Penggunaan Spektrometer FTIR untuk analisa banyak diajukan untuk identifikasi suatu senyawa. Hal ini disebabkan spectrum FTIR suatu senyawa
misalnya senyawa organik bersifat khas, artinya senyawa yang berbeda akan mempunyai spektrum yang berbeda pula. Vibrasi ikatan kimia pada suatu molekul
menyebabkan pita serapan hampir seluruhnya di daerah spektrum IR yakni 4000 – 40 cm
-1
Seymour, 1984.
2.7.1 Hubungan spektra Infra Merah dengan struktur molekul
Informasi empiris tentang bermacam gugus fungsi dapat mengabsorbsi, disimpulkan dalam “chort = korelasi” yang digunakan untuk identifikasi. Dengan
korelasi ditemukan dalam wilayah unit infrared dibagi dalam wilayah :
-
Frekuensi gugus 4000 – 1300 cm
-1 -
Wilayah finger print 1300 – 600 cm
-1
Dalam wilayah frekuensi gugus pita absorbsi terpenting disebabkan oleh unit vibrasi dari dua atom dalam molekul jadi harga gugus fungsi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi letak pita absorbsi : -
Adanya resonansi -
Bila terjadi perubahan sifat ikatan -
Adanya ikatan Hidrogen -
Macam pelarut yang dipakai Mousa.G, 2002.
2.7.2 Keuntungan FTIR
Instrumen yang digunakan untuk mengukur resapan radiasi infra merah pada berbagai panjang gelombang disebut spektrofotometer infra merah. Fesenden.F,
Universitas Sumatera Utara
1997. Alat spektrofotometer infra merah pada dasarnya terdiri dari komponen- komponen pokok yang sama pada alat spektrofotometer ultra lembayung dan sinar
tampak yaitu terdiri dari sumber sinar, monokromator berikut alat-alat optik seperti cermin dan lensa, sel tempat cuplikan, detektor amplifier dan alat dengan skala
pembacaan atau alat perekam spektra recorder akan tetapi kebanyakan bahan dalam mentransmisikan radiasi infra merah berlainan dengan sifatnya dalam
mentransmisikan ultra lembayung, sinar tampak, sifat dan kemampuan sifat komponen alat tersebut diatas berbeda untuk kedua jenis alat spektrofotometer itu.
Keuntungan pemakaian sistem berkas rangkap pada alat spektrofotometer adalah :
1. Memperkecil pengaruh penyerapan sinar infra merah CO
2
dan uap air dari udara 2.
Mengurangi pengaruh hamburan scattering sinar infra merah oleh partikel- partikel debu yang ukurannya mendekati nilai rata-rata panjang gelombang infra
merah 3.
Kalau blanko yang digunakan adalah pelarut dari cupilkan dengan sistem berkas rangkap itu pita-pita serapan pelarut tidak akan timbul pada spektra yang direkam.
4. Sistem berkas rangkap mengurangi pengaruh ketidakstabilan pancaran sumber
sinar dan detektor. 5.
Perekaman otomatis dapat dilakukan scanning Noerdin, 1985. Sistem analisis spektrofotometri infra merah IR telah memberikan
keunggulan dalam mengkarakterisasi senyawa organik dan formulasi material polimer. Analisis Infra Merah IR akan menentukan gugus fungsidari molekul yang
memberikan regangan pada pita serapan yang karakteristik untuk masing-masing polimer dengan membandingkan spekra yang telah dikenal. Pita serapan yang khas
ditunjukkanoleh monomer penyusun material dan struktur molekulnya. Umumnya pita serapan polimer pada spektra Infra Merah IR oleh adanya ikatan CH regangan pada
daerah 2880 cm
-1
yang sampai 2900 cm
-1
dan regangan dari gugus fungsi lain yang mendukung suatu analisis material Hummel , 1985.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini