BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa itu produk ?
. Produk adalah suatu tawaran dari sebuah perusahaan yang tujuannya adalah untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan. Philip Kotler dalam bukunya juga menjelaskan masalah
produk. Ia mengatakan bahwa produk adalah sebuah tawaran, dimana produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digumnakan, ataupun dikonsumsi
yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan.
2.2 Apa itu lini produk ?
Kata lini berasal dari bahasa inggris ‘line’ yang berarti garis. Lini produk sendiri merupakan sekumpulan produk yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain karena fungsi yang sama, dijual
kepada konsumen yang sama, dipasarkan melakui saluran distribusi yang sama atau berada pada interval harga tertentu.
Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Lini Produk menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk
dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga. Line dept kedalaman lini mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini. Line consistency
konsistensi lini mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Line Vulnerability tingkat kekuatan lini mengacu pada presentase penjualan atau keuntungan yang dapat
diambil dari
seberapa kecil
produk dalam
satu lini.
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut witdh of product mix rentang bauran produk. Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of
product mix. Terdapat lima keputusan yang dapat diambil dalam pengelolaan produk individu, akan tetapi
dalam makalah ini kami hanya menitik beratkan persoalan hanya pada 2 keputusan saja, yaitu merek dan kemasan. Lima keputusan itu sendiri antara lain:
1. Penentuan atribut produk
Atribut produk merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi, desain, layanan purna jual.
Faktor yang berhubungan langsung dengan produk yang bersangkutan antara lain kualitas, fitur, dan desain.
2. Pemberian merek
1
3. Merek adalah nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasinya yang ditunjukkan untuk
mengidentifikasi dan mendifrensiasi barang atau layanan suatu penjual dai barang dan layanan penjual lain.
Merek sangat penting dalam keberhasilan sebuah produk. Bahkan Kartajaya dalam bukunya yang berjudul Marketing Plus 2000 berani menhgatakan bahwa “merek itu lebih
penting daripada produk itu sendiri” kemudian ia menambahkan “saat membeli produk, orang cenderung membeli mereknya. Contohnya saat orang membeli secangkir kopi di
starbucks cofefe, yang terdapat dalam pikiran pembeli adalah nama starbuckssnya bukan kopinya secara fisik.
Apabila suatu merek sudah terkenal, di dalamnya aka terkandung bernagai macam hal, seperti:
1. Atribut produk seperti kualitas, harga, prestise, nilai jual kembali, desain, dan seterusnya. Misalnya apa yang tercermin dalam merek Ducati pasti berbeda dari
yang tercermin dalam merek Happy kendaraan roda dua buatan China 2. Manfaat, misanya dalam Kukubima Energy, maka manfaat yang tercermin adalah
tambahan energi. 3. Kepribadian, coba pikirkan kepribadian bagaimana yang dicerminkan oleh nama
“femina”, maskulin atau feminim ? 4. Pemakai, merek juga mencerminkan siapa pemakai dari suatu prodak. Misalnya
Kidds Shampo, pemakainya tentulah anak-anak.
Ekuitas Merek Mengelola Merek
Ada lima keputusan yang dapat di ambil dalam pengelolaan sebuah merek: 1. Memberikan Merek atau Tidak
2. Bagi pembeli,manfaat merek adalah:
Menceritakan sesuatu kepeada tentang mutu.
Membantu perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka.
Bagi penjual,manfaat merek adalah:
Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah yang timbul.
Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau cirri khas produk.
Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan
Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
Bagi masyarakat,merek bermanfaat falam hal :
2
Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.
Meningkatakn efesiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasi
tentang produk dan dimana membelinya.
Meningkatnya inovasi-inovasi produk baru,karena produsen terdorong untuk menciptakan keunikan-keunikan baru guna mencegah peniruan dari pesaing.
Mencerminkan manfaat dan kualitas. Contoh: Sunsilk,Power Max,Lux
Singkat dan sederhana
Mudah diucapkan,didengar,dibaca dan diingat. Contoh: Susu Bendera,Sony,Kijang.
Bandingkan misalnya dengan: Rudy Hadisuarno Tonic and Excuisit,I Can’t Believe It’s Not Butter
Memilki kesan berbeda dari merek-merek yang sudah ada distinctive. Contoh:
Exxon,Kodak,Kijang
Mudah diterjrmahkan kedalam bahas asing dan tidak mengandung konotasi negative dalam bahasa asing
Dapat didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum sebagai hak paten. Di
Indonesia,ada criteria tertentu bagi merek yang bisa dilindungi secara hukum. Salah satu syaratnya adalah merek tersebut bukan merupakan nama katagori
produk,misalnya Aqua,merek tersebut dianggap merupakan nama kategori produk air mineral Qua-Qua yang dituduh menjiplak merek tersebut,ditolak.
3. Sponsor Merek Ada 4 pilihan sponsor merek. Merek bisa diluncurkan sebagai merek
produsen,seperti IBM,Indomie,Sosro,Dll. Merek juga bisa menggunakan nama perantara. Ini disebut merek privat Private Brand,atau merek toko Store Brand
atau merek distributor Distributor Brand. Misalnya,Gula Hero dari dan beras Hero
keduanya dari Supermarket Hero,roti Aro dari Makro,Kopi Ngesti dari Swalayan New Ngesti,Dll.
Cara lain adalah dengan menggunakan lisensi,yaitu menggunakan merek orang lain dengan sejumlah bayaran fee. Misalnya,kemeja Arrow dilisensi oleh
PT.Great River Industry,sweather Scala dilisensi oleh PT.Indoscala. Cara lainnya adalah merek bersama co-branding,yaitu dengan
menggabungksn merek yang sudah mapan dari dua perusahaan yang berbeda. Misalnya,Hero,Sempati Air,Bank Bali,Gramedia,bersatu untuk menciptakan
kaliVa,yaiyu sebuah keanggotaan berbelanja di perudahaan-perusahaan anggotanya. Demikian pula antara Master Card dengan Bank BCA membuat kartu kredit BCA
Mastercard,Bank Bali dengan Visa membuat kartu kredit Bank Bali Visa.
4. Strategi Merek 3
Bagaimana strategi pemberian merek? Ada 4 pilihan yaitu:
Merek Baru new brand,yaiyu: menggunakan merek baru untuk katagori produk lama. PT.Bayer Indonesia menggunsksn pendekatan ini.
Perluasan lini line extwnsion, yaitu menggunakan merek lama untuk kategori
produk lama. PT. Bayer Indonesia menggunakan pendekata ini. Untuk katagori obat nyamuk,untuk setiap produk yang baru muncul,perusahaan tersebut tetap
menggunakan merek BAYGON. Contoh lainnya,Caterpilar,yaitu perusahaan pembuat Buldozer. Untuk setiap produk baru mereknya adalah caterpillar.
Perluasan merekbrand extension,yaitu menggunakan merek yang sudah ada untuk
produk yang baru. Strategi menjadikan semua produk memilik merek yang sama,sperti Maspion, apa pun yang dihasilkan produsen Maspion, seperti kipas
angin, ember plastic, kompor gas,lampu listrik,Dll,mereknya menggunakan Maspion.
Multi merek multibrand,yaitu menggunakan merek baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan ini,produk sama saja dengan yang sebelumnya,tetapi
mereknya dibuat berbeda. Dengan pendekatan inin,sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merek untuk produk yang sama. Contohnya ,untuk kategori produk mie,
Indofood memproduksi Indomie,Sarimie,Supermie,Pop mie,dan Top mie. Sudah pasti perusahaan tersebut menggunakan pendekatan multi merek untuk kategori produk
mie.
4. Pembuatan kemasan