Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN 31

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polipropilena atau polipropena PP adalah sebuah polimer termo-plastik, bersifat hidropobik, tahan korosi dan mempunyai sifat mekanik yang baik, seperti tensile strength, stiffness, sehingga digunakan secara luas dalam industri Billmeyer, 1994. Untuk dapat memanfaatkan polipropilena lebih perlu dilakukan modifikasi baik secara kimia maupun teknik radiasi. Salah satu cara memodifikasi polipropilena adalah dengan grafting suatu gugus fungsi yang bersifat polar pada rantai polimernya Ghanshya et al, 2005. Pemanfaatan polipropilena sebagai matriks penukar ion dapat dibuat dengan mencangkokkan monomer vinil yang mengandung gugus hidrofilik, salah satunya seperti asam akrilat AA yang memiliki gugus karboksil -COOH ikatan rangkap yang dimiliki oleh AA mudah diinisiasi dengan adanya inisiator melalui reaksi radikal bebas, sehingga AA akan mudah mengalami homopolimerisasi menghasilkan poli asam akrilat dan mengalami grafting polipropilena pada tahap terminasi grafting- on Christina et al., 2008. Modifikasi suatu polimer dengan teknik grafting melibatkan pembentukan situs aktif berupa radikal bebas atau ion terlebih dahulu pada monomer atau polimer induk. Pembentukan situs aktif pada proses grafting dapat dilakukan dengan dua cara, yakni metode kimia biasanya digunakan dalam teknik ”grafting-on”, dimana pembentukan situs aktif dimulai dari monomer yang berpolimerisasi menjadi homopolimer. Pada metode ini inisiator yang sering digunakan adalah BPO dibenzoil peroxide, AIBN azobisisobutynitrile, atau bahan pengoksidasi seperti garam cerium dan reagen fenton H 2 O 2 Fe 2+ . Pembentukan situs aktif dengan metode fisika biasanya digunakan dalam teknik “grafting-from”, dimana pembentukan situs aktif Universitas Sumatera Utara dimulai pada polimer induk. Pembentukan situs aktif dengan metode fisika dapat dilakukan dengan berbagai cara, meliputi iradiasi sinar, plasma dan photografting Dyer, 2006. Salah satu faktor yang sangat penting dalam proses grafting monomer asam akrilat AA pada serat polipropilena adalah pengembangan swelling substrat polimer oleh pelarut. Oleh karena itu diperlukan pelarut yang memungkinkan monomer dapat berdifusi ke bagian aktif radikal bebas yang terbentuk dalam substrat polimer Inderjeet. K, Raghuvir. B, 2003. Pada penelitian ini, penulis ingin mempelajari pengaruh pelarut air, etanol, metanol terhadap pembentukan kopolimer graft PP - g - asam akrilat AA yang dapat berfungsi sebagai penukar ion. Polipropilena digunakan sebagai kerangka dasar back bone dan monomer asam akrilat AA sebagai gugus fungsi penukar ion dengan menggunakan reagen H 2 O 2 Fe 2+ sebagai inisiator dan dihitung persen grafting G dengan metode gravimetri Yohan et al, 2006. Dan terbentuknya kopolimerisasi graft PP - g - asam akrilat AA dan dikarakterisasi melalui spektrum FTIR. Perumusan Masalah 1. Apakah terjadi reaksi grafting antara asam akrilat dalam polipropilena dengan pelarut air, etanol dan metanol 2. Apakah ada pengaruh kepolaran pelarut terhadap derajat grafting dari pembentukan kopolimer graft asam akrilat dengan film polipropilena

1.3 Pembatasan Masalah