ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP SET KESEMPATAN INVESTASI (Studi Empiris pada Perusahaan Automotif yang terdaftar di BEI periode 2009-2012)

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN
PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP SET
KESEMPATAN INVESTASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Automotif yang terdaftar di BEI periode
2009-2012)

Oleh
POLTAK MANURUNG

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013


ABSTRACT

The research aims to analye debt policy, firm size and profitability on investment
opportunity set which occured by market to book value of equity, listed in Indonesia Stock
Exchange.

Population of this research is listed public company at Indonesia Stock Exchange with
automotif company as sample. Sampling method uses purposive sampling method. Data
analysis technique uses classic assumption test and hypothesis test uses multiplegression
analysis.

The results of this research indicate that the debt policy has a positive effect on
investment opportunity set, not supported. Firm size has a positive effect on investment
opportunity set, supported. Profitability has a positive effect on investment opportunity set,
not supported

Keywords: debt policy, firm size, profitability and investment opportunity.

ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kebijakan hutang, ukuran
perusahaan dan profitabilitas terhadap set kesempatan investasi yang diukur dengan Market
to book value of equity, dengan menggunakan data yang terdiri dari 64 perusahaan yang
terdapat dalam Bursa Efek Indonesia.

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan publik yang terdaftar Dalam Bursa
Efek Indonesia dengan perusahaan automotif sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah uji
asumsi klasik dan untuk uji hipotesis menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif
terhadap set kesempatan investasi, tidak terdukung. Ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap set kesempatan investasi, terdukung. Dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap
set kesempatan investasi , tidak terdukung.

Kata kunci : kebijakan hutang, ukuran perusahaan, profitabilitas, set kesempatan investasi.

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................


i

DAFTAR ISI...................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

iv

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................

1


1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................

4

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................

5

1.4. Manfaat Penelitian ..............................................................................

5

II. LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Toery Keagenan ........................................................................

7

2.1.2. Set Kesempatan Investasi .........................................................


9

2.1.3. Kebijakan Hutang .................................................................... 13
2.1.4. Ukuran Perusahaan .................................................................. 15
2.1.5. Profitabilitas ............................................................................. 16
2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 17
2.3. Pengembangan Hipotesis .................................................................. 18
2.3.1. Pengaruh kebijakan hutang terhadap set kesempatan investasi ..

18

2.3.2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap set kesempatan investasi. 20
2.3.3. Pengaruh profitabilitas terhadap set kesempatan investasi ........... 22
III. METODE PENELITIAN
3. Metode Penelitian ............................................................................... 25
3.1. Populasi dan Sampel .......................................................................... 25
3.2. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 26
3.3. Definisi Operasi Variabel .................................................................. 26
3.4. Metode Analisis Data ......................................................................... 28


3.4.1. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 29
a. Uji Multikolonieritas ...................................................................... 29
b. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 30
c. Uji Autokorelasi ............................................................................ 30
d. Uji Normalitas Data ...................................................................... 31
3.4.2. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Statistik Deskriptif ............................................................................ 33
4.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 34
4.2.1. Uji Multikolonieritas ................................................................ 34
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 35
4.2.3 Uji Autokorelasi ....................................................................... 37
4.2.4. Uji Normalitas Data ................................................................ 38
4.3. Pengujian Kelayakan Model Regresi ................................................. 40
4.4. Hasil Pengujian Hipotesis .................................................................. 41
4.4.1. Koefisien korelasi dan koefisien determinasi ........................... 41
4.4.2. Hasil Uji Regresi Berganda ...................................................... 42
4.4.3. Hipotesis 1 .............................................................................. 43
4.4.4. Hipotesis 2 .............................................................................. 43

4.4.5. Hipotesis 3 .............................................................................. 44

V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 45
5.2. Keterbatasan ....................................................................................... 46
5.3. Saran ................................................................................................... 46
5.4. Implikasi ............................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hubungan kebijakan hutang, kebijakan dividen, risiko, ukuran perusahaan dan
profitabilitas dengan set kesempatan investasi menarik beberapa peneliti. Set kesempatan
investasi merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki
(asset-in place) dan pilihan pertumbuhan (growth option) pada masa yang akan datang
(Kusuma, 2000). Menurut Kusuma (2000) set kesempatan investasi merupakan nilai
perusahan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen dimasa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan
investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar. Komponen dari
nilai perusahaan merupakan hasil dari pilihan-pilihan untuk membuat investasi di masa
yang akan datang adalah merupakan set kesempatan investasi.

Set kesempatan investasi dipengaruhi oleh seberapa besar hutang yang digunakan dalam
struktur modal. Karena penggunaan modal saham atau hutang memiliki konsekuensi
masing-masing. Penggunaan saham yang terlalu banyak dengan mengabaikan
pemanfaatan hutang berdampak pada tingginya kewajiban bagi perusahaan untuk
membayarkan dividen. Hal ini menyebabkan hilangnya kesempatan bagi perusahaan untuk
memanfaatkan laba untuk kepentingan pertumbuhan apabila pemegang saham tidak
menghendaki, Fijrianti dan Hartono (2004). Demikian juga sebaliknya, apabila perusahaan

2

100% menggunakan hutang, maka perusahaan akan menanggung beban kewajiban
kepada kreditur yang tinggi.

Menurut Jaggi ,Gul (1999) dan Lestari (2004) menunjukan hubungan yang positif antara
aliran kas bebas dan kebijakan hutang perusahaan untuk perusahaan yang memiliki set
kesempatan investasi yang rendah dan hubungan yang positif antara kebijakan hutang,
aliran kas bebas yang tinggi untuk perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang
rendah, lebih jelas pada perusahaan yang ukurannya besar. Menurut Fijriyanti dan Hartono
(2004) kebijakan pendanaan berimplikasi pada set kesempatan investasi dan sebaliknya.
Pengaruh kebijakan hutang terhadap set kesempatan investasi juga dikemukakan oleh
Fama et.al (2000) yang menyatakan bahwa keseimbangan biaya pendanaan mendorong
perusahaan yang mempunyai investasi besar cenderung mempunyai hutang yang tinggi.

Semua perusahaan baik kecil maupun perusahaan yang besar mempunyai hutang. Hutang
adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu lalu dan harus
dibayar dengan kas, barang dan jasa di waktu yang akan datang (Jusuf, 2001). Menurut
Nurwahyudi dan Mardiyah (2004) bahwa hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus
dilakukan perusahaan di masa yang akan datang karena tindakan atau transaksi
sebelumnya. Pengorbanan ekonomi dapat berbentuk uang, aktiva, jasa -jasa atau
dilakukannya pekerjaan tertentu. Hutang mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak

kepada kreditur untuk mengklaim aktiva perusahaan.

Ukuran perusahaan merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan perusahaan dalam
menentukan kebijakan hutangnya. Perusahaan besar memiliki keuntungan lebih dikenal oleh
publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Namun untuk penggunaan hutang lebih banyak
digunakan oleh perusahaan besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar

3
dapat mengakses pasar modal, karena kemudahan tersebut maka perusahaan memiliki
fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana menurut Wahidahwati (2000).

Menurut Prasetyo (2002) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dari definisi ini
terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan. Sedangkan
profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan aktiva yang dipercayakan kepada manajemen. Semakin tinggi profitabilitas,
maka semakin tinggi kas yang tersedia di perusahaan untuk mendanai investasi, dan
sebaliknya semakin kecil profitabilitas, maka semakin rendah kemampuan perusahaan
dalam melakukan pendanaan internal. Menurut Alhajjar dan Belkaoui (2001) menyatakan
hubungan antara profitabilitas dengan set kesempatan investasi adalah positif.


Hubungan antara profitabilitas dengan set kesempatan investasi dinyatakan oleh Slamet
(2003) yang menyatakan bahwa nilai perusahaan sebagai kombinasi income generating
asset-in-place dan growth ooportunities. Profitabilitas yang tinggi memberikan sinyal
mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, karena sebagian besar
profitabilitas akan ditanamkan kembali dalam bentuk investasi untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Hasil penelitian Chandra (2006) juga menunjukkan bahwa perusahaanperusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi cenderung memiliki set kesempatan
investasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan dengan
profitabilitas rendah. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian Lestari (2004) yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap set kesempatan investasi.
Penelitian ini akan menguji pengaruh antara kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan
profitabilitas terhadap set kesempatan investasi pada perusahaan-perusahaan Automotif di
Indonesia dengan menggunakan proksi tunggal set kesempatan investasi yaitu rasio nilai

4
pasar dengan nilai buku ekuitas. Proksi Rasio nilai pasar dengan nilai buku ekuitas, tobin
q, rasio perubahan modal dengan harga pasar perusahaan dan rasio nilai perusahaan
terhadap nilai buku aktiva tetap. Proksi gabungan dapat mengurangi kesalahan dalam
pengukuran, karena dengan menggunakan proksi tunggal, dikhawatirkan akan
mengakibatkan measurement dan classification error karena set kesempatan investasi
tidak dapat diamati dan diukur dengan proksi tunggal (Jones dan Sharma, 2001).

Untuk membedakan penelitian dan replika sebelumnya oleh Pratamayoga (2011) maka
judul penelitian ini adalah “ ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG,
UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP SET
KESEMPATAN INVESTASI “ (Studi empiris pada perusahaan Automotif yang Listing
di BEI periode 2009 – 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya terhadap perbedaan akan
hasil peneliti dan fenomena gap atas penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan
masalah-masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kebijakan hutang perusahaan yang tingkat pertumbuhannya
berhubungan dengan set kesempatan investasi (IOS) ?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan berhubungan dengan set kesempatan
investasi (IOS) ?
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas perusahaan berhubungan dengan set kesempatan
investasi (IOS) ?

1.3 Tujuan Penelitian

5
Berkaitan dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Menemukan bukti empiris pengaruh kebijakan hutang terhadap set kesempatan
investasi pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI.
2. Menemukan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap set kesempatan
investasi pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI.
3. Menemukan bukti empiris pengaruh profitabilitas terhadap set kesempatan investasi
pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada
suatu perusahaan agar dapat membuat kebijakan-kebijakan keuangan yang baik,
terutama kebijakan hutang dan profitabilitas perusahaan yang diharapkan mengurangi
konflik keagenan.
2. Bagi Investor, hasil penelitian dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan investor terkait dengan set kesempatan investasi yang
mempengaruhi pertumbuhan perusahaan tersebut.
3. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam literatur
penelitian di Indonesia, khususnya di bidang Akuntansi keuangan.

6

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori
2.1.1

Teori Keagenan (Agency theory)

Agency Theory adalah teori yang menjelaskan agency relationship dan masalah-masalah
yang ditimbulkannya (Jensen dan Meckling, 1986). Agency relationship merupakan
hubungan antara dua pihak, dimana pihak pertama bertindak sebagai prinsipal/pemberi
amanat dan pihak kedua disebut agen yang bertindak sebagai perantara yang mewakili
prinsipal dalam melakukan transaksi dengan pihak ketiga. Pada agency theory yang
disebut prinsipal adalah pemegang saham dan yang dimaksud agen adalah manajemen
yang mengelola perusahaan. Pihak prinsipal tersebut memberi kewenangan kepada agen
untuk melakukan transaksi atas nama prinsipal dan diharapkan dapat membuat keputusan
terbaik bagi prinsipalnya (Hartono, 2004).

Biaya keagenan dibagi ke dalam tiga bentuk, yaitu (1) Monitoring Costs, yang merupakan
biaya untuk memonitor perilaku manajer, (2) Bonding Costs, yang merupakan biaya
untuk membentuk mekanisme untuk menjamin bahwa manajer akan bertindak sesuai
dengan kepentingan pemegang saham, (3) Residual Loss, yang merupakan biaya untuk
mendorong manajer bertindak sesuai dengan kemampuannya untuk kepentingan
pemegang saham.

7
Dalam perusahaan yang telah go public, agency relationship dicerminkan oleh hubungan

antara investor dan manajemen perusahaan. Persoalannya adalah diantara kedua pihak
tersebut seringkali terjadi perbedaan kepentingan. Perbedaan tersebut mengakibatkan
keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan kurang mengakomodasi kepentingan
pihak pemegang saham. Hal inilah biasa dikenal dengan agency problem (masalah
keagenan). Masalah keagenan dapat muncul jika manajer suatu perusahaan memiliki
kurang dari 100 persen saham biasa perusahaan tersebut. Jika perusahaan berbentuk
perseorangan dan dikelola sendiri oleh pemiliknya, maka dapat diasumsikan bahwa
manajer atau pemilik tersebut akan mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk
memperbaiki kesejahteraannya, terutama diukur dalam bentuk peningkatan kekayaan
perorangan dan fasilitas eksekutif seperti tunjangan, kantor yang mewah, fasilitas
transportasi dan sebagainya. (Suwaldiman, 2007 dan Aziz, 2007). Akan tetapi, jika
manajer atau pemilik tersebut mengurangi hak kepemilikannya dengan membentuk
perseroan dan menjual sebagian sahamnya kepada pihak lain (pihak luar), maka
pertentangan kepentingan bisa segera muncul.

Ketika manajer memiliki 100 persen perusahaan, maka apabila dia memutuskan untuk
mengeluarkan kas perusahaan untuk excessive perquisites, maka manajer tersebut akan
menanggung seratus persen pengeluarannya. Excessive perquisites adalah konsumsi yang
tidak ada hubungannya dengan bisnis inti perusahaan (Bhatala et al. 1994 dalam Hartono,
2004). Namun apabila dia menjual porsi kepemilikannya sebesar a dengan 0 persen

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di BEI)

0 5 118

Pengaruh Rasio Hutang, Kepemilikan Saham Manajerial, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di BEI

0 2 1

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN D I VIDEN DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( Studi empiris pada perusahaan automotif yang listing di BEI 2009 - 2012 )

0 7 53

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG DAN SET KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD DAN BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI

1 24 71

PENGARUH SET KESEMPATAN INVESTASI, PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011

0 4 78

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Keputusan Investasi, Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Burs

1 3 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 30

ANALISIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ANALISIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi Empiris Pada Perus

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di BEI).

0 0 8

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012 – 2014

0 0 18