9
2.2.5 Pola Radiasi
Pola radiasi merupakan gambaran secara grafik dari sifat – sifat radiasi
suatu antena sebagai fungsi koordinat ruang. Dalam banyak keadaan, pola radiasi ditentukan pada pola daerah medan jauh dan digambarkan sebagai fungsi
koordinat – koordinat arah sepanjang radius konstan, dan digambarkan pada
koordinat ruang. Sifat – sifat radiasi ini mencakup intensitas radiasi, kekuatan
medan field strenght dan polarisasi. Sedangkan untuk pola radiasi antena microstrip mempunyai fenomena yang sama dengan pola radiasi antena
konvensional [5]. Medan radiasi antena terbagi menjadi medan jauh far field dan medan dekar near field. Jarak minimum antara antena pemancar dengan antena
penerima dirumuskan pada 4.1 sebagai [6]:
2 min
2D r
2.11
dengan: r
min
= jarak minimum pemancar dengan penerima cm
D = dimensi terbesar dari antena cm
λ = panjang gelombang cm
Pola radiasi dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.2 Pola Radiasi Antena [6]
Universitas Sumatera Utara
10
2.2.6 Polarisasi
Polarisasi antena adalah polarisasi dari gelombang yang ditransmisikan oleh antena. Jika arah tidak ditentukan maka polarisasi merupakan polarisasi pada
arah gain maksimum [5]. Polarisasi dari energi yang teradiasi bervariasi dengan arah dari tengah antena sehingga bagian lain dari pola radiasi mempunyai
polarisasi yang berbeda [7]. Polarisasi dapat diklasifikasikan sebagai linear linier, circular
melingkar, atau elliptical elips. Polarisasi linier Gambar 2.4 terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu pada suatu titik di ruang memiliki vektor
me dan elektrik atau magnet pada titik tersebut selalu berorientasi pada garis lurus yang sama pada setiap waktu [7]. Hal ini dapat terjadi jika vektor elektrik
maupun magnet memenuhi: a.
Hanya ada satu komponen b.
Dua komponen yang saling tegak lurus secara linier yang berada pada perbedaan fasa waktu 180
atau kelipatannya.
Gambar 2.3 Polarisasi Linear Polarisasi melingkar Gambar 2.5 terjadi jika suatu gelombang yang
berubah menurut waktu pada suatu titik memiliki vektor medan elektrik medan magnet pada titik tersebut berada pada jalur lingkaran sebagai fungsi waktu [2].
Kondisi yang harus dipenuhi untuk mencapai polarisasi ini: a.
Medan harus mempunyai 2 komponen yang saling tegak lurus liner. b.
Kedua komponen tersebut harus mempunyai magnitudo yang sama.
Universitas Sumatera Utara
11
c. Kedua komponen tersebut harus mempunyai perbedaan fasa waktu pada
kelipatan ganjil 90 .
Polarisasi melingkar dibagi menjadi dua, yaitu Left Hand Circular Polarization LHCP dan Right Hand Circular Polarization RHCP. LHCP
terjadi ketika δ=+π2, sedangkan RHCP terjadi ketika δ=-π2.
Gambar 2.4 Polarisasi Melingkar Polarisasi elips terjadi ketika gelombang yang berubah menurut waktu
memiliki vector medan elektrik atau magnet berada pada jalur kedudukan elips pada ruang [7]. Kondisi yang harus dipenuhi untuk menciptakan polarisasi ini
adalah: a.
Medan harus mempunyai dua komponen linier orthogonal. b.
Kedua komponen tersebut harus berada pada magnitudo yang sama atau berbeda.
c. Jika kedua komponen tersebut tidak berada pada magnitudo yang sama,
perbedaan fasa waktu diantara kedua komponen tersebut harus tidak bernilai atau kelipatan 180
karena akan menjadi linier. Jika kedua komponen berada pada magnitudo yang sama maka perbedaan fasa diantara kedua
komponen tersebut harus tidak merupakan kelipatan ganjil dari 90 karena
akan menjadi lingkaran.
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar 2.5 Polarisasi Elips
2.3 DGS Defected ground Structure dan Mutual Coupling