Input Program KWD Bahan Ajar

377 kapan personal sebesar 33,56 terletak pada interval 32,5 termasuk dalam kategori sangat baik. Distribusi frekuensi perolehan skor sikap kecakapan personal warga belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. 5 Kecakapan Personal No Interval Interpretasi F Frekuensi Relatif 1 32,5 Sangat Baik 10 67 2 26 – 32,5 Baik 5 33 3 17,5 - 25 Cukup 4 17,5 Kurang Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 10 warga belajar atau 67 mempunyai kecakapan personal sangat baik, 5 warga belajar atau 33 dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kecakapan personal warga belajar program KWD bidang meublair yang meliputi indikator kejujuran, sopan santun, kerja keras dan kreatifitas dalam kategori sangat baik. c. Kecakapan Sosial Hasil analisis statistik menun- jukan rentang skor kecakapan sosial yang dimiliki oleh warga belajar program KWD yaitu antara 20 sampai 32 Perolehan skor rerata kecakapan sosial sebesar 28,60, simpangan baku 4,072, median sebesar 32,00 dan modus sebesar 32. Berdasarkan kategori interval nilai dan interpretasi, rerata variabel kecakapan sosial sebesar 28,60 terletak pada interval 26 termasuk dalam kategori sangat baik. Distribusi frekuensi perole- han skor kecakapan sosial warga belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel. 6 Kecakapan Sosial No Interval Interpretasi F Frekuensi Relatif 1 26 Sangat Baik 11 73 2 21 – 26 Baik 4 27 3 14 – 20 Cukup 4 14 Kurang Berdasarkan tabel diatas diketa- hui bahwa sebanyak 11 warga belajar atau 73 mempunyai kecakapan sosial sangat baik, 4 warga belajar atau 27 dalam kategori baik. Hal ini menun- jukkan bahwa kecakapan sosial yang dimiliki oleh warga belajar program KWD bidang meublair yang meliputi indikator toleransi, kerjasama, dan gotong royong dalam kategori sangat baik. d. Sikap Kewirausahaan Tujuan diadakannya evaluasi sikap kewirausahaan adalah untuk mengetahui tingkat sikap mental kewirausahaan yang dimiliki warga belajar setelah mengikuti program KWD bidang meublair. Hasil analisis statistik menunjukan rentang skor sikap mental kewirausahaan yaitu antara 16 sampai 28. Perolehan skor rerata sikap kewirausahaan sebesar 23,04, simpangan baku 3,048, median sebesar 23,00 dan modus sebesar 378 21. Berdasarkan kategori inter- val nilai dan interpretasi, rerata variabel sikap kewirausahaan sebesar 23,04 terletak pada interval 22 – 26,25 termasuk dalam kategori baik. Distribusi frekuensi perolehan skor sikap kewirausahaan warga belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. 7 Sikap Kewirausahaan No Interval Interpretasi F Frekuensi Relatif 1 26,25 Sangat Baik 3 20 2 22 – 26,25 Baik 9 60 3 15,57 – 21 Cukup 3 20 4 15,75 Kurang Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 3 warga belajar atau 20 mempunyai sikap mental sangat baik, 9 warga belajar atau 60 dalam kategori baik, dan 3 warga belajar atau 20 dalam kategori cukup. Hal ini menun- jukkan bahwa sikap kewira- usahaan yang dimiliki oleh warga belajar program KWD bidang meublair yang meliputi indikator kemampuan manajerial usaha kecil, berani mengambil keputusan, bekerja dengan sungguh-sungguh, dan mampu menolong diri sendiri dalam kategori baik. Pembahasan Kursus Wirausaha Desa KWD adalah program kecakapan hidup yang diseleng- garakan secara khusus untuk memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat pedesaan agar memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental kreatif, inovatif, bertanggung jawab serta berani menanggung resiko sikap mental profesional dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya Depdiknas, 2008. Tujuan diselenggarakannya program KWD adalah : 1 memberikan kesempatan bagi warga belajar usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental sesuai dengan kebutuhan peluang pasar kerja dan atau usaha mandiri, 2 memberikan peluang bagi satuan PNF untuk berpartisipasi dalam pengentasan pengang- guran dan kemiskinan Depdiknas, 2010. Program KWD bidang meublair yang diselenggarakan oleh PKBM Al- Mujahiddin merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan nonformal pada program kursus yang bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat yang belum memiliki keterampilan dan atau pengangguran. Penyelenggaraan Program KWD bidang meublair ini dirancang untuk memberikan bekal keterampilan, penge- tahuan, sikap dan kemampuan kepada warga masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja maupun berwirausaha dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidupnya. Berdasarkan data penelitian pada komponen context, temuan dilapangan menunjukkan bahwa program KWD bidang meublair merupakan salah satu program kursus yang dibutuhkan oleh masyarakat. Minimnya keterampilan yang dimiliki dan keterbatasan ekonomi merupakan faktor yang mendorong warga belajar untuk 379 mengikuti program KWD tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Hannu 2000 yang menyebutkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap program kursus cukup tinggi, karena melihat perekonomian warga belajar yang sangat minim, menyebabkan motivasi untuk mengikuti program tinggi guna meningkatkan pendapatan. Dukungan masyarakat terhadap program ini juga bersifat positif. Hal inilah yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan penyeleng- garaan program. Optimalnya hasil yang dicapai warga belajar dapat dipengaruhi oleh komponen input. Secara umum program KWD bidang meublair telah didukung oleh komponen input dengan baik. Warga belajar dan instruktur telah memenuhi persyaratan sesuai dengan kriteria kebutuhan penye- lenggaraan program KWD. Kurikulum yang digunakan dalam implementasi program KWD mengunakan kurikulum yang mengacu pada pedoman penyelenggaraan program KWD bidang meublair yang telah disusun oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dengan melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas penyelenggara program. Selain itu juga, pada aspek pendanaan dan fasilitas penyelenggaraan program KWD telah didukung dengan ketersediaan sumber daya yang cukup memadai. Pada komponen Product program KWD dipengaruhi oleh komponen proses yang berlangsung selama penyelenggaraan program. Proses pembelajaran kursus yang baik akan mendorong hasil yang baik dan sebaliknya proses pembelajaran yang tidak baik akan menyebabkan hasil yang tidak optimal. Berdasarkan data penelitian menun- jukan bahwa aktivitas warga belajar mayoritas sangat baik. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran yang dilakukan instruktur didukung oleh kemauan dan kesanggupan warga belajar untuk belajar dengan baik. Selain itu, strategi pem- belajaran yang digunakan oleh intsruktur dalam proses pembelajaran kursus berada dalam kategori baik, menggunakan metode yang tepat, dan pendekatan dalam mengajar, menjalin komunikasi dengan warga belajar, mendorong warga belajar untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran serta penggunaan media. Selain aktivitas instruktur, aktifitas warga belajar juga menunjukkan hasil yang sangat baik, artinya warga belajar juga aktif dalam mengikuti pembelajaran. Terlihat dari rasa ingin tahu yang dimiliki warga belajar yang selalu bertanya kepada narasumber. Sedangkan pada komponen produk program KWD bidang meublair ini, rata-rata pada indikator penguasaan kecakapan vokasional, personal, sosial, dan sikap kewirausahaan menun- jukkan hasil yang baik. Penyelenggaraan Program KWD bidang meublair di PKBM Al-Mujahiddin, berdasarkan data hasil penelitian menun- jukkan bahwa rata-rata implementasi program KWD secara keseluruhan pada komponen konteks, input, proses, dan produk berada dalam kategori baik. Mencermati hasil tersebut, maka program tersebut perlu mendapat perhatian dan dukungan tindak-lanjut dari berbagai pihak, baik penyelenggara, masyarakat, pihak swasta, dan juga pemerintah. Program KWD bidang meublair disampaikan oleh sebagian besar warga belajar telah memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas dan taraf