Kegiatan Pembelajaran 4 Semantik Bahasa Indonesia
A. Tujuan
Setelah mengikuti
kegiatan ini
peserta dapat
meningkatkan pemahamanpenguasaan terhadap dasar-dasar dan kaidah semantik bahasa
Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Uraian Materi
Pengantar Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema kata benda yang berarti tanda
atau lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau melambangkan. Yang dimaksud dengan tanda atau lambang di sini adalah tanda
linguistik signe seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure, yaitu yang terdiri dari 1 komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk
Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menguasai kaidah makna kata dan hubungan makna
sebagai rujukan
penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
1. Menjelaskan kaidah makna kata dan hubungan
makna sebagai
rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. 2. Menggunakan kaidah makna kata dan
hubungan makna
sebagai rujukan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menggunakan kaidah pertalian makna sebagai rujukan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. 4. Menggunakan perubahan makna kata
sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Menggunakan berbagai
jenis idiom,
pameo, dan peribahasa sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Kegiatan Pembelajaran 4
46
bunyi bahasa dan 2komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Jadi, setiap tanda linguistik terdiri dari unsur bunyi dan makna.
Keduanya merupakan unsur dalam bahasa intralingual yang merujuk pada hal- hal di luar bahasa ekstralingual. Pada perkembangannya kemudian, kata
semantik ini disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang
ditandainya. Atau dengan kata lain bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Abdul Chaer, 1995:2.
1. Makna Kata
Bahasa digunakan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, makna bahasa akan dipandang berbeda-beda sesuai dengan
segi dan pandangan yang berbeda juga. Berikut akan dibahas bermacam-macam makna bahasa tersebut.
a. Makna Leksikal dan Gramatikal
Makna leksikal merupakan makna yang ada pada leksem meski tanpa konteks apapun. Misalnya leksem rumah memiliki makna leksikal
bangunan untuk tempat tinggal manusia. Berdasarkan contoh tersebut dapat diartikan makna leksikal sebagai makna yang bersifat leksikon,
bersifat leksem, atau bersifat kata. Lalu, karena itu dapat pula dikatakan makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang
sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh- sungguh nyata dalam kehidupan kita Abdul Chaer, 2009: 60.
Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Proses afiksasi
awalan ter- pada kata terangkat pada kalimat Batu seberat itu terangkat juga oleh adik
, melahirkan makna ‘dapat’, sedangkan dalam kalimat Ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat, melahirkan makna gramatikal ‘tidak
sengaja’.
Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi
47
Tabel 2 Contoh Makna Gramatikal dan Leksikal Kata
Makna Makna Gramatikal
Sepeda kendaraan beroda dua atau
tiga, mempunyai
setang, tempat duduk dan sepasang
pengayuh yang
digerakkan kaki untk menjalankannya;
kereta angin bersepeda ber + sepeda =
mempunyai sepeda sepeda-sepeda perulangan =
banyak sepeda sepeda motor pemajemukan
= sepeda yang digerakkan mesinmotor
b. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang dikandung sebuah kata secara objektif. Makna denotatif disebut juga maka konseptual, makna denotasional, atau makna
kognitif. Selain itu, makna denotatif juga sama dengan makna referensial, karena makna denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan
hasil menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Makna denotatif disebut makna denotasional karena makna denotatif
menyangkut informasi-informasi faktual objektif. Oleh karena itulah, makna denotatif sering juga disebut dengan makna sebenarnya. Misalnya: uang muka,
persekot, panjar sama artinya dengan ‘uang tanda jadi’ Perbedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada atau tidaknya
‘nilai rasa’ pada sebuah kata. Setiap kata, terutama yang disebut kata penuh mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu mempunyai makna
konotatif. Abdul Chaer, 2009:65. Selanjutnya dijelaskan bahwa sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai ’nilai rasa’,
baik positif maupun negatif. Makna konotatif merupakan makna yang ditimbulkan oleh pendengarpembaca
dalam merespon suatu stimulus. Dalam responsi-responsi itu terkandung nilai-nilai