Pembuatan kemasan Apa itu lini produk ?

Bagaimana strategi pemberian merek? Ada 4 pilihan yaitu:  Merek Baru new brand,yaiyu: menggunakan merek baru untuk katagori produk lama. PT.Bayer Indonesia menggunsksn pendekatan ini.  Perluasan lini line extwnsion, yaitu menggunakan merek lama untuk kategori produk lama. PT. Bayer Indonesia menggunakan pendekata ini. Untuk katagori obat nyamuk,untuk setiap produk yang baru muncul,perusahaan tersebut tetap menggunakan merek BAYGON. Contoh lainnya,Caterpilar,yaitu perusahaan pembuat Buldozer. Untuk setiap produk baru mereknya adalah caterpillar.  Perluasan merekbrand extension,yaitu menggunakan merek yang sudah ada untuk produk yang baru. Strategi menjadikan semua produk memilik merek yang sama,sperti Maspion, apa pun yang dihasilkan produsen Maspion, seperti kipas angin, ember plastic, kompor gas,lampu listrik,Dll,mereknya menggunakan Maspion.  Multi merek multibrand,yaitu menggunakan merek baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan ini,produk sama saja dengan yang sebelumnya,tetapi mereknya dibuat berbeda. Dengan pendekatan inin,sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merek untuk produk yang sama. Contohnya ,untuk kategori produk mie, Indofood memproduksi Indomie,Sarimie,Supermie,Pop mie,dan Top mie. Sudah pasti perusahaan tersebut menggunakan pendekatan multi merek untuk kategori produk mie.

4. Pembuatan kemasan

Kemasan: Kemasan bagi produk sama pentingnya dengan pakaian pada manusia. Daya tarik manusia sangat dipengaruhi oleh pakaian yang kenakannya. Orang-orang tidak akan berani menunjukan diri didepan umum tanpa pakaian yang pantas. Selain itu,pakaian juga melindungi tubuh secara fisik terhadap lingkungan. Apalagi bagi produk yang sering dibongkar-muat, fungsi kemasan sebagai pelindung menjadi sanagat vital. Fungsi kedua kemsan adalah untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen. Sebab dengan adanya kemasan,ukuran dan desain produk dapat dirancang. Ambil contoh sampo anak-anak Deede. Tutupnya yang didesain berbentuk leher angsa,sangat membanru kenyamanan mengambil sampo. Tinggal pencet tutupnya,maka sampo pun keluar. Ukurannya juga di buat agar mudah disimpan ditempat sampo dikamar mandi. Bayangkan seandainya sampo dikemas dalam botol seperti bir botol,tentu pemakaiannya sangat tidak praktis. Selain tutupnya tidak bisa dipakai ulang,botolnya juga berat, besar, dan mudah pecah kalau jatuh. 4 Fungsi ketiga kemasan adalah untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Sama seperti pakaian bagi orang, kemasan juga dapat meningkatkan daya tarik produk. Selain karena enak dipandang,pada kemasan juga dapat diinformasikan fitur, penggunaan, manfaat, dan citra image produk. Merancang Kemasan Bagaimanakah caranya merancang? Ini adalah tugas desainer grafis. Namun,dari sudut pandang pemasaran,ada 4 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang kemasan produk. Pertama adalah konsumen. Factor konsumen perlu diperhatikan karena pada dasrnya apapun yang dilakukan pada produk,termasuk dalam merancang kemasan,tujuannya semata-mata adalah untuk memenuhi kebutuhan dari keinginan konsumen. Yang jelas,konsumen tentu memiliki gambaran mengenai kemasan yang sesuai untuk suatu produk,baik dari segi ukuran,bentuk,warna,maupun grafis. Ambil contoh air mineral dalam kemasan. Bentuk botol bisa macam-macam tetapi warnanya harus bening. Coba bayangkan apa yang terjadi kalau warna botolnya cokelat. Tentu kesan segar dan bersihnya hilang. Tetapi dengan warna kemasan bening dan warna tulisan biru muda,kesan tersebut bisa disampaikan. Kedua adalah perantara. Bagi para perantara,kemasan penting karena memberikan kepraktisan dalam penyimpanan,pengangkutan,dan penanganan. Coba ukur dulu tinggi rak- rak panjang disupermarket. Taruhlah tingginya 40cm. kalau ada botol air mineral yang tingginya 50cm,tentu tidak akan bisa dipajang kedalam rak,kecuali kalau diletakan di bagian yang paling tinggi. Bagian ini pun tidak cocok bagi barang yang berat dan mudah jatuh. Ketiga adalah biaya. Kemasan yang baik dari sudut pandang konsumen dan perantara, tentu tidak diterima begitu saja oleuntuk apa? Memang dalam pemasaran kebutuhan dan keinginan konsumen perlu dipenuhi,tetapi tentu saja dengan cara yang dapat memberikan keuntungan bagi produsen. Jadi intinya,produsen perlu memilih desain kemasan yang memberikan manfaat yang optimal bagi konsumen dan perantara dengan biaya yang diperlukan untuk itu masih terhitung layak. Pertimbangan terkakhir adalah lingkungan hidup. Pada umumnya,kemasan cendrung mengotori lingkungan setelah produk terpakai. Kalau masih memungkinkan,dalam pemrosesannya tentu lebih baik dipilih kemasan yang bisa didaur ulang.

5. Pemberian label