Perancangan Antena pada Simulator

22 Ada beberapa variabel yang dimasukkan ke simulator AWR untuk menjalankan antena tanpa DGS antara lain : Frekuensi kerja : 3300-3400 MHz Impedansi terminal : 50 Ω Dielektric Layers : epoxy FR4 Jumlah layerslapisan : dua Permitivitas relatif r : 4.4 Ketebalan dielektrik : 1.6 mm Loss tangent : 0.02 Dimensi enclosure : Lebar Ground 75 mm dan panjang Ground 21 mm Boundaries : Approximate Open 377 Ohms Dalam perhitungan dimensi atau ukuran antena sangat dipengaruhi oleh frekuensi kerja dan karakteristik bahan. Makin tinggi frekuensi makin kecil dimensi antena dan sebaliknya makin kecil frekuensi makin besar dimensi patch antena. Begitu pula untuk karakteristik bahan dielektrik, makin besar permitivitas relatif r bahan dielektrik maka makin kecil ukuran patch antena dan sebaliknya makin kecil r bahan dielektrik maka makin besar ukuran patch antena. Selanjutnya pada simulasi antena dengan DGS segitiga sama sisi variabel yang dimasukkan ke simulator AWR secara keseluruhan sama dengan antena tanpa DGS kecuali pada jumlah lapisan yang digunakan, menjadi 3 lapisan dan pada lapisan ke 3 ground luasnya dikurangi sesuai ukuran DGS yang dibuat.

3.4 Perancangan Antena pada Simulator

Adapun langkah-langkah pembuatan model antena pada simulator AWR dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Membuka EM structure Membuka EM structure yang baru dan memberi nama setelah muncul kotak dialog new Em structure seperti Gambar 3.3 Universitas Sumatera Utara 23 Gambar 3.3 Membuka EM structure yang baru 2. Penentuan Substract Information Penentuan sunbstract ini terdiri dari tiga bagian yakni a Enclosure : menentukan ukuran daerah yang dipakai untuk perancangan antena . b Dielektric Layers : menentukan jenis dielektrik tiap lapisan c Boundaries : menentukan tipe konduktor yang dipakai 3. Pembuatan patch antena dan Pencatunya Patch antena dibuat dengan menggunakan tool rectangle conductor, ukurannya diatur sedemikian hingga menghasilkan antena patch segi empat yang optimal.untuk pencatunya diberi port dari tool edge port. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. 4. Penentuan port Penentuan dari port antena dilakukan dengan mengklick port pada patch pencatu, selanjutnya diset nilai hambatannya 50 Ohm. Seperti yang diperlihatkan Gambar 3.5 Universitas Sumatera Utara 24 75 mm 27.25 mm 20.9 mm 52 mm 10.6 mm 3.6 mm 10.6 mm 0.6 mm Gambar 3.4 Patch dan pencatu antena tanpa DGS Gambar 3.5 kotak Dialog Port 5. Penentuan Frekuensi Penentuan frekuensi dapat dilakukan dengan memilih sub menu Option dan memilih Project Option. Antena yang dirancang pada Tugas Akhir ini diinginkan mampu bekerja pada frekuensi yaitu 3,3 – 3.5 GHz. Maka penentuan frekunsi dengan AWR dapat dilakukan seperti yang ada di Gambar 3.6. Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 3.6 Penentuan nilai Frekuensi yang dipakai 6. Penentuan spesifikasi Mesh Spesifikasi Mesh yang dipilih untuk tugas akhir ini adalah Low mesh, karena lebih efisien saat melakukannya dan angka yang diperoleh tidak berbeda jauh dengan high mesh untuk percobaan antena mikrostip ini. Tampilan mesh antena ditunjjukkan oleh Gambar 3.7 dengan cara memilih sub menu structure dan memilih show mesh. Gambar 3.7 tampilan mesh antena tanpa DGS Universitas Sumatera Utara 26 7. Pembuatan Grafik Grafik diperlukan untuk menunjukkan hasil dari parameter-parameter yang dianalisis, dengan cara memilih directori Graph, klick kanan Add Graph, rename lalu pilih bentuk sesuai parameter. Selanjutnya klick kanan lalu atur setingan pengukuran dengan memilih add measurement. Seperti hasil yang ditampilkan pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9. Gambar 3.8 Cara membuat Grafik baru Gambar 3.9 cara menseting pengukuran grafik

3.5 Perancangan DGS