Berbisnis untuk saling menguntungkan, yang berarti : menekankan pentingnya memperoleh kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan
Pindad. Merupakan hal penting untuk memikirkan dan menjamin manfaat dan menambahkan nilai kepada mitra, pelanggan, pemasok dan tentu untuk Pindad
sendiri.
1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023 melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.
Misi
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan
secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.
1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Menurut Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung 2003:27 : “Organisasi adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah untuk
melakukan sebuah tujuan yang sama. Pengertian organisasi yaitu sebagai wadah dan sebagai proses yang dilakukan bersama-sama dengan landasan yang sama,
tujuan yang sama, dan cara yang sama”.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar
komponen-komponen atau
bagian-bagian dan
posisi dalam
suatu perusahaan.Struktur organisasi PT PINDAD Persero merupakan paduan
karakteristik organisasi fungsional, dan merupakan organisasi lini dan staf dimana asas kesatuan komando tetap dipertahankan, melimpahkan wewenang langsung
dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit dibawahnya.
Struktur organisasi
PT PINDAD
PERSERO Menurut
SKEP1aPBDVIII2009 adalah sebagai berikut : 1.
PT PINDAD PERSERO dipimpin oleh Direktur Utama Dirut. 2.
Staf pembantu direktur utama terdiri dari : a.
Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Kepala Sekretariat Perusahaan
b. Kepala Pusat Pengamanan dan Kepala Pusat Quality Assurance
3. Direksi terdiri dari :
a. Direktur Perencanaan dan Pengembangan.
b. Direktur Sistem Senjata.
c. Direktur Produk Manufaktur.
d. Direktur Administrasi dan Keuangan.
4. Deputi Direktur terdiri dari :
a. Deputi Direktur Pengembangan Usaha.
b. Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya.
c. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan.
d. Deputi Direktur Pemasaran dan Penjualan.
e. Deputi Direktur Administrasi.
f. Deputi Direktur Keuangan.
5. Unit-Unit Usaha
a. Kepala Divisi Senjata.
b. Kepala Divisi Munisi.
c. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa.
d. Kepala Divisi Tempa dan Cor.
e. Kepala Divisi Kendaraan Khusus.
f. Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial.
1.3 Uraian Tugas Perusahaan
Struktur organisasi PT PINDAD Persero dibuat dengan tujuan agar dalam pelaksanaan tugas operasionalnya berjalan dengan baik.Struktur tersebut
harus mampu menciptakan suatu efisiensi pekerjaan dan adanya tanggung jawab serta wewenang yang tegas dan tertuang dalam uraian tugas dengan baik.
Adapun uraian tugas perusahaan pada PT. PINDAD Persero adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama
Direktur Utama Dirut adalah pejabat yang mendapat kekuasaan dan tanggungjawab untuk menyelenggarakan pimpinan PT. PINDAD
Persero yang mempunyai tugas untuk : a.
Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan. b.
Menyelenggarakan segala usaha, kegiatan dan pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan.
c. Mengambil kebijaksanaan untuk kepentingan perusahaan yang
tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. 2.
Staf Pembantu Direktur Utama A. Kepala Satuan Pengawasan Internal
Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk : a.
Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan.
b. Melaksanakan pemeriksaan keuangan dan operasional dan
pemeriksaan khusus berdasarkan perundang-undangan, peraturan norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
c. Membuat laporan hasil pemeriksaan.
d. Memberikan saran dan usul dalam rangka penyelesaian hambatan
dan perbaikan system pengendalian manajemen. e.
Sebagai counter part dalam pelaksanaan eksternal audit. f.
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Utama.
Kepala Sekretariat Perusahaan Bertugas dan berwenang serta bertanggung jawab untuk:
a. Melaksanakan pengurusan yang berkaitan dengan asuransi klaim
dan bantuan masalah hukum. b.
Mengelola rumah tangga kantor pusat. c.
Mengelola kesekretariatan kantor pusat. d.
Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan protokoler. e.
Menginformasikan peraturan-peraturan
pemerintah dan
menyelaraskan peraturan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku secara umum yang terkait dengan perusahaan.
f. Memonitor opini public serta meningkatkan citra positif
perusahaan. g.
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Utama.
B. Kepala Pusat Pengamanan Bertugas dan berwenang serta bertanggung jawab untuk:
a. Merencanakan dan melaksanakan pengamanan personil dan berita
pengamanan material dan produksi serta pengamanan instansi. b.
Membina hubungan dengan instasnsi terkait dalam bidang pengamanan perusahaan.
c. Mengembangkan system pengamanan perusahaan
d. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran
kepada Direktur Utama Kepala Pusat Quality Assurance
Bertugas dan berwenang serta bertanggung jawab untuk: a.
Menyusun program kerja pemeriksaan dan sertifikasi tahunan. b.
Membentuk tim pemeriksaan dan sertifikasi produk dam system manajemen.
c. Melaksanakan pemeriksaan mutu produk dan sistem manajemen
secara berkala. d.
Melaksanakan sertifikasi produk baru hasil pengembangan. e.
Melaksanakan pelayanan kalibrasi internal perusahaan. f.
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan sertifikasi produk dan sistem manajemen.
g. Memberikan saran dan usul dalam rangka penyelesaian hambatan
dan perbaikan mutu produk dan system manajemen. h.
Sebagai counter part dalam pelaksanaan sertifikasi eksternal.
i. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran
kepada Direktur utama. 3.
Direksi terdiri dari : A.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk :
a. Melakukan kajian, menyusun dan melaksanakan langkah pokok
pengembangan usaha pasar, produk dan kemampuan. b.
Melakukan kajian, menyusun dan atau melaksanakan langkah pokok pengembangan sumber daya perusahaan.
c. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran
kepada Direktur Utama. B.
Direktur Sistem Senjata Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk :
a. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan
direktorat sistem senjata b.
Memelihara tata tertib serta disiplin di lingkungan direktorat sistem senjata.
c. Merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan menguasai seluruh
kegiatan serta kebutuhan di lingkungan direktorat sistem senjata. d.
Menyusun potensi pasar untuk produk militer dan merumuskan untuk meraihnya.
e. Melakukan kontak dengan pelanggan dan atau calon pelanggan.
f. Menyusun danmemonitor program penelitian dan pengembangan
di lingkungan produk militer. g.
Memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan dengan pelanggan. h.
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Utama.
C. Direktur Produk Manufaktur
Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk : a.
Menyusun strategi dan program pemasaran produk komersial. b.
Melakukan kontak dengan pelanggan dan atau calon pelanggan. c.
Memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan dengan pelanggan. d.
Menyusun dan memonitor program penelitian dan pengembangan di lingkungan produk komersial.
e. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan
Ditprodman. f.
Mencatat, mengatur, mengendalikan, dan menguasai seluruh kegiatan serta kebutuhan di lingkungan ditprodman.
g. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran
atau usul kepada Dirut. D.
Direktur Administrasi dan Keuangan Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk :
a. Mengelola keuangan perusahaan. b. Membina hubungan dengan lembagainstansi yang berkaitan
dengan masalah pendanaan dan perpajakan.
c. Melakukan kontak dengan debitur maupun dengan kreditur. d. Mengadministrasikan kegiatan perusahaan.
e. Mengadministrasikan pembinaan personil. f. Melakukan pembinaan fasilitas dan lingkungan hidup.
g. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Utama.
4. Deputi Direktur terdiri dari : A.
Deputi Direktur Pengembangan Usaha Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk :
a. Melakukan kajian atas dinamika pasar serta menyusun dan atau
melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha. b.
Mengkordinasikan dan memfasilitasi proses penyusunan Rencana Jangka Panjang RJP, Rencana Kerja dan Anggaran RKAP,
serta mendokumentasikannya. c.
Mengevaluasi Rencana Jangka Panjang RJP tahunan. d.
Menyelenggarakan hubungan kerja sama usaha. e.
Membina keberadaan dan pengembangan anak perusahaan. f.
Membina pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan. g.
Membina serta mendukung terselenggaranya kegiatan proyek- proyek.
h. Menyelenggarakan RUPS pengesahaan RJP dan RKAP.
i. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran
kepada Direktur Utama.
B. Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya
Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk : a.
Melakukan perencanaan dan pengembangan SDM. b.
Melakukan evaluasi dan penyesuaian organisasi dan system sesuai tuntutan internal maupun eksternal.
c. Menyusun system informasi manajemen.
d. Melakuakn pengukuran kinerja dan produktivitas perusahaan.
e. Melakukan pengembangan kemampuan perusahaan.
f. Melakukan pembinaan sistem mutu dan pemeliharaan sertifikasi
ISO. g.
Melakukan pengkajian studi kelayakan. h.
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Utama.
C. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan
Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk : a.
Membuat rancangan produk baru. b.
Membuat prototype poduk baru. c.
Membuat rencana kegiatan penelitian produk militer. d.
Melakukan kordinasi dengan pihak luar dalam hal penelitian. e.
Menyelenggarakan kegiatan sertifikasi tipe. f.
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Produk Militer.
D. Deputi Direktur Pemasaran dan Penjualan
Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk : a. Melakukan riset pasar produk militer.
b. Membuat rencana strategi pemasaran produk militer. c. Menyusun potensi pasar dan menetapkan target penjualan.
d. Melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan. e. Membuat kontrak penjualan.
f. Membuat dan memonitor pelaksanaan dan jadwal pengiriman. g. Melakukan kegiatan pelayanan purna jual.
h. Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan. i. Membina pelanggan dan calon pelanggan.
j. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Produk Militer.
E. Deputi Direktur Administrasi
Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk : a.
Melakukan kegiatan pembinaan personil. b.
Melakukan kegiatan administrasi personil. c.
Melakukan perencanaan serta pengadaan material dan investasi untuk lingkungan kantor pusat.
d. Melakukan pengelolaan aset.
e. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana.
f. Membuat rencana induk pembangunan.
g. Memelihara kebersihan, pengelolaan sampah dan limbah industri.
h. Membina perusahaan berwawasan lingkungan.
i. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran
kepada Direktur Administrasi dan Keuangan. F.
Deputi Direktur Keuangan : Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk :
a. Merencanakan dan mengendalikan anggaran perusahaan. b. Mengupayakan tersedianya dana.
c. Menjaga likuiditas keuangan perusahaan. d. Melakukan analisa biaya dan keuangan.
e. Melakukan kegiatan akuntansi dan perpajakan. f. Membuat laporan berkala yang menyangkut segala kegiatan
keuangan perusahaan. g. Memonitor kinerja perusahaan dan mendokumentasikannya ke
dalam laporan manajemen bulanan, triwulan, dan tahunan serta jenis laporan lain sesuai kebutuhan.
h. Menyelenggarakan RUPS untuk pengesahan laporan manajemen. i. Melakukan administrasi ekspor-impor.
j. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya, serta memberikan saran kepada Direktur Administrasi dan Keuangan.
5. Unit-Unit Usaha tersiri dari : A. Kepala Divisi Senjata dan Munisi
Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk : a. Melaksanakan kegiatan produksi.
b. Melaksanakan pengelolaan sumber daya dan potensi divisi. c. Menyusun serta melaksanakan program pengembangan produk dan
program lain yang ditetapkan perusahaan. d. Melaksanakan kegiatan territorial dalam rangka pengamanan
khusus Kadivmu. e. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Militer.
B. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa, Kepala Divisi Tempa dan Cor,
Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk :
a. Melaksanakan intensifikasi pasar
b. Merencanakan dan melaksanakan penjualan.
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan produksi.
d. Melaksanakan pengelolaan sumber daya dan potensi divis.
e. Menyusun serta melaksanakan program penelitian dan
pengembangan produk dan program lain yang ditetapkan perusahaan.
f. Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan.
g. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Produk
Komersial. C.
Kepala Divisi Kendaraan Khusus Bertugas dan berwenang serta bertanggungjawab untuk :
a. Membuat roadmappenguasaan teknologi.
b. Menentukan produk sebagai sarana penguasaan teknologi.
c. Mengelola sumber daya dan potensi unit Kendaraan Khusus.
d. Melaksanakan kegiatan rancang bangun, pemasaran dan penjualan.
e. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Produk
Komersial. Adapun struktur organisasi secara keseluruhan dapat dilihat dengan jelas
pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Srtruktur Organisasi PT PINDAD Persero
1.3.1 Kode Etik Pegawai
Kode Etik dan Perilaku, adalah sistem nilai atau norma yang dianut oleh perusahaandalam melaksanakan tugasnya yang didalamnya memuat etika bisnis
perusahaandan perilaku yang harus ditunjukan oleh seluruh Jajaran Perusahaan dalam mencapaitujuan, visi dan misi perusahaan.
Kode etik perilaku perusahaan disusun dengan maksud sebagai pedoman bagiseluruh Jajaran Perusahaan tentang sikap dan perilaku yang harus
ditunjukkanditampilkan dalam melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggungjawabnya kepada perusahaan.
Kode etik perilaku perusahaan disusun dengan tujuan : a. Meningkatkan citra positif perusahaan.
b. Memberikan kepuasan dan perlindungan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan stakeholders.
c. Meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan melalui sumber daya manusiaSDM yang kompeten serta memiliki sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilaietika dan moral. Dalam etika bisnis Melaksanakan dengan sepenuhnya prinsip-prinsip
integritas perusahaan yang terkandung di dalam UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas antara lain :
a. Melaksanakan tugas sesuai kewenangan yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Peraturan Perusahaan serta Peraturan
Perundangan;
b. Melaksanakan aktivitas bisnis perusahaan berdasarkan prinsip itikad baik, dengankecermatan tinggi, dalam keadaan bebas,
mandiri dan tidak berada dibawah tekanan maupun pengaruh dari pihak lain Independency;
c. Melaksanakan seluruh aktivitas bisnis perusahaan dengan penuh kehati-hatian sehingga kegiatan apapun yang dilakukan adalah
untuk kepentingan yang terbaik bagi perusahaan; d. Melakukan aktivitas bisnis perusahaan dengan tidak memiliki
kepentingan pribadi atau tujuan untuk melakukan sesuatu untuk manfaat diri sendiri, maupun pihak yang terkait maupun terafiliasi
dengan kepentingan pribadi tidak memiliki benturan kepentingan; e. Melakukan aktivitas bisnis perusahaan dengan pemahaman yang
cukup tentang berbagai peraturan dan kewajiban normatif yang terkait, termasuk mempertimbangkan best practice, yang
dipandang perlu dan penting untuk dilakukan; f. Mengutamakan pelayanan dan kualitas produk;
g. Menghargai kinerja dan prestasi pegawai; h. Menghindari praktek korupsi, kolusi, nepotisme serta tidak
melakukan bisnis ilegal.
1.4 Kegiatan Perusahaan
Kegiatan PT PINDAD Persero adalah untuk memproduksi peralatan militer dan barang-barang militer. Pada awal berdirinya kegiatan perusahaan
adalah untuk memasok kebutuhan Departemen Hankam.
Setelah menjadi BUMN, PT PINDAD Persero mempunyai fungsi ganda sebagai penunjang pertahanan dan keamanan nasional dalam hal pengembangan
industri kemiliteran dan juga sebagai penyelenggara produksi komersial.
1.4.1 Bidang Usaha
PT. PINDAD Persero dalam melaksanakan kegiatan usahanya, mencakakup bidang:
a.
Bidang Produk Manufaktur :
1. Produk senjata dan munisi,terdiri dari amunisi kaliber ringan
berbagai kaliber, munisi kaliber berat monitor dan granat, dan bahan peledak serta pryotehnik juga senjata senapan
serbu berbagai variasi, pistol dan revolver. 2.
Produk kendaraan khusus, 3.
Produk piroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak militer dan komersial.,
4. Produk konversi energi,
5. Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang
transportasi, 6.
Produk mesin industri dan peralatan industrial, 7.
Produk mekanikal, elektrikal, optikal dan opto elektronik. b. Bidang Produk Komersial Nonmiliter
Bidang ini memproduksi berbagai produk komersial dengan memakai teknologi yang sama dalam pembuatan produk militer,
produk yang dihasilkan diantaranya :
a. Produk-produk tempa, pengecoran dan stamping
b. Generator KAP IMW sd 10 MW
c. Vaccum Circuit Breaker
d. Motor Traksi
e. Air Brake
f. Rail Fastening KA Clip
g. Produk Tempa dan Cor
h. Dek Kapal Deck Machinery DM
i. Motor Elektronik, dsb
Produk-produk tersebut dijual secara umum kecuali produk-produk militer yang dijual hanya kepada TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara. Sedangkan untuk produk-produk non militer dijual hingga keluar negeri.
Adapun yang menjadi kegiatan dari Divisi Mesin Industri dan Jasa adalah untuk :
1. Memproduksi mesin-mesin perkakas dan sekitar tahun 1999 mulai
dikembangkan mesin perkayuan dan saat ini sudah membuat mesin pengupas kulit kayu dan mesin equator multi fungsi.
2. Memproduksi sistem pengereman Kereta Api melalui kerja sama
dengan produsen Air Brake System terkenal dari Jerman. PT PINDAD Persero adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia
yang mendapat lisensi dari kantor.
3. Memproduksi alat pelayaran Kapal laut untuk menunjang program
pemerintah dalam meningkatkan industri maritim. Contohnya : Deck Machinery, Finishing Equipment dan Kursi Kapal Cepat.
4. Memproduksi perkakas industri dengan kualitas tinggi. Disamping
itu fasilitas yang ada di divisi ini juga dipakai untuk menunjang kebutuhan perkakas unit produksi lainnya yang ada dilingkungan
PT PINDAD Persero. c. Jasa :
1. Perekayasaan sistem industrial,
2. Pemeliharaan produk peralatan industri,
3. Pengujian mutu dan kalibrasi,
4. Konstruksi,
5. Pemesinan,
6. Heat dan Surface Treatment,
7. Peledakan.
d. Perdagangan : Melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan jasa
tersebut termasuk produksi pihak lain, baik di dalam maupun di luar negeri.Produk dan jasa lainnya dalam rangka memanfaatkan sisa
kapasitas yang telah dimiliki Perusahaan
2.4.2 Tujuan Perusahaan :
Mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan secara mandiri untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara
Republik Indonesia.Sasaran perusahaan adalah meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan
melalui sinergi internal dan eksternal. PT. PINDADPersero juga mempunyai prinsip-prinsip perusahaan seperti
: Loyalitas, Integritas dan Dedikasi, yang berarti : berpegang teguh pada tujuan perusahaan, kejujuran dan keutuhan sikap dalam interaksi organisasi dan
pengabdian pada perusahaan. Ketiga hal ini merupakan sikap keseharian setiap anggota organisasi yang mendasari setiap aksi individual dan organisasi.
Semangat kelompok tidak boleh mengalahkan prinsip pertama ini. Keunggulan Teknologi, yang berarti : keyakinan bahwa penguasaan dan
pemanfaatan teknologi sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja untuk inovasi produk dan bahan untuk
inovasi bisnis. Kerjasama Kelompok, yang berarti : keberhasilan merupakan hasil dari
kerjasama. Sinergi yang muncul dari kelompok yang dilandasi integritas anggota kelompok mampu memberikan kesuksesan yang sebelumnya tak mungkin diraih.
Berbisnis untuk saling menguntungkan, yang berarti menekankan pentingnya memperoleh kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan Pindad.
Merupakan hal penting untuk memikirkan dan menjamin manfaat dan menambahkan nilai kepada mitra, pelanggan, pemasok dan tentu untuk Pindad
sendiri.
2.4.3 Pengembangan Bisnis
Disamping bertujuan untuk memperoleh bisnis baru yang menguntungkan dan kompetitif, pengembangan bisnis pada dasarnya adalah usaha untuk
menyempurnakan dan atau memperbaiki bisnis yang ada dengan menggunakan metoda dan teknologi mutakhir, sehingga mendapatkan bisnis yang kompetitif
dengan biaya dan kualitas
yang sesuai dengan persyaratan pasar. Mengikuti tuntutan alamiahnya guna dapat bertahan dan terus berkembang
didalam kondisi ekonomi yang belum stabil, telah dilakukan upaya reorientasi dan pengembangan usaha agar perusahaan lebih dapat menanggapi dengan baik
perubahan lingkungan eksternalnya.Melanjutkan upaya pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2001 telah diinisiasi usaha-usaha bisnis baru yang
ditunjang oleh kompetensi yang sudah dimiliki. Diharapkan usaha-usaha bisnis baru ini akan memberikan kontribusi
cukup besar pada perusahaan ditahun yang akan datang.
2.4.4 Good Corporate Governance
Pedoman Tatakelola Perusahaan menjadi landasan azas Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas pertanggung jawaban, Independensi kemandirian
dan Fairness kewajaran untuk meningkatkan Kinerja dan Citra perusahaan oleh PT. PINDAD Persero.
Dengan demikianGood Corporate Governance merupakan acuan dalam membuat keputusan, menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi,
patuh kepada Peraturan Perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentinganstakeholders. Tatacara penerapan GCG dicerminkan dalam beberapa hal:
a.
Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan
b.
Terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri;
c. Terciptanya pengambilan keputusan yang didasarkan pada nilai moral
yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d.
Terlaksananya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders; 2.4.5 Jaminan Kualitas
Kualitas produksi maupun jasa yang memenuhi harapan pelanggan akan berpengaruh terhadap suksesnya bisnis perusahaan. Untuk itu PT. PINDAD telah
menerapkan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 90019002 dan ISO Guide 25.
Dalam menjaga komitmen perusahaan terhadap mutu produk, maka motto tidak ada kompromi untuk kualitas mendasari pola pikir dan tindakan seluruh
jajaran operasional perusahaan. Konsistensi komitmen manajemen tersebut selalu dipelihara dengan
melakukan peningkatan dan penyesuaian sistem manajemen mutu secara berkesinambungan.Dengan demikian diharapkan produk-produk PT. PINDAD
dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan dapat membangun kesetiaan pelanggan terhadap produk-produk PT. PINDAD.
2.4.6 Lingkungan Alam
PT. PINDAD Persero juga menyadari untuk menjaga agar perusahaan seramah mungkin dengan lingkungan alam sekitar. Saat ini, 60 dari rencana
kami diatur untuk panorama termasuk beberapa pohon langka. Yang paling menarik adalah bahwa dalam sebuah lingkungan yang harmonis, hidup lebih dari
30 spesies burung.
35
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek KKP di PT. PINDAD Persero, penulis ditempatkan di lingkungan Direktorat Administrasi dan Keuangan di
bagian Sub Departemen Pajak Subdep Pajak. Kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas pelaksanaan pemotongan dan penyetoran PPh Pasal 23
yang dilakukan di PT. PINDAD Persero.
3.1.1 Pengertian Pajak
Secara umum pajak didefinisikan sebagai iuran yang berasal dari masyarakat yang dikelola oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan
umum. Dalam hal ini pajak tidak mendapat jasa timbal balik langsung dari pemerintah.
Terdapat beberapa pengertian pajak menurut beberapa ahli, yaitu : Menurut Moh. Zain yang dikutip oleh Siti Kurnia Rahayu 2010:22 :
“Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk
menjalankan pemerintahan”. Menurut Rochmat Soemitroyang dikutip oleh Sukrisno Agoes dan Estralita
Trisnawati 2012:4: “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang
dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan, digunakan u
ntuk membayar pengeluaran umum”.
Menurut Muda Markus 2005:1 : “Pajak adalah sebagian harta kekayaan rakyat swasta yang, berdasarkan
Undang-Undang, wajib diberikan oleh rakyat kepada negara tanpa mendapat kontraprestasi secara individual dan langsung dari negara yang berfungsi sebagai
dana untuk penyelenggaraan negara dan sebagai instrumenalat untuk mengatur kehidu
pan sosial ekonomi masyarakat”. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 adalah :
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakya
t”. Dari beberapa definisi pajak di atas dapat disimpulkan bahwa pajak
memiliki beberapa unsur. Unsur-unsur pajak tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang Merupakan hal yang sangat mendasar, dalam pemungutan pajak harus
didasarkan pada peraturan perundang-undangan. 2.
Pajak dapat dipaksakan Jika tidak dipenuhinya kewajiban perpajakan maka Wajib Pajak dapat
dikenakan tindakan hukum oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang. 3.
Diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah Pemerintah dalam melaksanakan fungsinya, seperti melaksanakan
ketertiban, kesejahteraan dan fungsi keadilan, membutuhkan dana untuk pembiayaannya. Dana yang diperoleh dari rakyat dalam bentuk pajak
digunakan untuk memenuhi biaya atas fungsi-fungsi yang harus dilakukan pemerintah.
4. Tidak dapat ditunjukkannya kontraprestasi secara langsung
Wajib Pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung dengan apa yang telah dibayarkannya pada pemerintah. Wajib Pajak hanya dapat
merasakan secara tidak langsung bentuk-bentuk kontaprestasi dari pemerintah.
3.1.2 Fungsi Pajak
Menurut Siti Kurnia Rahayu2010:25 : ”Pengertian fungsi dalam fungsi pajak adalah pengertian fungsi sebagai
kegunaan suatu hal. Maka fungsi pajak adalah kegunaan pokok, manfaat pokok pajak. Sebagai alat untuk untuk menentukan politik perekonomian,
pajak memiliki kegunaan dan manfaat pokok dalam meningkatkan
kesejahteraan umum”. Umumnya dikenal dengan 2 macam fungsi pajak yaitu :
1. Fungsi Budgetair
Fungsi budgetair ini merupakan fungsi utama pajak, atau fungsi fiskal fiscal function, yaitu pajak dipergunakan sebagai alat untuk
memasukkan dana secara optimal ke kas negara yang dilakukan sistem pemungutan berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku.
Pajak berfungsi sebagai alat untuk memasukkan uang dari sektor swasta rakyat ke dalam kas negara berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Berdasarka fungsi inilah pemerintah sebagai pihak yang membutuhkan dana untuk membiayai berbagai kepentingan
melakukan upaya pemungutan pajak dari penduduknya.
2. Fungsi Regulerend
Fungsi regulerend disebut juga fungsi mengatur, yaitu pajak merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi
regulerend juga disebut fungsi tambahan, karena fungsi regulerend ini hanya sebagai tambahan atas fungsi utama pajak yaitu fungsi budgetair.
3.1.3 Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan PPh Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri orang
pribadi maupun badan, dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21. Pajak pengahasilan PPh Pasal 23 merupakan salah satu jenis uang muka
PPh yang harus dibayar selama tahun berjalan oleh Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak Bentuk Usaha Tetap BUT melalui sistem pemotongan apabila
mereka melakukan transaksi yang menimbulkan penghasilan berupa penghasilan dari modal atau penghasilan dari jasa tertentu.
Penghasilan yang dikenakan PPh Pasal 23 objek pajak PPh Pasal 23 sesuai dengan Pasal 23 UU No.36 tahun 2008, yaitu :
1. Dividen, berupa :
a. Pembagian laba, baik secara langsung dan tidak langsung, dengan
nama dan dalam bentuk apapun; b.
Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor;
c. Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran;
d. Jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau
diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali saham- saham oleh perseroan yang bersangkutan;
e. Bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi;
f. Bagian laba yang diterima oleh pemegang polis;
g. Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham
yang dibebankan sebagai biaya usaha. 2.
Bunga termasuk premiun, diskonto, yang merupakan bunga antarpinjaman dari Wajib Pajak badan ke Wajib Pajak badan, Wajib
Pajak badan ke Wajib Pajak Orang Pribadi atau sebaliknya, serta bunga obligasi yang tidak dijual kepada bursa efek dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang; 3.
Royalti, berupa : a.
Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta dalam bidang kesusastraan,
keseniankarya ilmiah,
paten, desainmodel,
rencana, merk dagang, atau bentuk hak kekayaan intelektual atau hak serupa lainnya;
b. Penggunaan atau hak menggunakan peralatanperlengkapan
industrial, komersialilmiah; c.
Pemberian pengetahuaninformasi dalam bidang ilmiah, teknikal, industrialkomersial
d. Penggunaanhak menggunakan film gambar hidup, filmpita video
untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio. 4.
Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong pajak penghasilan yaitu penghasilan yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi yang berasal dari penyelenggara kegiatan sehubungan dengan pelaksanaan suatu
kegiatan, yang diberikan kepada semua pembelikonsumen tanpa diundi dan hadiah diterima langsung oleh konsumen akhir pada saat
pembelian barang jasa; 5.
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; Pengertian sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh sehubungan dengan kesepakatan untuk memberikan hak menggunakan harta
selama jangka waktu tertentu baik dengan perjanjian tertulis maupun tidak tertulis sehingga harta tersebut hanya dapat digunakan oleh
penerima hak selama jangka waktu yang telah disepakati. 6.
Imbalan sehubungan dengan jasa tehnik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong
PPh Pasal 21
.
Pemotong PPh Pasal 23 adalah badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, Bentuk Usaha Tetap BUT, penyelenggara pemerintah, atau
perwakilan perusahaan luar negeri harus memotong PPh sebesar 15 lima belas persen dari jumlah bruto, dan 2 dua persen dari jumlah bruto atas sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali yang telah dikenakan PPh Pasal 42 final.
Lima belas persen 15 dari jumlah bruto atas : 1. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen
dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
2. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang;
3. Royalti; 4. Hadiah dan penghargaan lain selain yang telah dipotong PPh Pasal 21
yang dibayarkan oleh perusahaan, badan, dan penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu
kegiatan; Dua persen 2 dari jumlah bruto atas :
1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa atas tanah danatau bangunan yang telah dikenakan
Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimanadiatur dalam Pasal 4 ayat 2 UU PPh;
2. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lainnya yaitu :
a. Jasa penilai; b. Jasa Aktuaris;
c. Jasa akuntansi, pembukuan, dan laporan keuangan;
d. Jasa perancang; e. Jasa pengeboran di bidang migas kecuali yang dilakukan oleh
BUT; f. Jasa penunjang di bidang penambangan migas;
g. Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas;
h. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara; i. Jasa penebangan hutan
j. Jasa pengolahan limbah k. Jasa penyedia tenaga kerja
l. Jasa perantara danatau keagenan; m. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang
dilakukan KSEI dan KPEI; n. Jasa kustodianpenyimpanan-penitipan, kecuali yang dilakukan
oleh KSEI; o. Jasa pengisian suara dubbing danatau sulih suara;
p. Jasa mixing film; q. Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk perawatan,
pemeliharaan dan perbaikan; r. Jasa instalasipemasangan mesin, peralatan, listrik,telepon, air, gas,
AC, danatau TV kabel, selain yangdilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnyadi bidang konstruksi dan mempunyai izin
danatausertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
s. Jasa perawatan pemeliharaan pemeliharaan mesin,peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, danatau TVkabel, selain yang
dilakukan oleh Wajib Pajak yangruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyaiizin danatau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi t. Jasa maklon
u. Jasa penyelidikan dan keamanan; v. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
w. Jasa pengepakan; x. Jasa penyediaan tempat danatau waktu dalammedia massa, media
luar ruang atau media lain untukpenyampaian informasi; y. Jasa pembasmian hama;
z. Jasa kebersihan atau cleaning service; aa. Jasa katering atau tata boga.
Yang dimaksud dengan jumlah bruto adalah seluruh jumlah penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek paajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar
negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap. Apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan tidak
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100 seratus persen daripada tarif yang seharusnya berlaku.
Pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan juga pelaporan PPh Pasal 23 dilakukan secara desentralisasi, artinya dilakukan di tempat terjadinya
pembayaran atau terutangnya penghasilan yang menjadi objek PPh Pasal 23, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan terhadap pelaksanaan
pemotongan PPh Pasal 23 tersebut Siti Resmi, 2011:307. Dalam Pasal 23 ayat 4 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan, pemotongan pajak PPh pasal 23 tidak dilakukan atas : a.
Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank; b.
Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi;
c. Dividen yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai
Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha
yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat : 1.
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; 2.
Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada
badan yang memberikan dividen paling rendah 25 dua puluh lima persen dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai
usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut; d.
Bunga obligasi yang diterima selama atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5 lima tahun pertama sejak pendirian
perusahaanatau pemberian izin usaha;
e. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer, yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi;
f. Sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada
anggotanya; g.
Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman danatau
pembiayaan yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknis pelaksanaan Kerja Praktek dilaksanakan selama 1 satu bulan mulai dari tanggal 17 Juli 2013 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2013 dari
pukul 08.00 hingga pukul 15.00 setiap hari kecuali hari sabtu dan minggu atau hari libur nasional atau sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Selama pelaksanaan Kerja Praktek, penulis ditempatkan di bagian subdep pajak. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1. Mendapatkan penjelasan umum tentang PT. PINDAD Persero
2. Perkenalan dengan staf dari bagian subdep pajak
3. Belajar fotocopy
4. Memberikan cap tanggal pada faktur pajak sesuai dengan tanggal
taransaksi 5.
Memisahkan faktur pajak per divisi yang telah dicetak 6.
Menyusun faktur pajak per divisi sesuai urutan yang telah ditentukan 7.
Memisahkan faktur pajak dengan Surat Setoran Pajak SSP
8. Melengkapi faktur pajak dan Surat Setoran Pajak SSP yang belum
lengkap 9.
Memisahkan faktur pajak yang asli dengan salinannya 10.
Mengecek kembali kebenaranfaktur pajak dengan SSP 11.
Mengecek kecocokan antara Surat Setoran Pajak SSP dengan buktipenerimaan yang berasal dari Bank
12. Mengecek kembali Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek