Tata Bentukan 1 Konsep-konsep Dasar dalam Morfologi

Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 33 b Prefiks atau Awalan me- 1 Bentuk Dalam proses pembentukan kata, awalan me- bisa mengalami perubahan bentuk menjadi men-, mem-, meny-, meng-, menge-. Perubahan bentuk itu, terutama, disebabkan oleh terjadinya proses nasalisasi, yaitu munculnya bunyi nasal sengau. Namun, apabila awalan me- dilekatkan pada bentuk dasar yang berawal fonem r dan l, misalnya, proses nasalisasi itu tidak terjadi. Perhatikan beberapa contoh berikut ini. me- + roket meroket me-+ daki mendaki me-+ bawa membawa me-+ sapu menyapu me-+ ganggu mengganggu me-+ bom mengebom 2 Fungsi Awalan me- berfungsi membentuk verba kata kerja. Misalnya, kata dasar sapudan bom nomina jika diberi awalan me- menjadi menyapudan mengebom verba, kata dasar jauh adjektiva atau kata sifat dan kata dasar satu numeralia atau kata bilangan jika diberi awalan me- menjadi menjauh verba dan menyatu verba. 3Makna Menurut pemakaiannya, awalan me-kemungkinan memiliki makna sebagai berikut. a ‘melakukan’: membaca, menulis, mengantuk b ‘menggunakan alat’: menggergaji, mengail c ‘membuat’: menggambar, merenda d ‘menggunakan bahan’: mengapur, mengecat ‘memakan’, ‘meminum’, ‘mengisap’: merokok, menyirih e ‘menuju’: mengudara, melaut f ‘menjadi’: memutih, memanas Kegiatan Pembelajaran 3 34 b. Tata Istilah Tata istilah terminologi adalah perangkat asas dan ketentuan pembentukan istilah serta kumpulan istilah yang dihasilkannya Pusat Bahasa, Depdiknas, 2007: 9. 1 Ketentuan Umum a Istilah Umum dan Istilah Khusus Istilah umum adalah istilah yang berasal dari bidang tertentu, yang karena dipakai secara luas, menjadi unsur kosakata umum. Misalnya: anggaran belanja, penilaian, dan daya . Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas pada bidang tertentu saja. Misalnya: apendektomi, kurtosis, dan bipatride b Persyaratan Istilah yang Baik Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia yang berikut. 1 Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna itu. 2 Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di antara pilihan yang tersedia yang mempunyai rujukan sama. 3 Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa konotasi baik. 4 Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar eufonik. 5 Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya sesuai kaidah bahasa Indonesia. c Nama dan Tata Nama Nama adalah kata atau frasa yang berdasarkan kesepakatan menjadi tanda pengenal benda, orang, hewan, tumbuhan, tempat, atau hal. Tata nama nomenklatur adalah perangkat peraturan penamaan dalam Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 35 bidang ilmu tertentu, seperti kimia dan biologi, beserta kumpulan nama yang dihasilkannya. Misalnya: aldehida, primat, natrium

2. Kelas Kata a. Nomina Kata Benda

Nomina atau kata benda dari segi semantis adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian Hasan Alwi, 2003: 2013. Dengan demikian, kata benda adalah semua kata yang merupakan nama diri, benda, atau segala sesuatu yang dibendakan. Kata benda bisa dikelompokkan atas kata abstrak dan katakonkret. Kata benda abstrak yaitu kata-kata yang menunjukkan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau diraba. Kata-kata benda abstrak ini ada yang berbentuk kata dasar, contoh: ide, ilham, tabiat, rasa. Selain itu, kata-kata abstrak ada juga yang berbentuk kata berimbuhan, kata jenis ini terbentuk dari jenis kata yang lain. Contoh: Kekuatan = ke-an + kuat pemandangan = pe-an + pandang Kata benda konkret yaitu kata benda yang dapat ditangkap oleh pancaindra, seperti meja, buku, sepeda. Ciri-ciri kata benda a. Pada kalimat yang berpredikat kata kerja, kata benda menduduki fungsi sebagai subyek, obyek, atau pelengkap. Contoh: Ibumembelikanadikbaju baru. S P OPel b Tidak dapat didahului oleh kata ingkar “tidak”. Contoh: Tidak ibu yang membelikan baju. c Dapat diikuti kata sifat dengan menggunakan “yang” Contoh: Kegiatan Pembelajaran 3 36 Kakak yang baik hati. Ibu yang baik hati

b. Verba Kata Kerja

Verba atau kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan, tindakan, pekerjaan, atau keadaan, misalnya makan, lari, duduk. Ciri verba dapat diketahui lewat perilaku semantik, sintaksis, dan bentuk morfologisnya. Pada umumnya, verba memiliki ciri berikut. 1 Verba berfungsi sebagai predikat atau inti predikat suatu kalimat. Verba juga dapat berfungsi yang lain di luar fungsi predikat. 2 Secara inheren, verba mengandung makna ‘perbuatan aksi, proses, atau keadaan yang bukan sifat atau bukan kualitas’. 3 Verba yang bermakna ‘keadaan’ tidak dapat diberi prefiks ter- untuk menyatakan makna ‘paling’. Jadi, tidak ada kata terhidup, termati, dan terpingsan. 4 Secara umum, verba tidak dapat bergabung dengan kata petunjuk kesangatan Zaenal Arifin, 2008: 85. Bentuk kata kerja terdiri atas: 1 Kata kerja dasar,yaitu kata kerja yang berbentuk kata dasar. Contoh: pergi, makan, dorong. 2 Kata kerja berimbuhan,yaitu kata kerja yang terbentuk dari jenis kata lain melalui proses pengimbuhan. Contoh: mencangkul = me + cangkul kata benda mengeras = me + keras kata sifat Berdasarkan jenisnya kata kerja terdiri atas: 1 Kata kerja transitif, yaitu kata kerja aktif yang dalam penggunaanya memerlukan objek. Contoh : Andi mengendaraimobil dengan hati-hati. S P=kt kerja O 2 Kata kerja intransitif yaitu kata kerja yang dalam penggunaannya tidakmemerlukan objek. Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 37 Contoh : Ayah tidurdi ruang tamu. S P ket. T Adik bernyanyigembira. S P Pel

c. Adjektiva Kata Sifat

Adjektiva adalah kata yang menyatakan sifat dan keadaan suatu benda atau yang dibendakan, misalnya manis, besar, jauh, gelap, murah. Fungsi adjektiva di dalam kalimat adalah memberikan keterangan lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat Hasan Alwi, 2003: 171. Adjektiva dapat berfungsi predikatif ataupun adverbial. Fungsi predikatif dan adverbial itu dapat mengacu ke suatu keadaan. Adjektiva dapat digunakan untuk menyatakan tingkat kualitas dan tingkat bandingan acuan nomina yang diterangkan Zaenal Arifin, 2008: 98-99.

d. Kata Tugas

Kata tugas yaitu kata-kata yang bertugas memperluas kalimat inti menjadi kalimat luas dan sekaligus berfungsi menandai antara kata-kata penuh dalam sebuah kalimat Gorys keraf, 1991: 107. Kata tugas dapat dibagi atas preposisi kata depan, adverbiakata keterangan, dan konjungsikata penghubung.

e. Preposisi Kata Depan

Disebut juga kata perangkai, berfungsi sebagai perangkai kelompok kata dalam kalimat. Pada umumnya kata benda merangkaikan kata benda dengan kata lain, misalnyadi, ke, dari, bagi, untuk, daripada, kepada. Preposisi memiliki beberapa fungsi berikut ini. 1 menyatakan tempat, yaitu dari, antara, di 2 menyatakan waktu, yaitu pada 3 menyatakan alat yaitu dengan 4 mengantarkan obyek tak langsung, yaitu bagi, akan, buat, tentang, dan kepada

f. Adverbia Kata Keterangan

Adverbia atau kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat dan tidak bersifat menerangkan Kegiatan Pembelajaran 3 38 keadaan, misalnya barangkali, memang, mungkin, sekali, sedang, belum, masih, cukup, hanya, cuma, separuh.

g. Konjungsi Kata Penghubung

Konjungsi atau kata penghubung yaitu kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, kata dengan frasa, frasa dengan frasa, klausa dengan kalimat, kata dengan kalimat, dan sebagainya, misalnya dan, karena, ketika, serta, bahwa, tetapi, jika, setelah, kecuali.

3. Tata Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat biasanya terdiri atas dua kata atau lebih yang mengandung makna. Unsur-unsur pembentuk kalimat: Subjek S, Predikat P, Objek O, Keterangan K, dan Pelengkap Pel. Contoh: Kamimengendaraisepedake sekolah S P O K

a. Jenis-jenis kalimat.

1 Kalimat aktif 2 Kalimat pasif 3 Kalimat tunggal 4 Kalimat majemuk a Kalimat majemuk setara b Kalimat majemuk bertingkat c Kalimat majemuk campuran Kalimat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan dan predikatnya menunjukkan perbuatan. Kalimat aktif terdiri atas dua, yaitu: 1 Kalimat aktif transitif, yaitu kalimat aktif yang membutuhkan predikat. Contoh: Santimembakarsampah. S P O