Tinjauan Teori tentang Keharmonisan dalam Berkeluarga

3

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut. a Untuk mengetahui pengaruh keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar anak. b Untuk mengetahui bagaimana menjaga keharmonisan dalam berkeluarga.

2. Pembahasan

2.1 Tinjauan Teori tentang Keharmonisan dalam Berkeluarga

a. Tinjauan Teori tentang Keluarga Menurut A. M. Rose dalam Ruswanto 2009:80 keluarga adalah kelompok sosial terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan, atau adopsi. Sedangkan menurut UU RI Nomor 52 tahun 2009, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri, dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Tidak jauh berbeda dengan itu, Departemen Kesehatan RI 1987:1 memberikan pengertian bahwa, keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang ada terikatan darah, perkawinan atau adopsi yang tinggal dalam suatu rumah tangga, menciptakan dan mempertahankan kebudayaan serta berinteraksi antara satu dengan yang lain melalui peranannya masing-masing. Dari beberapa pengertian mengenai keluarga dapat diambil titik tengah bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki ikatan darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal dalam suatu rumah tangga serta berinteraksi satu sama lain dengan tujuan dan fungsi tertentu. Berdasarkan pengertian keluarga yang telah dikemukakan pada paragraf sebelumnya, dapat diketahui bahwa keluarga dapat terbentuk karena hal-hal berikut. a Ikatan darah. Keluarga dapat dibentuk melalui jalinan kekerabatan ikatan darah seperti: paman dengan keponakan, kakak dan adik, sepupu, dan lain sebagainya. 4 b Perkawinan. Keluarga juga dapat dibentuk melalui ikatan perkawinan, seperti: bapak dan ibu, kakek dan nenek, dan sebagainya. c Adopsi. Keluarga juga dapat dibentuk karena adopsi. Yaitu dengan mengangkat seseorang untuk dijadikan sebagai keluarga. Sebagai suatu lembaga sosial, keluarga memiliki tujuan dan fungsi. Di mana keduanya saling berkaitan. Adapun fungsi dan tujuan Ruswanto, 2009:61 keluarga sebagai berikut. a Fungsi reproduksi, fungsi ini berkaitan dengan tujuan berkeluarga yang utama yaitu untuk melanjutkan keturunan. b Fungsi afeksi, merupakan fungsi keluarga dalam membina kasih sayang antar anggota keluarga. Berkaitan dengan tujuan berkeluarga untuk memenuhi kebutuhan sosioemosi manusia. c Fungsi perlindungan, berkaitan dengan tujuan berkeluarga yaitu untuk mencari perlindungan, mendapatkan rasa aman dan nyaman. d Fungsi ekonomi, merupakan fungsi dan tujuan keluarga dalam meningkatkan kecukupan kebutuhan hidup anggota keluarga. e Fungsi sosialisasi, dimaksudkan bahwa keluarga merupakan agen utama dalam pengenalan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. b. Tinjauan Teori tentang Keharmonisan Keluarga KBBI mengartikan keharmonisan sebagai suatu keadaan yang selaras, sesuai, serasi. Sedangkan Poerwadarminta 1985:119, keharmonisan merupakan perasaan senang, tentram hidup lahir dan batin. Dengan demikian keluarga yang harmonis adalah keluarga yang penuh dengan keserasian, keselarasan, sehingga tercapai kebahagiaan hidup, keamaan, dan perasaan tentram. Gunarsa 1995:50 mengemukakan bahwa ada beberapa aspek keharmonisan dalam keluarga, yaitu: a Kasih sayang antar anggota keluarga. Apabila sudah terjalin kasih sayang antar anggota keluarga, maka akan terjalin hubungan emosional yang kuat dan dengan itu akan terjalin pula keharmonisan dalam keluarga. b Saling pengertian sesama anggota keluarga. Dengan saling mengerti antar anggota keluarga, tentunya akan meminimalisir adanya pertengkaran antar anggota keluarga. 5 c Komunikasi antar anggota keluarga. Hal ini penting, karena tanpa adanya komunikasi, masalah sekecil apapun akan menjadi besar. Sehingga dengan adanya komunikasi antar keluarga masalah akan lebih mudah diselesaikan. d Kerjasama antar anggota keluarga. Kerjasama antar anggota dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Bergotong-royong dan saling membantu akan menumbuhkan kasih sayang antar anggota keluarga. Dengan kerjasama yang baik maka keharmonisan keluarga dapat diraih. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan adanya kasih sayang, saling pengertian, komunikasi, dan saling kerjasama akan menumbuhkan keharmonisan dalam berkeluarga.

2.2 Tinjauan Teori tentang Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Keharmonisan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Pada Siswa Kelas X SMK Prawira Marta Kartasura T

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR.

0 4 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR.

0 2 9

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AGRESIVITAS HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AGRESIVITAS PADA ANAK JALANAN.

0 1 15

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010

1 1 17

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Keharmonisan Keluarga Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X Di SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011-2012.

0 2 18

KEHARMONISAN PADA KELUARGA MUSLIM Keharmonisan Pada Keluarga Muslim.

0 0 18

KEHARMONISAN PADA KELUARGA MUSLIM Keharmonisan Pada Keluarga Muslim.

0 1 18

PENGARUH TEMPAT TINGGAL NYAMAN terhadap KEHARMONISAN KELUARGA dan PRESTASI.

0 3 27

Pengaruh Komunikasi Keluarga terhadap Prestasi Belajar Anak

1 2 24