Analisis Dokumen yang digunakan Evaluasi Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan

30 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan

Analisis system merupakan kegiatan penguraian suatu system informasi yang utuh dan nyata ke dalam komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan kea rah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan.

4.1.1. Analisis Dokumen yang digunakan

Dalam kegiatan pendataa, penetapan, dan pembayaran pajak air, Dinas Pendapatan mengeluarkan suatu surat berupa dokumen. 1. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD adalah surat pemberitahuan dari wajib pajak yang berisi besaran jumlah pajak air bawah tanah dan atau air permukaan yang diambil dan atau dimanfaatkan wajib pajak dalam suatu masa pajak. 2. Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD adalah surat ketetapan yang menentukan besaran jumlah pajak yang terutang. 3. Tanda Bukti Penerimaan adalah tanda bukti yang diberikan kepada wajib pajak setelah melakukan pembayaran pajak air. 31

4.1.2. Analisis Prosedur Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan

Berikut ini adalah prosedur pengelolaan pajak air yang berjalan : 1. Wajib Pajak WP memberikan data WP kepada petugas dinas luar. 2. Petugas dinas luar memberikan data WP kepada bagian pembukuan. Bagian pembukuan mencatat data WP dalam buku daftar WP. 3. Bagian pembukuan mempersiapkan SPTPD sebanyak 5 rangkap dan diserahkan kepada petugas dinas luar. 4. Petugas dinas luar menyerahkan SPTPD kepada WP untuk diisi. 5. SPTPD yang sudah diisi diberikan kepada bagian pembukuan untuk diperiksa kelengkapannya. Apabila belum lengkap, SPTPD dikembalikan kepada WP untuk dilengkapi. Apabila sudah lengkap SPTPD diberikan kepada bagian penetapan. 6. Bagian penetapan menginput data SPTPD, menetapkan pajak dan mencetak SKPD sebanyak 5 rangkap. 7. SPTPD dan SKPD diberikan kepada kepala seksi KASI Pajak. KASI Pajak memberikan paraf pada SKPD. 8. SPTPD dan SKPD diberikan kepada kepala UPPD. SKPD ditandatangani oleh kepala UPPD. 9. SPTPD dan SKPD diberikan kepada bagian pengarsipan untuk dipilah. Lembar pertama SPTPD dan SKPD untuk WP, lembar kedua dan ketiga SPTPD dan SKPD untuk Sub Dinas Subdis pengendalian Propinsi, lembar keempat SPTPD dan SKPD untuk Sub Dinas 32 Subdis pajak Propinsi dan lembar kelima SPTPD dan SKPD untuk bagian pengarsipan. 10. SKPD dari bagian pengarsipan diberikan kepada bagian pembukuan untuk dicatat dalam buku produksi penetapan yang akan diberikan kepada kepala tata usaha. SKPD diberikan kembali kepada bagian pengarsipan untuk disimpan sebagai arsip. 11. petugas dinas luar memberikan SPTPD yang sudah valid dan SKPD yang sudah ditandatangani dan di cap kepada WP. 12. WP melakukan pembayaran di bagian bendahara dengan menyerahkan SKPD yang sudah ditandatangani dan di cap. 13. bendahara mengeluarkan tanda bukti penerimaan sebanyak 5 rangkap. Tanda bukti peneriamaan tersebut diberikan kepada WP, Subdis pengendalian, Subdis pajak, benadahara dan bagian pengarsipan, masing-masing 1 lembar. 14. Bendahara mencatat penerimaan pajak air dalam satu hari dalam daftar himpunan harian. Daftar himpunan harian direkap menjadi rekapitulasi air bawah tanah ABT dan air permukaan APER, yang akan diberikan kepada kepala tata usaha.

4.1.2.1. Flow map Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan

Flow map adalah peta yang memberikan gambaran urutan-urutan pelaksanaan tugas kegiatan dari mulai input, proses serta output yang dihasilkan. 33 SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD Data WP Data WP Data WP Mencat at data WP Buku daftar WP Wajib Pajak SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD Petugas Dinas Luar Bag. Pembukuan Bag. Penetapan Mengisi SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD isi SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD isi SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD isi Diperiks a SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD valid SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD isi Y SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD isi T SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD valid SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD valid KASI Pajak Input SPTPD SKPD Tetapkan cetak SKPD SPTPD SPTPD SPTPD SKPD SPTPD SPTPD SPTPD SKPD Diparaf SPTPD SPTPD SPTPD SKPD paraf Kepala UPPD Bag. Pengarsipan SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD valid SPTPD SPTPD SPTPD SPTPD valid SPTPD SPTPD SPTPD SKPD paraf Di ttd cap SPTPD SPTPD SPTPD SKPD ttd cap A SPTPD valid SPTPD valid SPTPD SPTPD SPTPD SKPD ttd cap Bendahara Subdis Pengendalian SPTPD valid SKPD ttd cap SKPD ttd cap SKPD ttd cap Subdis Pajak SPTPD valid SKPD ttd cap SPTPD valid SKPD ttd cap Kepala Tata Usaha 1 SKPD ttd cap SKPD ttd cap SKPD ttd cap SKPD ttd cap B Dicatat Bukti Produksi Penetapan 1 Bukti Produksi Penetapan Input SPTPD Pe mbay a ran Cetak tanda bukti penerimaan SPTPD SPTPD SPTPD Tanda bukti penerimaan C Mencat at bukti penerim aan Daftar himpunan harian Membuat rekapitul asi ABT APER Rekapitulasi ABT APER Tanda bukti penerimaan C Tanda bukti penerimaan 2 Tanda bukti penerimaan Tanda bukti penerimaan 2 Rekapitulasi ABT APER Gambar 4.1 Flow map Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan Keterangan : A : Arsip SPTPD 34 B : Arsip SKPD C : Arsip Tanda Bukti Penerimaan

4.1.2.2. Diagram Konteks Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang

Berjalan Diagram konteks merupakan diagram yang memperlihatkan entitas luar yang berinteraksi dengan system penerimaan pajak air adalah sebagai berikut : Wajib Pajak SI Penerimaan Pajak Air Data WP, SPTPD, SPTPD isi SPTPD ttd cap Subdis Pengendalian Subdis Pajak Bag. Pengarsipan Kepala Tata Usaha SPTPD valid, SKPD ttd cap Tanda bukti penerimaan SPTPD valid, SKPD ttd cap Tanda bukti penerimaan Tanda bukti penerimaan SPTPD valid, SKPD ttd cap Buku produksi penetapan, Rekapitulasi ABT APER Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang

Berjalan Data Flow Diagram DFD adalah suatu gambaran system secara logika, diagram ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah modul system informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling terhubung satu sama lain. Data Flow Diagram system pengelolaan pajak air yang sedang berjalan digambarkan pada gambar 4.3. 35 1 Mencatat Data WP 1 Memeriksa SPTPD 2 Input SPTPD 3 Menetapkan Mencetak SKPD 4 Paraf SKPD Wajib Pajak Data WP SPTPD valid SKPD SPTPD valid SKPD SKPD 6 Input SKPD Ttd cap SKPD ttd cap 5 Ttd cap SKPD Skpd paraf 7 Mencatat SKPD Ttd cap 8 Cetak tanda Bukti Penerimaan Pembayaran SKPD ttd cap Tanda bukti penerimaan 9 Mencatat tanda Bukti Pembayaran Tanda bukti penerimaan 10 Merekap daftar Himpunan Harian Rekap daftar himpunan harian Kepala Tata Usaha Rekapitulasi ABT APER Buku produksi penetapan Subdis Pengendalian Subdis Pajak Bagian Pengarsipan SPTPD valid SPTPD valid SPTPD valid SKPD ttd cap SKPD ttd cap SKPD ttd cap Tanda bukti penerimaan Tanda bukti penerimaan Tanda bukti penerimaan SKPD ttd cap SKPD ttd cap Tanda bukti penerimaan Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Pengelolaan Pajak Air yang sedang Berjalan

Berdasarkan analisis system pengelolaan pajak air yang berjalan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan system informasi dalam pengelolaan pajak air terdapat beberapa permasalahan. 36 Permasalahan yang ada pada system pengelolaan pajak air yang sedang berjalan yaitu: Tabel 4.1. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan No Masalah Solusi 1. System masih bersifat single user, sehingga sumber daya yang sudah tersedia dapat digunakan secara efisien. Membuat program aplikasi yang bisa digunakan multi user. 2. Data wajib pajak dicatat dalam buku daftar induk wajib pajak memerlukan waktu yang cukup lama. Membuat penyimpanan data wajib pajak dalam bentuk database, sehingga memudahkan dalam pencarian dan penggunaan kembali data wajib pajak. 3. SPTPD dan SKPD yang telah ditetapkan disimpan menjadi arsip dan dicatat pada buku produksi penetapan, sehingga dalam pencarian data SPTPD dan SKPD menggunakan waktu yang cukup lama. Membuat penyimpanan data SKPD dalam bentuk database, sehingga memudahkan dalam pencarian dan penggunaan kembali data SPTPD dan SKPD pajak. 37 4. Proses perhitungan besar ketetapan pajak air dan denda masih menggunakan perhitungan manual. Membuat suatu fungsi perhitungan otomatis untuk menghitung besar ketetapan pajak air dan denda. 5. Bendahara harus mencatat tanda bukti penerimaan untuk membuat daftar himpunan harian dan membuat rekapitulasi ABT dan APER Dalam pogram aplikasi, terdapat menu laporan penerimaan pembayaran yang berisi penerimaan pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan laporan. 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan laporan kerja praktek ini dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Data wajib pajak disimpan dalam database, sehingga memudahkan dalam pencarian data dan penggunaan data wajib pajak untuk laporan penetapan SKPD dan laporan penerimaan pembayaran. 2. Data SPTPD dan data penetapan SKPD disimpan dalam penyimpanan database sehingga memudahkan dalam pencarian data dan pembuatan laporan penetapan SKPD. 3. Proses perhitungan besar ketetapan pajak air dan denda menggunakan proses komputer, sehingga meminimalkan terjadi kesalahan perhitungan pajak air dan denda.

5.2. Saran

Agar sistem yang dikembangkan ini bisa bekerja secara maksimal, penulis mengajukan saran, yaitu : 1. Untuk pembuatan program aplikasi, dilengkapi dengan proses untuk angsuran pembayaran pajak air dan pengembalian kelebihan pembayaran pajak air. 2. pada pengembangan sistem yang akan dating, diharapkan sampai pada tahap pengujian dan implementasi. 3. pengembangan sistem dengan membuat website Dinas Pendapatan UPPD Propinsi Wilayah XIII Padalarang. Dibuat jaringan Wide Area Network yang dapat digunakan oleh Dinas pendapatan UPPD propinsi wilayah XIII padalarang dengan Dinas Teknis yang terkait.