5
c Komunikasi antar anggota keluarga. Hal ini penting, karena tanpa adanya
komunikasi, masalah sekecil apapun akan menjadi besar. Sehingga dengan adanya komunikasi antar keluarga masalah akan lebih mudah diselesaikan.
d Kerjasama antar anggota keluarga. Kerjasama antar anggota dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bergotong-royong dan saling membantu akan menumbuhkan kasih sayang antar anggota keluarga. Dengan kerjasama yang
baik maka keharmonisan keluarga dapat diraih. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan adanya kasih sayang, saling
pengertian, komunikasi, dan saling kerjasama akan menumbuhkan keharmonisan dalam berkeluarga.
2.2 Tinjauan Teori tentang Prestasi Belajar
a. Tinjauan Teori tentang Prestasi
Arifin 1990:3 mengemukakan bahwa, prestasi adalah hasil dari kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam mengerjakan suatu hal. Sedangkan
dalam KBBI prestasi mempunyai pengertian, adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan lain sebagainya.
Dengan demikian, prestasi adalah hasil dari apa yang telah diusahakan atas kemampuan dan keterampilan seseorang.
b. Tinjauan Teori tentang Belajar
Ahmadi 1999:279 menyatakan, belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah
laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Sardiman 2004:20 bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya: dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Purwanto 1995:85, mengemukakan tentang adanya beberapa elemen penting yang menimbulkan perhatian tentang belajar yaitu bahwa:
a Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku
b Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman
6
c Untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus relatif mantap, harus
merupakan akhir dari suatu periode yang cukup panjang. d
Belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis. Sedangkan Syah 2012:66 dalam memahami proses belajar terdapat empat
macam istilah yang perlu menjadi sorotan, yaitu:
a relatively permanent
, hal ini menunjukkan bahwa hal-hal yang bersifat sementara bukanlah termasuk belajar. Seperti: kematangan fisik, kelelahan,
mabuk, dan lain-lain.
b response potentiality
, istilah ini menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah belajar.
c reinforced
, berarti dalam belajar diperlukan adanya penguatan. Apabila tidak ada penguatan hal yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah.
d practice
, menunjukkan bahwa proses belajar membutuhkan latihan atau yang berulang-ulang untuk kelestarian apa yang didapat dari belajar.
Dari beberapa pengertian yang sudah dikemukakan para ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dalam diri
seseorang yang relatif menetap panjang atau permanen dengan melalui latihan, pengalaman, membaca, mengamati, meniru, dan lain-lain dan bukan merupakan
hasil kimiawi obat-obatan maupun faktor keletihan. c.
Tinjauan Teori tentang Prestasi Belajar Anak Menurut Poerwodarminta 1985:768 prestasi adalah hasil maksimal dari
suatu pekerjaan atau kecakapan. Dan belajar sejatinya adalah proses perubahan. Dengan demikian prestasi belajar dapat dimaknai sebagai hasil yang maksimal
dari suatu proses perubahan. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi prestasi belajar anak, menurut
Suryabrata 1984:284 ada 2 faktor yang memengaruhi prestasi belajar, yaitu eksogen dari luar dan endogen dari dalam.
a Faktor dari luar. Yaitu faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar anak
dari luar anak tersebut, seperti: faktor lingkungan, teman, keluarga, dan lain sebagainya.
b Faktor dari dalam. Yaitu faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar
anak dari dalam anak tersebut, seperti: karakaternya yang memang rajin
7
belajar, kondisi psikologis yang baik, dan lain sebagainya. Tidak jauh berbeda dengan faktor sebelumnya, Syah 2012:184-185
menyebutkan bahwa ada dua faktor yang menjadikan siswa atau anak sulit dalam memahami pembelajaran, yaitu: faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa.
a Faktor intern siswa, meliputi yang bersifat kognitif kapasitas intelegensi,
yang bersifat afektif emosi dan yang bersifat psikomotor alat indera. b
Faktor ekstern siswa, antara lain meliputi: lingkungan keluarga perhatian, lingkungan masyarakat teman,
slum area
dan lingkungan sekolah guru dan fasilitas.
2.3 Pengaruh Keharmonisan Keluarga terhadap Prestasi Belajar