Media Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA

Menurut Piaget, setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan intelektual sebagai berikut: a. Periode sensori motor 0-2 tahun Pada periode ini anak mengatur alamnya dengan indra-indranya sensori dan tindakan-tindakannya motor. Konsep-konsep yang tidak ada pada waktu lahir seperti konsep-konsep ruang, waktu, berkembang dan tercermin ke dalam pola-pola perilaku anak. b. Periode pra-operasional 2-7 tahun Periode ini disebut pra-operasional, karena pada umur ini anak belum mampu melaksanakan operasi-operasi mental.anak pada tingkat pra- operasional tidak dapat berpikir reversible, mempunyai sifat egosentris yaitu sulit untuk menerima pandapat orang lain serta lebih menfokuskan diri pada aspek status tentang suatu peristiwa daripada transformasi dari suatu keadaan kepada keadaan lain. c. Periode operasional konkret 7-11 tahun Periode ini merupakan permulaan proses berfikir rasional yang berarti anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Bila menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi, anak dalam periode ini memilih pengambilan keputusan secara logis. d. Periode operasional formal lebih dari 11 tahun Pada periode ini anak akan dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk membantu operasi-operasi yang lebih kompleks dan mempunyai kemampuan untuk berfikir abstrak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa yang dapat mencerminkan pengawasan konsep IPA adalah meliputi kemampuan intelektual, mengklasifikasi, menghubungkan, menganalisis dan menerapkan konsep yang diajarkan untuk memecahkan masalah, soal, atau kejadian.

D. Hasil Belajar

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto 1991: 768, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dilakukan, dekerjakan, dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar Biologi adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsungaktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor keterampilan dalam proses belajar mengajar Biologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMP N 1 Pasir Sakti tahun pelajaran 20122013 pada bulan Oktober semester ganjil 20122013. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII. 1.

B. Design Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi Gambar 3.1 . Gambar 3.1 model penelitian tindakan Arikuto, 2007:6 Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Rencana awalrancangan Rencana yang direvisi Rencana yang direvisi Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Keterangan : 1. Rancanganrencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model penemuan konsep. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancanganrencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

C. Instrumen Penelitian 1. Lembar Obsevasi

Petunjuk : 1. Isilah tiap kolom dalam rentan waktu 10 menit kejadian aktivitas siswa yang relevan dan masukan dalam tabel yang tersedia dibawah ini 2. Gunakan tanda I, II, III, IIII, IIII sesuai dengan jumlah siswa yang melakukan aktivitas yang relevan pada waktu KBM Tabel 1 aktivitas belajar siswa yang relevan No Aktivitas Waktu Jml Ket 10 20 30 40 50 60 70 80 1 Bertanya kepada guru 2 Menjawab pertanyaan 3 Kerjasama kelompok 4 Memperhatikan pelajaran 5 Mengeluarkan pendapat Rata-rata Tabel 2. Aktivitas siswa yang tidak relevan No Aktivitas Waktu Jml Ket 10 20 30 40 50 60 70 80 1 Mengobrol 2 Keliling Ke kelompok lain 3 Mengganggu kelompok lain 4 Tidak Memperhatikan Pelajaran 5 Bertanya pada kelompok lain Rata-rata Tabel 3. Hasil belajar siswa No Nama Siswa Nilai Test Siklus I Siklus II Siklus II Nilai Ketun tasan Nilai Ketun Tasan Nilai Ketun tasan T Td T Td T Td 1 2 Keterangan : T : Tuntas

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING DISERTAI KARTU BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI HEWAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP N 1 JATIBARANG BREBES

2 22 130

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR PADA SISWA Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Ekosistem Menggunakan Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas Vii D Mts Negeri Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 2 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR PADA SISWA Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Ekosistem Menggunakan Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas Vii D Mts Negeri Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 1 9

PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGNA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI TEMPAT HIDUP HEWAN DAN TUMBUHAN.

0 0 29

(ABSTRAK) PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING DISERTAI KARTU BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI HEWAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP N 1 JATIBARANG BREBES.

0 0 2

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KARTU TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2015-2016.

0 0 16

PENGARUH MEDIA KARTU ISOMER BERGAMBAR PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ALALAK

0 0 7

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DISERTAI KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMPN 2 KETAPANG

2 1 7

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

0 0 16

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 BANGKALAN PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT

0 2 14