2.2. Perkembangan Penemuan bahan Semikonduktor
Dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan telah menemukan
berbagai macam bahan yang dapat menjadi superkonduktor. Bahan-bahan tersebut antara lain:
a Mercury 1911: Superkonduktor pertama ditemukan oleh Heike Kamerlingh Onnes. Ia menggunakan helium cair untuk mendinginkan
mercury di bawah suhu transisi superkonduktor yaitu 4,2 Kelvin. b Niobium Alloy 1941: Penggunaan superkonduktor dalam industri terjadi
setelah tahun 1961. Saat itu, para ilmuwan menemukan bahwa niobium tin Nb
3
Sn, yang menjadi superkonduktor pada suhu 18,3 Kelvin, dapat membawa arus yang tinggi dan tahan terhadap medan magnet besar.
c Niobium germanium 1971: Bahan ini Nb
3
Ge memegang rekor temperatur transisi tertinggi antara tahun 1971 hingga tahun 1986.
d Heavy Fermion 1979: Superkonduktor Heavy Fermion seperti uranium platina UPt
3
sangat luar biasa karena memiliki secara efektif memiliki electron ratusan kali massa biasa mereka. Teori konvensional tidak dapat
menjelaskan sifat superconductivity materi ini. e Cuprates 1986: Cuprates merupakan superkonduktor suhu tinggi yang
pertama. Bahan-bahan keramik ini dapat didinginkan dengan nitrogen cair, yang mendidih pada suhu 77 Kelvin.
f Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang bersifat superkonduktor pada suhu 90 K. Penemuan ini menjadi penting karena
dengan demikian dapat digunakan nitrogen cair sebagai pendinginnya. Karena, suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material
superkonduktor yang lain, maka material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu tinggi. Suhu tertinggi suatu bahan menjadi
superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
g Fullerenes 1991: Solid kristal terbuat dari buckyballs C60 yang menjadi superkonduktor ketika didoping dengan atom logam alkali seperti kalium,
rubidium dan cesium. h HgBa
2
Ca
2
Cu
3
O
8
1995 : Didoping dengan talium, cuprate ini memiliki paling suhu transisi tertinggi pada tekanan atmosfer. Pada tekanan tinggi
bahan ini menjadi superkonduktor pada suhu 164 Kelvin. i Magnesium diboride 2001: Suhu transisi yang luar biasa tinggi dari
magnesium diboride merupakan kasus luar biasa dari superkonduktor konvensional.
j Iron pnictides 2006: Hideo Hosono merupakan penemu senyawa ini.
Senyawa ini merupakan jenis kedua superkonduktor suhu tinggi.
BAB III PEMBAHASAN
Suatu bahan dapat dibedakan berdasarkan sifat konduktivitas elektrik atau resistivitasnya. Ada 4 kelompok bahan berdasarkan sifat tersebut, yaitu; Isolator
bahan yang nilai resistivitasnya besar, konduktor bahan yang nilai resistivitasnya kecil, semikonduktor bahan yang nilai resistivitasnya ada diantara
sifat 2 bahan tersebut, dan superkonduktor bahan yang nilai resistivitasnya nol.
3.1. Pengertian Bahan Superkonduktor