Arief Rizka Deskripsi berpikir kritis

373 jukkan bahwa penyelenggaraan program KWD di PKBM Al- Mujahiddin mendapatkan respon yang positif dari warga masyarakat. Respon positif tersebut dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program tersebut. Selain itu, berdasarkan dari tanggapan masyarakat, program KWD tersebut menjadi salah satu kebutuhan program pendidikan di masyarakat sebagai upaya mengatasi pengangguran serta sebagai wadah untuk meningkatkan skills atau kecakapan warga masyarakat sebagai modal untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Hasil wawancara dengan Pengelola Program, diketahui bahwa animo masyarakat mengikuti program KWD meublair cukup baik. Mencermati kondisi konteks program tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program KWD bidang meublair diselenggarakan atas dasar kebutuhan warga masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

2. Input Program KWD

a. Karakteristik Warga Belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua warga belajar yang mengikuti program KWD memiliki jenis kelamin laki-laki, usia dewasa usia produktif, belum memiliki pekerjaan tetap pengangguran, sedangkan dili- hat dari tingkat pendidikan yang dimiliki warga belajar sebagian besar berpendidikan SMP 65. Tingkat pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap kemam- puan dan kemauan untuk me- nyerap teknologi, informasi, dan ilmu pengetahuan baru. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan mempermudah warga belajar dalam menyerap dan menerapkan informasi dan pengetahuan baru. Dari uraian tersebut dapat diambil kesim- pulan bahwa warga belajar yang mengikuti program Kursus Wirausaha Desa KWD bidang meublair mayoritas tingkat pendidikannya setara SMP dan tidak ada yang secara spesifik memiliki pengalaman di bidang meublair tersebut. b. Karakteristik Instruktur Instruktur memiliki peran yang sangat penting dalam pelak- sanaan dan keberhasilan penye- lenggaraan program KWD. Peran dan kedudukan yang sangat penting ini menuntut instruktur memiliki pengetahuan, keteram- pilan dan kecakapan yang baik. Dengan pengetahuan, keteram- pilan dan kecakapan tersebut, instruktur dituntut untuk dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, karakteristik yang diperlukan bagi instruktur KWD adalah: pengalaman kerja, pelatihan yang pernah diikuti, tingkat pendidi- kan, dan kesesuaian bidang studi yang diajarkan dengan latar belakang yang telah dimiliki. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini diketahui bahwa 374 instruktur pada umumnya telah memiliki kualifikasi yang mema- dai, baik dari segi pengalaman, pelatihan dan tingkat pendidikan. Hasil analisis dokumentasi instruktur pada program KWD bidang meublair menunjukkan bahwa kualifikasi latar belakang pendidikan instruktur sudah memenuhi kriteria. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inst- ruktur program KWD meublair secara keseluruhan telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan. c. Kurikulum Data penelitian menunjukkan bahwa kurikulum pembelajaran yang digunakan dalam penye- lenggaraan program KWD disesuaikan dengan materi yang diajarkan, hal tersebut dilakukan agar dapat menghasilkan output lulusan yang dapat mening- katkan keterampilan dan taraf hidup warga belajar. Kurikulum tersebut di susun oleh instruktur dan penyelenggara program dengan didukung pedoman penyusunan kurikulum program KWD bidang meublair yang sudah dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan PNFI. d. Pendanaan Sumber dana untuk penyeleng- garaan program KWD meublair berasal dari dana APBN. Hasil wawancara dengan pengelola program diperoleh informasi bahwa semua dana yang digunakan untuk penyeleng- garaan program KWD adalah dana dari APBN yang diperoleh melalui proses pengajuan pro- posal program terlebih dahulu. Dana bantuan dari pemerintah sebesar Rp 37.500.000,-. Dana tersebut dipergunakan untuk biaya instruktur, pembelian peralatan praktik, bahan-bahan kursus, dokumentasi, akomodasi dan administrasi. Jadi dalam penyelenggaraan program KWD bidang meublair ini, dari pe- ngelola program tidak melakukan pungutan biaya bagi warga belajar. Biaya yang digunakan untuk pelaksanaan program KWD tersebut dinilai sudah mencukupi, karena dana tersebut dapat memenuhi berbagai kebutuhan untuk pelaksanaan program tersebut. e. Fasilitas Fasilitas atau sarana prasarana merupakan salah satu komponen penting dalam proses pelak- sanaan program KWD. Melalui ketersediaan sarana dan pra- sarana diharapkan program dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketersediaan sarana dan pra- sarana program KWD dapat berupa fasilitas yang dapat memberikan kelancaran dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan ini dapat di sediakan dengan 375 memadai melalui pengadaan yang telah direncanakan dengan perbandingan 1:1, artinya sarana belajar seperti bahan belajar dan alat keterampilan bila dilihat dari ketersediannya memiliki perban- dingan yang sesuai dengan jumlah warga belajar.

3. Proses Program KWD Meublair

a. Aktivitas Warga Belajar Berdasarkan analisis instrumen angket, data aktivitas warga belajar memiliki rentang skor antara 27 sampai 43. Perolehan skor menunjukkan bahwa akti- vitas warga belajar memiliki rerata sebesar 37,52 , simpangan baku sebesar 3,938, median sebesar 39,00 dan modus sebesar 39. Berdasarkan kategori interval nilai dan interpretasi, rerata variabel aktivitas warga belajar sebesar 37,52 terletak pada interval 32,75 termasuk dalam kategori sangat baik. Distribusi frekuensi perolehan skor kecen- derungan aktivitas warga belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. 2 Aktifitas Warga Belajar No Interval Interpretasi F Frekuensi Relatif 1 32,75 Sangat Baik 12 80 2 27,6 – 32,75 Baik 2 13 3 22,25 – 27,5 Cukup 1 7 4 22,25 Kurang Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 13 warga belajar atau 80 beraktifitas dengan sangat baik, 2 warga belajar atau 13 dalam kategori baik, dan 1 warga belajar atau 7 masuk dalam kategori cukup. Hal ini menun- jukkan bahwa aktifitas warga belajar dalam mengikuti program kursus wirausaha desa KWD bidang meublair di PKBM Al- Mujahiddin yang meliputi indikator keaktifan mengikuti pembelajaran, berani menyatakan pendapat serta kedisiplinan dalam pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik. b. Strategi Pembelajaran Berdasarkan analisis instrumen angket, strategi pembelajaran yang digunkan instruktur me- miliki rentang skor antara 32 sampai 52. Perolehan skor me- nunjukkan bahwa rerata strategi pembelajaran memiliki rerata sebesar 44,60, simpangan baku sebesar 5,715, median sebesar 45,00 dan modus sebesar 45. Berdasarkan kategori interval nilai dan interpretasi, rerata va- riabel strategi pembelajaran se- besar 44,60 terletak pada interval 41,5 termasuk dalam kategori sangat baik. Distribusi frekuensi perolehan skor kecenderungan strategi pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. 3 Strategi Pembelajaran No Interval Interpretasi F Frekuensi Relatif 1 41,5 Sangat Baik 9 60 2 32,6 – 41,5 Baik 5 33 3 23,5 – 32,5 Cukup 1 7 4 23,5 Kurang 376 Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 9 warga belajar atau 60 berpendapat bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan oleh instruktur berada dalam kategori sangat baik, 5 warga belajar atau 33 dalam kategori baik, dan 1 warga belajar atau 7 berada dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan instruktur program KWD bidang meublair yang meliputi indikator peng- gunaan media pelatihankursus, penerapan metode pelatihan dan pengelolaan interaksi belajar mengajar dalam kategori sangat baik.

4. Produk Program KWD Meublair

a. Kecakapan Vokasional Tujuan diadakannya evaluasi kecakapan vokasional adalah untuk mengetahui kecakapan vokasional yang dimiliki oleh warga belajar setelah mengikuti program KWD. Hasil analisis statistik menunjukan rentang skor kecakapan vokasional yaitu antara 16 sampai 24 Perolehan skor rerata kecakapan vokasional sebesar 20,64, simpangan baku 2,984, median sebesar 19,00 dan modus sebesar 24. Berdasarkan kategori interval nilai dan interpretasi, rerata variabel kecakapan vokasional sebesar 20,64 terletak pada interval 16- 19,5 termasuk dalam kategori baik. Distribusi frekuensi pero- lehan skor kecakapan vokasional warga belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. 4 Kecakapan Vokasional No Interval Interpretasi F Frekuensi Relatif 1 19,5 Sangat Baik 6 40 2 16 – 19,5 Baik 8 53 3 12 – 15 Cukup 1 7 4 12 Kurang Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 7 warga belajar atau 40 mempunyai kecakapan vokasio- nal sangat baik, 8 warga belajar atau 53 dalam kategori baik, dan 1 warga belajar atau 7 dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kecakapan vokasional yang dimiliki warga belajar program KWD bidang meublair yang meliputi indikator mampu menguasai keterampilan meublair dan mampu menerap- kan keterampilan meublair di tempat kerja berada dalam kategori baik. b. Kecapakan Personal Hasil analisis statistik menun- jukan rentang skor kecakapan personal yang dimiliki warga belajar program KWD yaitu antara 25 sampai 39. Perolehan skor rerata kecakapan personal sebesar 33,56, simpangan baku 4,350, median sebesar 34 dan modus sebesar 31. Berdasarkan kategori interval nilai dan interpretasi, rerata variabel keca-