Luas tulangan spiral adalah,
2
4
s c
b s
c
a D d
sD
7.12 dimana
diameter dari inti diameter luar spiral, luas penampang
tulangan spiral dan diameter tulangan spiral
c s
b
D a
d
Jarak tulangan spiral dari as ke as sebagai berikut,
2
0.45 1
sp y c c
g c
d f s
D f A A
�
� �
�
�
7.13
7.5 PANJANG PENYALURAN TULANGAN KOLOM,
Pembahasan lebih luas akan dibicarakan pada modul tersendiri mengenai panjang penyaluran.
Panjang penyaluran ld batang ulir dan kawat ulir dalam kondisi tarik harus memehuni persyarata berikut, SNI 14.2-2
Panjang penyaluran ld tidak boleh kurang dari 300 mm D19 atau lebih
kecil dan kawat ulir
D22 atau lebih besar
Spasi bersih batang-batang yang disambungdisalurkan tidak kurang dari db,
selimut beton bersih tidak kurang dari db, dan sengkang sepanjang penyaluran ld tidak
kurang dari persyaratan minimum Atau
Spasi bersih
batang yang
disambungdisalurkan tidak kurang dari 2db dan selimut bersih beton tidak kurang dari db
25 12
c y
b d
f f
d l
7.14 5
3
c y
b d
f f
d l
7.15
Kasus lainnya 25
18
c y
b d
f f
d l
7.16 10
9
c y
b d
f f
d l
7.17 Faktor-faktor pada persamaan diatas diterangkan sebagai berikut,
Faktor lokasi penulangan =1
Faktor pelapis = 1, tanpa epoxi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muhammad Aminullah MT.
STRUKTUR BETON II VII-5
Faktor ukuran tulangan, = 0.8 , untuk D19 atau lebih kecil dan = 1 untuk D22
atau lebih besar. Faktor beton,
= 1, untuk beton berat normal.
Panjang minimum penyaluran tumpang tindih untuk kondisi tarik adalah 1.3 l
d
. SNI.14.15-1.
7.6 KOLOM LENTUR BIAXIAL
Selama ini perencanaan kolom yang dibebani aksial dengan momen pada satu sumbu, sebenarnya tidak biasa untuk kolom menerima beban aksial dan momen
bekerja pada dua sumbu. Contoh hal yang sering terjadi untuk kolom lentur biaksial adalah kolom pada sudut bangunan, demikian juga tiang jembatan.
Kolom lentur biaksial dimana lentur terhadap dua sumbu akan mempunyai eksentrisitas pada kedua sumbu yaitu ex dan ey. Ilustrasi kolom yang dibebani
biaksial dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini,
Gambar 7.3 Beban Biaksial pada Kolom
Untuk kolom bulat, jika dibebani lentur terhadap sumbu x dan y, momen biaksial
dapat dihitung dengan mengkombinasikan kedua momen atau eksentrisitasnya, yaitu,
2 2
uy ux
u
M M
M
7.18 Atau
2 2
y x
e e
e
7.19
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muhammad Aminullah MT.
STRUKTUR BETON II VII-6
Untuk kolom persegi, sebaiknya dibuat diagram interaksi tiga dimensi seperti
gambar dibawah ini,
Gambar 7.4 Interaksi Aksial dan Biaksial Momen Kapasitas aksial kolom yang dibebani lentur biaksial seperti disampaikan oleh
Bresley adalah
1 1
1 1
u nx
ny n
P P
P P
7.20 Dimana
Pu adalah beban aksial terfaktor Pnx adalah kapasitas nominal aksial jika beban ditempatkan pada eksentrisitas
ex atau ey=0. Pny adalah kapasitas nominal aksial jika beban ditempatkan pada eksentrisitas
ey atau ex=0. Pn0 adalah kapasitas nominal aksial jika beban ditempatkan pada eksentrisitas
ex=0 dan ey=0. Dari gambar 7.3 dapat dijelaskan sebagai berikut,
Mux adalah momen pada sumbu x yaitu Pu x ey. ex adalah eksentrisitas dihitung sejajar sumbu x sama dengan
uy u x
u u
M P e
P P
ey adalah eksentrisitas dihitung sejajar sumbu y. x adalah panjang sisi kolom sejajar sumbu x
y adalah panjang sisi kolom sejajar sumbu y
7.7 PEMBAHASAN KASUS I PERENCANAAN KOLOM PENDEK