dan Symlets sym yang cocok dalam pendeteksian durasi yang singkat, pendeteksian kerusakan secara cepat, penggunaan frekuensi yang tinggi dan sinyal
dengan amplitude yang kecil. Pada penelitian ini transformasi wavelet yang digunakan adalah dengan
menggunakan mother wavelet Daubechies db 4 pada level 1 dan pada level 2, serta menggunakan Symlets sym 4 pada level 1 hasil dari pemilihan jenis mother
wavelet pada transfomasi wavelet ini terlampir dalam lampiran dimana pada akhirnya mother wavelet Symlets sym 4 pada level 1 dipilih menjadi yang paling
cocok dalam pengujian ini. Karena memiliki nilai perbandingan noise dan sinyal aslinya yang paling mendekati ideal dibandingkan dengan mother wavelet yang
lain.
I. Penelitian Pendukung
Penelitian telah dilakukan oleh D Zhu, A J Mc Grail, S Swingler, D W Auckland and B R Varlow
[10]
mengenai pendeteksian peluahan sebagian pada terminasi kabel menggunakan teknik emisi akustik dan proses sinyal adaptif.
Sebuah sistem yang didasari dari sistem emisi akustik yang berguna untuk mendeteksi kegiatan prilaku peluahan sebagian pada terminasi kabel. Pada
pengujian ini menggunakan dua jenis metode yaitu dengan metode emisi akustik dan EDPM. Pada pengujian ini pengaturan pengujian sama persis yang berbeda
hanya penggunaan sampel yang digunakan yaitu mengganti sampel AE untuk melakukan pengujian EDPM.
Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan dua buah metode yang berbeda untuk mendapatkan hasil bahwa semakin jauh jarak sensor dari
sumber peluahan sebagian maka semakin kecil energi yang dihasilkan lalu ketika semakin dekat jarak antara sensor dengan sumber peluahan sebagian maka
semakin besar energi yang dihasilkan. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Tatsuya Sakoda, Jannus Maurits Nainggolan,
Toshihiko Nakashima, Masahisa Otsubo
[11]
mengenai diagnosis kerusakan Isolasi dari Ethylene Propylene Rubber EPR Menggunakan Teknik Emisi Akustik yang
membahas tentang hubungan antara penurunan kinerja isolasi ethylene propylene rubber EPR yang digunakan sebagai bahan isolasi pada kabel polyethylene
cross-linked XLPE dengan peluahan sebagian PD dengan menggunakan Sensor emisi akustik.
Sehingga hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah hubungan antara penurunan kinerja isolasi bahan EPR dari sinyal emisi akustik karena peluahan
sebagian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya intensitas sinyal emisi akustik tetapi juga jumlah yang dihitung sinyal emisi akustik lebih dari nilai kritis
yang sangat berguna untuk mendiagnosa EPR. Penelitian menunjukkan bahwa untuk menilai tingkat kerusakan, tidak hanya intensitas sinyal emisi akustik pada
peluahan sebagian tetapi juga dihitung dari karakteristik besar frekuensi dominan sinyal emisi akustik, secara garis besar hubungan antara intensitas emisi akustik,
jumlah sinyal emisi akustik dihitung, dan tingkat kerusakan yang diperoleh. Pengujian selanjutnya dilakukan oleh Department of Electrical Engineering
bekerjasama dengan National Cheng Kung University dan Nan Jeon Institute of
Technology, yang ditulis oleh Ju-Chu Hsieh, Cheng-Chi Tai, Ching-Chau Su, Chien-Yi Chen, Ting-Cheng Huang, Yu-Hsun Lin
[12]
yaitu pengujian mengenai perbandingan metode Acoustic Emission dengan metode pengukuran arus impuls
dan kapasitif coupler dalam mendeteksi peluahan sebagian pada terminasi kabel. Pengujian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pemeriksaan pada
masalah sambungan kabel. Penyebab kerusakan isolasi pada kabel listrik biasanya dikarenakan konstruksi yang buruk, adanya tekanan, pengerutan, atau kerusakan
berjerumbai. Masalah lain yang mungkin terjadi karena listrik panas, atau faktor lingkungan kimia.
Pencegahan terjadinya peluahan sebagian sangat penting untuk industri tenaga listrik. Metode pengukuran peluahan sebagian dapat dikategorikan menjadi dua
jenis, yaitu jenis listrik dan jenis non-listrik. Penelitian menunjukan tiga metode pengukuran peluahan sebagian berguna untuk melakukan pemeriksaan kabel
listrik yang telah diadopsi, mereka diperkenalkan sebagai berikut : a Metode pengukuran arus impuls: Metode ini menghubungkan resistansi
secara seri dengan kawat tanah dari objek di bawah deteksi. Ketika PD terjadi, arus impuls yang akan terukur dari deteksi resistansi sebagai bagian
dari rangkaian deteksi. Metode ini sangat sensitif dan dapat mengukur impuls dengan mudah. Unit diadopsi dalam pengukuran arus impuls PD diatur oleh
IEC adalah pico coulomb atau pC. b Metode Pengukuran kapasitif coupler: Ketika PD terjadi di dalam kabel,
sinyal impuls EM akan menyebar dengan lokasi kesalahan sebagai asalnya, lalu pada arah yang berlawanan sepanjang kabel menuju kedua ujungnya