Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia

2.11 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 2. Pengertian UMKM dalam pasal 1 adalah: a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 3. Kriteria UMKM dalam Pasal 6 UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM adalah: A. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah. B. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. C. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah. Karakteristik dan perbedaan ukuran usaha Kecil dan menengah menurut penelitian terdahulu yang meneliti tentang karakteristik UKM adalah sebagai berikut: Tabel 6. Perbedaan Karakteristik Usaha Karakteristik Kecil Kecil-Menengah Menengah Jumlah Pekerja 5-9 10-29 30-49 Tempat Usaha Tempat usaha berdekatan dengan tempat tinggal Terpisah dari rumah Lokasi terpisah dan dengan gedung yang lebih baik Proses Produksi Sederhana, sedikit maju dan banyak tahapan Lebih maju, beberapa tahapan berbeda dengan keterampilan khusus bekerja Proses Produksi rumit dan kemungkinan butuh banyak modal intensif Sistem Keuangan Sistem dasar akuntasi Sistem akuntansi dan slip gaji, sistem personalia tersedia Sistem akuntansi dan keuangan terjaga, terencana dan laporan manajemen juga terbukti Sumber Kredit Sumber informal membutuhkan modal kerja untuk persediaan barang dan pendanaan alat Sumber informal kredit, formal kemungkinan tersedia namun sukar diperoleh Mempunyai beberapa kesempatan kredit formal tetapi sumber- sumber tersebut beroperasi lamban dan tidak fleksibel dalam memenuhi kebutuhan mendesak Pasar Pasar setempat dengan beberapa perluasan Pasar setempat dan tingkat nasional, persaingan jelas, kebutuhan bahan baku dan persedian besar, keterikatan usaha hulu dan hilir terhadap ekonomi masyarakat dan nasional Pasar wilayah dan nasional, bila mungkin ekspor Sumber: Hadiyanto dan Budiyanto, 2007

2.12 Indikator Perkembangan UMKM