Metode Altman Z-score memiliki formulasi sebagai berikut :
Zi = 1.2 X
1
+ 1.4 X
2
+ 3.3 X
3
+ 0.6 X
4
+ 0.99 X
5
Dimana : X
1
= Working Capital Total Assets. X
2
= Retained Earnings Total Assets. X
3
= Earnings Before Interest and Taxes Total Assets. X
4
= Market Value of Equity Book Value of Total Liabilities. X
5
= Sales Total Assets. Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z yang
diperoleh, yaitu : ▪ Z 2.99 –“Safe Zones”
Dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat sehingga tidak mengalami kesulitan keuangan.
▪ 1.81 Z 2.99 -“Grey Zones” berada di daerah grey area daerah abu-abu sehingga dikategorikan sebagai
perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan, namun kemungkinan terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama besarnya tergantung dari keputusan kebijaksanaan
manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan. ▪Z 1.81 -“Distress Zones”
Dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat besar.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pengolahan data maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan model analisis potensi kebangkrutan Altman, perusahaan Blackberry berada dalam
keadaan sehat pada periode 2002 hingga 2011 kuartal kedua. Dengan nilai Z-Score
tertinggi pada tahun 2008 kuartal pertama dengan nilai Z-Score sebesar 34,577803.
2. Perusahaan Blackberry dalam keadaan tidak sehat pada tahun 2011 kuartal ketiga hingga 2013 kuartal ketiga dengan nilai Z-Score terendah pada
tahun 2013 kuartal ketiga sebesar -0,7239591. 3. Perusahaan Blackberry nilai rata-rata Z-Score nya pada periode 2002-2013
yaitu sebesar 13,094283 perusahaan blackverry secara keseluruhan dalam kondisi sehat ata
u pada “Safe Area” namun cenderung menerun drastic pada dua tahun terakhir.
5.2. Saran
1. Perusahaan hendaknya melakukan suatu inovasi, pengembangan, maupun
perbaikan organisasi serta manajemen pada lingkup internal, menuju ke arah yang lebih baik lagi sehingga mampu bersaing dengan kompetitor
lainnya. Dan disarankan untuk menjaga likuiditasnya yang rata-rata mengalami penurunan dari tahun 2002-2013. Nilai rasio terendah pada
tahun 2013 yaitu 0,22273. Dengan demikian perusahaan dapat mengambil suatu kebijakan untuk memperbaiki kondisi dan kinerja perusahaan
misalnya dengan cara menambah lebih banyak hutang jangka panjang, menjual beberapa harta tetap atau dengan mengelola harta lancar dengan
lebih efisien. 2.
Bagi investor yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya memperhatikan rasio-rasio keuangan perusahaan Blackberry seperti rasio
likuiditas, profitabilitas dan aktivitas. Karena dalam penelitian ini rasio- rasio keuangan yang tergabung dalam metode Altman Z-Score memiliki
nilai yang menurun drastis pada periode 2011-2013. 3.
Bagi penelitian lain yang tertarik menguji potensi kebangkrutan Altman pada suatu perusahaan, sebaiknya melakukan tambahan variabel
fundamental lainnya agar hasil yang diperoleh dapat lebih baik guna pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapan dalam aktivitas investasi.