluncuran produk baru
Aktivasi
Untuk selalu melakukan beberapa aktivasi, yaitu untuk membuat Clear tetap cocok dengan pasar sasaran, untuk mempertahankan kesesuaiannya dan menarik pasar sasaran, untuk mempertahankan
kecintaan pada merek, dan menjadi lebih dekat dengan pelanggannya.
2. Strategi pengembangan Kemasan