3.5 Perakitan Mesin Pendingin Ruangan
Setelah desain mesin pendingin ruangan telah digambarkan pada software AutoCad 2011, maka perakitan mesin pendingin ruangan ini dapat dilakukan
sesuai dengan dimensinya. Pertama
– tama, alat dan bahan yang akan digunakan dalam perakitan mesti dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian, pada styrofoam sebagai bahan
utama mesin pendingin ruangan, digambarkan dua lingkaran pada tutup atasnya dengan menggunakan jangka. Lingkaran pertama berdiameter 15 cm dan
lingkaran kedua berdiameter 8,3 cm. Setelah itu, digunakan Cutter untuk membuat lubang pada lingkaran tersebut. Adapun lubang tersebut masing
– masing merupakan lubang kipas dan lubang pipa elbow.
Media pendingin yang digunakan pada pembuatan mesin pendingin ruangan ini terdiri dari air, garam, dan es dengan kapasitas masing
– masing secara berurutan adalah 1 L, 250 g, dan 2 L. Adapun untuk mendapatkan
kapasitas volume atau massa yang akurat, maka digunakanlah gelas ukur dan timbangan dapur.
Setelah mesin pendingin ruangan siap dirakit, maka hal terakhir yang dilakukan adalah menyambungkannya ke rangkaian panel surya. Adapun
susunannya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.15 Susunan Perakitan Mesin Pendingin Ruangan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Efek Penurunan Titik Beku Garam
Untuk menghitung penurunan titik beku pada garam, mula – mula mesti
diketahui terlebih dahulu alasan penggunaan garam. Untuk itu dapat dibandingkan antara 2 jenis zat yaitu garam dan gula, dimana massa gula dan massa garam
dianggap sama. Diketahui:
- G
garam
= Massa garam = 250 g
- G
gula
= Massa gula = 250 g
- Mr
garam
= Massa atom relatif garam NaCl = 23 + 35,5
= 58,5 gmol -
Mr
gula
= Massa atom relatif gula C
12
H
22
O
11
= 12 x 12 + 22 x 1 + 11 x 16 = 342 gmol
Dengan diketahuinya massa dan massa atom relatif, maka dapat dihitung mol masing
– masing zat, yaitu perbandingan antara massa zat dengan massa atom relatifnya.
n
garam
=
� �
�
� �
=
250 58,5
= 4,2735 mol n
gula
=
�
�
�
=
250 342
= 0,7310 mol