Penyiapan Alat Penyiapan Alat dan Bahan Perancangan
- n
gula
= Mol gula = 0,7310 mol
- V
= Volume pelarut = 1 L = 1000 mL
- ρ
= Massa jenis pelarut = 1 kgL = 1 gmL
- k
f
= Penurunan titik beku molal = 1,86 Cm
Untuk menghitung penurunan titik beku, perlu diketahui massa pelarut P yang merupakan perkalian antara massa jenis pelarut dengan volume nya.
P = ρ x V
= 1 x 1000 = 1000 gram
Maka molalitas dari masing – masing larutan tersebut adalah:
m
garam
=
� � 1000
= 4,2735 x
1000 1000
= 4,2735 m m
gula
=
� 1000
= 0,7310 x
1000 1000
= 0,7310 m Alasan lain memilih larutan garam adalah mempertimbangkan salah satu
dari sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku dari senyawa ion. Disini garam merupakan senyawa ion dan glukosa merupakan senyawa hidrokarbon.
Penurunan titik juga dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoof i. Semakin besar nilai i, semakin besar pula penurunan titik beku larutan yang terjadi. Garam mempunyai
nilai i = 2, sedangkan gula hanya mempunyai nilai i = 1. Maka penurunan titik beku masing
– masing larutan dapat dihitung: ��
� �
= m
garam
x k
f
x i
garam
= 4,2735 x 1,86 x 2 = 15,89742
C ��
�
= m
gula
x k
f
x i
gula
= 0,7310 x 1,86 x 1 = 1,35966
C
Tahap akhir adalah menentukan titik beku masing – masing larutan
dengan titik beku larutan air adalah 0 C.
�
� �
= �
�
− ��
� �
= 0 – 15,89742
= – 15,89742
C �
�
= �
�
− ��
�
= 0 – 1,35966
= – 1,35966
C
Walaupun massa kedua zat sama, namun perbedaan antara titik beku kedua larutan sangat signifikan, sehingga garam dipilih sebagai media penurunan
titik beku.