ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN D I VIDEN DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( Studi empiris pada perusahaan automotif yang listing di BEI 2009 - 2012 )

(1)

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN

KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

( Studi Empiris pada perusahaan automotive yang terdaftar di BEI 2009 -2012 )

ABSTRAK Oleh Eka Santi Melisa

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris atas adanya pengaruh kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakana dalah perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selamatahun 2009-2012. Sampel total berjumlah 48 perusahaan.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan serta kebijakan hutang berpengaruh positifterhadap nilai perusahaan. Kata kunci: kebijakan dividen, kebijakan hutang, nilai perusahaan.


(2)

ANALYSIS THE INFLUENCE OF DIVIDEND POLICY AND

THE DEBTS OWED BY THE COMPANY

(study of empirical at the automotive company listed in BEI 2009 2012 )

ABSTRACT

By The

Eka Santi Melisa

The purpose of this research is to test and find empirical evidence for there is a devidend policy and policy debt to the value of the company. There are in use the automative the listed in the exchange. (bei) for 2009 2012. A totral sample of 48 companies, the method of analysis that used to be it in this research is of the regression linear doubled. The research is based on the results of test to show that the dividend policy is a positive response to the company.


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada tanggal 15 April 1988, merupakan anak pertama dari Tiga bersaudara pasangan Bapak Hadi Prayitno dan Ibu Sagianti.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD N 2 Kedamaian pada tahun 2000. Tahun 2003 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 5 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2006 di SMAK BPK PENABUR.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung.


(8)

MOTO

“Man jadda wa jadda

(Diman ada kesulitan, pasti ada jalannya)” “Setiap orang berhak untuk sukses Tinggal bagaimana kita meraih kesuksesan itu”

“tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan dari kegagalan (Bill Clinton)”

“Bersujud dan Berdo’alah” karena kunci kesuksesan yang harus kita

mulai adalah dengan “DOA”

“Boleh jadi kamu menbenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk


(9)

PERSEMBAHAN Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahirrobbil’alamin

Kupersembahkan karya penuh perjuanganku ini kepada :

“ Allah SWT atas segala nikmat dan karunia - Nya “

“ Bapak dan Ibu ku tercinta “ “ Suami ku dan Adik-adikku tersayang “

“ Teman –teman terbaik yang selalu ada di saat suka maupun duka “ “ Teman –teman Akuntansi angkatan 2007 “

“ Serta teman – teman Kantor PT. Prima Langgeng Dian Agung dan Budi

Semesta Satria “


(10)

SANWACANA

Assalammualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “ANALASIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN dapat terselesaikan dengan optimal.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penelitian ini:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, dan Selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan; 3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E.,M.Si. Akt. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

4. Ibu Dr Ratna Septiyanti S.E.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

5. Ibu Ninuk Dewi.K,S.E.,M.Sc.,Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;


(11)

6. Bapak Drs. A.Zubaidi Indra .MM.,C.P.A selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya dalam penyelesaian skripsi ini;

7. Bapak Dr.Yuliansyah,S.E.,M.S.A.,Akt selaku Dosen Pembimbing Akademik;

8. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah membantu penulis dalam menimba ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

10. Kedua orangtuaku, Bapak Hadi Prayitno dan Ibu Sagianti yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta senantiasa berkorban dan mengusahakan yang terbaik bagi penulis tanpa mengenal lelah. Dan dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak henti-hentinya untuk penulis, semoga penulis bisa menjadi anak yang membanggakan dan sukses untuk Ibu dan Bapak tersayang. Amin ya robbalalamin;

11. Suamiku : Andreas Wisma Pamungkas yang telah sabar menunggu dan memberikan semangat serta dukungan serta doa yang tak henti hentinya. 12. Kedua adikk-adik ku: Dwi Rio Andrian dan Tri vina Novrianti terima

kasih untuk semua do͛a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat. Semoga yang baik-baik yang kalian tiru dalam diri penulis. 13. Teman-teman ku: Asih Agustina, Nur Baeti, mb͛Diah Apriani, Dianita

Jiatin, Farenza medha, Jaya Mutiara, Muhammad Yunus, Bambang heriawan terima kasih atas segala dukungan yang membangun semangat dan terima kasih selama ini menjadi teman dalam suka maupun duka, semoga apa yang kita harapkan dan impikan dapat terwujud, amin ya robbalallamin;

14. Teman-teman kantorku: Ci Sokim, Mas Eko, Melinda, Alyana, Sarah, Ci Icen , dan semua orang yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. terima kasih atas saran dan motivasinya;


(12)

15. Segenap teman-teman Akuntansi 2007 yang tidak dapat di sebutkan satu persatu, semoga kita semua menjadi orang yang sukses dalam segala hal dan selalu ingat dengan AKT ͚07. Semoga.

Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam kehidupan saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi memiliki arti yang sama pentingnya bagi kehidupan saya, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga karya ini bermanfaat dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, 23 Desember 2014 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian... ... 5

1.4. Manfaat Penelitian... ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori ... 7

2.1.1.Signalling theory ... 7

2.1.2.Nilai Perusahaan ... 8


(14)

2.1.4.Kebijakan Hutang ... ... 14

2.1.5.Penelitian Terdahulu ... ... 16

2.2. Pengembangan Hipotesis ... ... 18

2.2.1.Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan ... 18

2.2.2.Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel ... 22

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 23

3.3. Definisi Operasional Variabel ... 23

3.4. Metode Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 32

4.2. Uji Asumsi Klasik ... 34

4.2.1. Uji Normalitas ... 34

4.2.2. Uji Multikolinearitas... .. 36

4.2.3. Uji Autokorelasi... ... 36

4.2.4. Uji Heteroskedastisitas ... 37

4.3. Pengujian Hipotesis... .... 38

4.4. Koefisien Determinasi... ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 42

5.2. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Penentuan Sampel Penelitian ... 23

Tabel 2 Statistika Deskriptif ... 24

Tabel 3 Normalitas Distribusi ... 25

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Distribusi... 25

Tabel 5 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 26

Tabel 6 Hasil Pengujian Autokorelasi ... 26


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan Sampel

Lampiran 2. Nilai Price Book Value, Deviden Payout Ratio, Debt To EquityRatio Lampiran 3. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif

Lampiran 4. Hasil Uji Asumsi Klasik


(17)

1

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditor maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari informasi yang dikeluarkan perusahaan. Melalui kebijakan ini perusahaan memberikan sebagian dari keuntungan bersih kepada pemegang saham secara tunai (Brigham dan Houston, 2001). Keputusan tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, khususnya pemegang saham yang berinvestasi dalam jangka panjang dan bukan pemegang saham yang beriventasi dalam jangka pendek. Oleh karena itu, perusahaan berusaha meningkatkan pembayaran dividen dari tahun ke tahun. Pemegang saham, kreditor dan manajemen adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan masing-masing dalam perusahaan.

Penyatuan kepentingan semua pihak tersebut seringkali menimbulkan masalah-masalah yang dalam bidang keuangan dibahas melalui agency theory. Pemegang saham ingin imbal hasil yang sesuai dengan risiko yang ditanggungnya itu sesuai dengan biaya yang dikeluarkannya. Imbal hasil atas dana yang dipinjamkan yang sesuai kesepakatan dan risiko serta


(18)

2

pengembalian yang tepat waktu juga diinginkan oleh kreditor. Untuk itu, manajemen diharapkan dapat membuat kebijakan keuangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Bila keputusan manajemen merugikan bagi pemegang saham dan kreditor maka akan terjadi masalah keagenan (Ismiyanti dan Hanafi, 2003).

Semua perusahaan baik kecil maupun perusahaan yang besar mempunyai hutang. Hutang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu lalu dan harus dibayar dengan kas, barang dan jasa di waktu yang akan datang (Diah, 2010). Menurut Holydia (2004) bahwa hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa yang akan datang karena tindakan atau transaksi sebelumnya. Pengorbanan ekonomi dapat berbentuk uang, aktiva, jasa-jasa atau dilakukannya pekerjaan tertentu. Hutang mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengklaim aktiva perusahaan.

Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera para shareholdernya. Nilai perusahaan ini sendiri dapat tercermin dari harga sahamnya (Hasnawati, 2005). Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan melalui harga pasar saham. Harga pasar saham adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh calon investor apabila ia ingin memiliki saham suatu


(19)

3

perusahaan, sehingga harga saham merupakan harga yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan menyatakan bahwa harga saham merupakan pencerminan kemampuan unit bisnis menghasilkan keuntungan yang telah digunakan oleh perusahaan secara efisien, dengan demikian semakin tinggi keuntungan perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan. Harga saham sebagai representasi dari nilai perusahaan dapat ditentukan oleh tiga faktor yaitu faktor internal perusahaan, eksternal perusahaan, dan tekhnikal. Faktor internal dan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh para investor di pasar modal. Sedangkan faktor teknikal lebih bersifat teknis dan psikologis, seperti volume perdagangan saham, nilai transaksi perdagangan saham dan kecenderungan naik turunnya harga saham (Sutrisno, 2003). Penelitian mengenai nilai perusahaan telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya Hasnawati (2005) dengan objek penelitian dampak set peluang investasi terhadap nilai perusahaan di BEI dan menyimpulkan bahwa keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Wijaya (2010) meneliti pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kebijakan pendanaan tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Puspita (2009) membuktikan bahwa investor di BEI bereaksi terhadap pengumuman dividen secara cepat, sehingga abnormal return yang dinikmati


(20)

4

investor terjadi pada saat pengumuman, sedangkan Sujoko (2007) melakukan pengujian terhadap pengumuman dividen selama periode 1994-1996 dengan menggunakan model market adjusted, mean adjusted dan market model untuk menghitung abnormal return. Hasil yang di dapat adalah sehari sebelum pengumuman, hari pengumuman dan sehari setelah pengumuman dividen meningkat, terdapat reaksi pasar yang positif. Artinya pengumuman dividen memiliki kandungan informasi yang berguna bagi investor.

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Gany Ibrahim (2012) yaitu menggunkan variabel keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, tahun penelitian 2007-2010 dan jenis perusahaan yang diteliti perusahaan manufaktur. Sedangkan untuk membedakan penelitian sebelumnya maka variabel penelitian diganti menggynakan kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan, tahun penelitian 2009-2012 dan peneliti menggunakan perusahaan automotif. Dari uraian di atas maka untuk membedakan penelitian

sebelumnya maka judul penelitian ini adalah “ANALISIS PENGARUH

KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN“ (Studi empiris pada perusahaan Automotif yang Listing di BEI periode 2009-2012).


(21)

5

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan?

1.3.Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI.

2. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI.

1.4.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada suatu perusahaan agar dapat membuat kebijakan-kebijakan keuangan yang baik, terutama kebijakan-kebijakan dividen dan kebijakan-kebijakan hutang yang diharapkan mengurangi konflik keegenan.


(22)

6

2. Bagi investor, hasil penelitian dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan investor terkait dengan nilai suatu perusahaan yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan tersebut.

3. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam literatur penelitian di Indonesia, khususnya di bidang Akuntansi keuangan.


(23)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1.Signalling theory

Menurut Brigham dan Houston (2001) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa informasi yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain (Eli, 2008). Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan.

Integritas informasi laporan keuangan yang mencerminkan nilai perusahaan merupakan sinyal positif yang dapat mempengaruhi opini investor dan kreditor atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Laporan keuangan


(24)

8

seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis. Signalling theory menyatakan pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Peningkatan utang diartikan oleh pihak luar sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar (Brigham, 2006 ). Penggunaan dividen sebagai isyarat berupa pengumuman yang menyatakan bahwa suatu perusahaan telah memutuskan untuk menaikkan dividen per lembar saham mungkin diartikan oleh penanam modal sebagai sinyal yang baik, karena dividen per saham yang lebih tinggi menujukkan bahwa perusahaan yakin arus kas masa mendatang akan cukup besar untuk menanggung tingkat dividen yang tinggi (Weston dan Copeland, 1997).

2.1.2.Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Lukas, 2008).


(25)

9

Meningkatkan nilai perusahaan adalah tujuan dari setiap perusahaan, karena semakin tinggi nilai perusahaan maka akan diikuti pula oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Elvira, 2004). Nilai perusahaan memberikan gambaran kepada manajemen mengenai persepsi investor mengenai kinerja masa lalu dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang (Brigham dan Houston, 2001). Sujoko dan Soebiantoro (2007) menjelaskan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan berperan penting dalam memproyeksikan kinerja perusahaan sehingga dapat mempengaruhi investor dan calon investor terhadap suatu perusahaan (Supriyanto, 2004). Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki (Wahyudi dan Pawestri, 2006).

Semakin tinggi harga saham, maka nilai perusahaan dan kemakmuran pemegang saham juga akan meningkat. Nilai perusahaan dapat direfleksikan melalui harga pasar dimana harga pasar merupakan barometer dari kinerja perusahaan. Rika dan Ishlahudin (2010), mendefinisikan nilai perusahaan sebagai nilai pasar. Alasannya karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran atau keuntungan bagi pemegang saham jika harga perusahaan


(26)

10

meningkat. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value (PBV). Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal ini juga yang menjadi keinginan pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham yang juga tinggi (Soliha dan Taswan, 2002). Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2010), nilai perusahaan dapat dikonfirmasi melalui Price Book Value (PBV).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fama (1998) yang dalam penelitiannya menggunakan pendekatan konsep nilai pasar untuk mengukur nilai perusahaan sampelnya. Nilai pasar berbeda dari nilai buku. Jika nilai buku merupakan harga yang dicatat pada nilai saham perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa tertentu yang terbentuk oleh permintaan dan penawaran saham oleh para pelaku pasar.Nilai pasar perusahaan ini merupakan nilai yang diberikan pada bursa kepada manajemen dan perusahaan sebagai organisasi yang terus tumbuh (Brigham, 1997). Nilai perusahaan merefleksikan profitabilitas perusahaan di masa depan dan juga menggambarkan profitabilitas saat ini (Hanafi, 2003).

Berdasarkan pendekatan konsep nilai pasar atau Price Book Value tersebut, harga saham dapat diketahui berada diatas atau dibawah nilai bukunya.Pada dasarnya, membeli saham berarti membeli prospek perusahaan (Supriyanto, 2004). PBV yang tinggi akan membuat investor yakin atas prospek perusahaan dimasa mendatang. Oleh karena itu keberadaan rasio PBV sangat


(27)

11

penting bagi para investor maupun calon investor untuk menetapkan keputusan investasi.

2.1.3.Kebijakan Dividen

Dividen merupakan pembayaran dari perusahaan kepada para pemegang saham atas keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya dividen yang dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan (Sutrisno, 2003). Menurut Lestari (2004), pengertian dividen adalah pembagian bagian keuntungan kepada para pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan perusahaan ditentukan oleh para pemegang saham pada saat berlangsungnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Dalam kebijakan dividen terdapat trade off dan merupakan pilihan yang tidak mudah antara membagikan laba sebagai dividen atau diinvestasikan kembali. Apabila perusahaan memilih membagikan laba sebagai dividen maka tingkat pertumbuhan akan berkurang dan berdampak negatif terhadap saham. Di sisi lain apabila perusahaan tidak membagikan dividen maka pasar akan memberikan sinyal negatif kepada prospek perusahaan. Peningkatan dividen memberikan sinyal perubahan yang


(28)

12

menguntungkan pada harapan manajer dan penurunan dividen menunjukkan pandangan pesimis prospek perusahaan di masa yang akan datang (Sartono, 2001).

Gitman (2003) memberikan definisi kebijakan dividen sebagai suatu perencanaan tindakan perusahaan yang wajib ditaati ketika keputusan dividen dibuat. Munawir (2002) mengartikan kebijakan dividen sebagai suatu keputusan perusahaan dalam menentukan apakah akan membagikan earnings yang dihasilkan kepada pemegang saham atau untuk kegiatan reinvestasi perusahaan. Keputusan dividen menyangkut keputusan tentang penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Dividen yang dibagikan dapat berupa dividen tunai (cash dividend) atau dividen dalam bentuk saham (stock dividen). Dividen tunai umumnya dibagikan secara reguler, baik triwulanan, semesteran atau tahunan.

Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam membuat kebijakan yang tepat bagi perusahaan. Brigham dan Daves (2002:561-562) menyebutkan beberapa teori kebijakan dividen yaitu:

a. Dividend Irrelevant theory

Teori ini beranggapan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham (nilai perusahaan) maupun terhadap biaya modalnya. Kebijakan dividen yang satu sama baiknya dengan kebijakan dividen yang lain. Dijelaskan bahwa pendukung utama teori ketidakrelevanan ini adalah Kieso (2006). Mereka menggunakan sejumlah asumsi, khususnya tentang


(29)

13

ketiadaan pajak dan biaya pialang, leverage keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap biaya modal, para investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan, distribusi laba ke dalam bentuk dividen atau laba ditahan tidak mempengaruhi biaya ekuitas perusahaan dan kebijakan capital budgeting (keuntungan anggaran) yang merupakan kebijakan independen terhadap kebijakan dividen.

b. Bird-in-The Hand Theory

Menurut Gordon dan Lintner dalam Brigham dan Daves (2002:562), teori ini dapat dijelaskan dengan menggunakan pemahaman bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari dividen dibandingkan dengan pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal karena komponen hasil dividen risikonya lebih kecil dari komponen keuntungan modal (capital gain). Para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima dividen, karena dividen merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sedangkan capital gain merupakan faktor yang dikendalikan oleh pasar melalui mekanisme penentuan harga saham.

c. Teori Preferensi Pajak

Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi (Suwaldiman dan Aziz, 2007), yaitu:


(30)

14

1) Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak lebih rendah daripada pendapatan dividen. Untuk itu, investor yang memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanam kembali laba ke dalam perusahaan. Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikkan harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya tinggi.

2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai sahamnya terjual, sehingga ada efek nilai waktu.

3) Jika selembar saham di miliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang. Karena adanya keuntungan-keuntungan ini, para investor mungkin lebih senang perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Jika demikian para investor akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang pembagian dividennya rendah daripada untuk perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi.

2.1.4.Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil perusahaan untuk melakukan pembiayaan melalui hutang. Kebijakan hutang sering diukur dengan debt ratio. Debt ratio adalah total hutang (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang) dibagi dengan total aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap, (Kieso et al. 2006). Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang


(31)

15

digunakan untuk perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditor) dan semakin besar biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar perusahaan. Hal ini akan berdampak pada profitabilitas perusahaan karena sebagian pendapatan digunakan untuk membayar hutang.

Menurut Hanafi (2003), semakin banyak pemegang saham dengan proporsi kepemilikan yang semakin kecil (tidak ada suara mayoritas) maka kemampuan monitoring pemegang saham tidak efektif. Oleh karena itu, diperlukan adanya pihak ketiga yang membantu pemegang saham dalam monitoring dan bonding manajemen yaitu debt holders (kreditor) untuk mengurangi agency cost of equity. Ditinjau dari free cash flow hypotesis, bila perusahaan mempunyai cukup banyak cash flow dalam perusahaan maka dengan pengawasan yang tidak efektif dari pemegang saham akan meciptakan tindakan manajemen untuk menggunakan cash flow tersebut demi kepentingan sendiri. Kebijakan hutang lebih efektif dalam mengurangi agency cost of equity karena adanya pertanggung jawaban yang sah (legal liability) dari manajemen untuk memenuhi kewajibannya kepada kreditor yang terkait dengan biaya kebangkrutan. Dividen di satu sisi tidak mempunyai legal liability kepada pemegang saham kalau perusahaan tidak mampu membayarkan dividen.

Leverage digunakan sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan.


(32)

16

Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai aktivanya, sedangkan perusahaan yang mempunyai leverage rendah lebih banyak membiayai investasinya dengan modal sendiri. Dengan demikian semakin tinggi leverage berarti semakin tinggi resiko karena ada kemungkinan, perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban hutangnya, baik berupa pokok maupun bunganya, Fitri (2003). Untuk memperkecil biaya yang timbul sehubungan dengan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Pemegang saham menyertakan pihak ketiga untuk menanggung biaya pengawasan tersebut. Hal ini dikenal sebagai control hypotesis, yaitu untuk memperkecil tindakan-tindakan akan menguntungkan diri sendiri yang diambil manajer, perusahaan yang memiliki aliran kas bebas yang tinggi dengan tingkat pertumbuhan yang rendah akan lebih cenderung untuk memperbesar hutang, dengan logika pemanfaatan aliran kas bebas yang tersedia tersebut akan ditanamkan pada proyek-proyek yang memiliki net present value yang positif dan nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam hal ini tindakan manajer dibatasi oleh debt covenant yang ditetapkan oleh debtholders.

2.1.5.Penelitian terdahulu

Sebagai pembanding, akan dikemukakan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan konsep dengan penelitian ini, diantaranya:

a. Wijaya (2010) meneliti pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, keputusan


(33)

17

investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kebijakan pendanaan tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

b. Sudiyatno dan Elen (2010) mengenai pengaruh kebijakan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa tingkat leverage perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, pengeluaran modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan insentif manajer tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

c. Gany Ibrahim (2012) meneliti Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitiannya keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

d. Sujoko (2007) melakukan pengujian terhadap pengumuman dividen selama periode 1994-1996 dengan menggunakan model market adjusted, mean adjusted dan market model untuk menghitung abnormal return. Hasil yang di dapat adalah sehari sebelum pengumuman, hari pengumuman dan sehari setelah pengumuman dividen meningkat, terdapat reaksi pasar yang positif.


(34)

18

Artinya pengumuman dividen memiliki kandungan informasi yang berguna bagi investor.

2.2 Pengembangan Hipotesis

2.2.1. Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.

Menurut Hatta (2002), terdapat sejumlah perdebatan mengenai bagaimana kebijakan deviden mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat pertama menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan, yang disebut dengan Bird in The Hand Theory. Pendapat ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi dividend payout ratio suatu perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah. Dividend signaling theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya (1979). Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan di masa mendatang. Fama dan French (1998) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati (2005) menemukan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(35)

19

H1 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.2.2. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan yang memiliki aliran kas bebas yang tinggi dengan tingkat pertumbuhan yang rendah akan lebih cenderung untuk memperbesar hutang, dengan logika pemanfaatan aliran kas bebas yang tersedia tersebut akan ditanamkan pada proyek-proyek yang memiliki net present value yang positif yang nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam hal ini tindakan manajer dibatasi oleh debt covenant yang ditetapkan oleh debtholders.

Sebaliknya untuk perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, tidak akan ada masalah biaya yang berkaitan dengan aliras kas bebas yang tinggi (agency cost of free cash flow) karena pada perusahaan ini setiap kelebihan dana selalu dapat digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhannya. Myers (1977) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi lebih cenderung untuk memperkecil tingkat hutang. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya tingkat leverage perusahaan akan semakin tinggi kemungkinan perusahaan dinyatakan bangkrut oleh debtholders jika tidak mampu membayar hutang. Selanjutnya dengan menambah hutang, aktiva yang dimiliki digunakan sebagai jaminan. Masalah asset substitution terjadi saat manajer yang oportunistik mengganti higher variance assets dengan lower variance asset, sekali hutang/obligasi dikeluarkan.


(36)

20

Perusahaan yang memiliki asset-in-place yang tinggi, masalah ini tidak terjadi karena aktiva berupa aktiva tetap dan relatif lebih mudah diawasi (Gul, 1999). Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah lebih cenderung untuk meningkatkan leverage. Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi memungkinkan mempunyai kesempatan yang profitable sehingga akan mendanai investasinya secara internal dibandingkan dengan dana eksternal. Penambahan hutang akan meningkatkan tingkat risiko atas arus pendapatan perusahaan, yang mana pendapatan dipengaruhi faktor eksternal sedangkan hutang menimbulkan beban tetap tanpa memperdulikan besarnya pendapatan. Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah mengoptimalkan nilai perusahaan karena semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera para shareholdernya. Fama dan Frech (1998) dalam Wijaya (2010) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari leverage memiliki informasi yang positif tentang perusahaann di masa yang akan datang , selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati (2005), Wijaya dan Pawestri (2006) mencoba melakukan penelitian mengenai kebijakan perusahaan terhadap nilai perusahaan, dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Said (2001) serta Sujoko dan Soebiantoro (2007) memberikan hasil yang berbeda dimana kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.


(37)

21

Penambahan hutang akan meningkatkan tingkat risiko atas arus pendapatan perusahaan, yang mana pendapatan dipengaruhi faktor eksternal sedangkan hutang menimbulkan beban tetap tanpa memperdulikan besarnya pendapatan. Semakin besar hutang, semakin besar kemungkinan terjadinya perusahaan tidak mampu membayar kewajiban berupa bunga dan pokoknya. Risiko kebangkrutan akan semakin tinggi karena bunga akan meningkat lebih tinggi daripada penghematan pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Soebiantoro (2007) memberikan hasil dimana kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

Dengan demikian pengaruh kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada penelitian ini dapat dilihat dalam skema di bawah ini :

Gambar 6.2 Desain Penelitian

+

-

Kebijakan Dividen (X1)

Nilai Perusahaan


(38)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data.

3.1.Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012 kemudian sampel akan dipilih berdasarkan metode purposive jusgedment sampling. Metode ini adalah metode tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan automotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012.

2. Perusahaan automotif yang memiliki periode akuntansi yang berakhir pada 31 Desember dengan alasan laporan tersebut telah diaudit sehingga informasi yang disajikan lebih terpercaya.


(39)

23

3. Perusahaan tersebut selama periode 2009-2012 mengeluarkan laporan keuangan secara konsisten dan lengkap.

3.2.Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau nonpublikasi baik di dalam atau luar organisasi (Slamet, 2003). Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan (financial report). Data ini diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

2. Data publikasi laporan keuangan perusahan sampel. Data ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009-2012.

3.3.Definisi Operasi Variabel 1. Variabel terikat (dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2003). Variabel ini akan dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang akan digunakan adalah nilai perusahaan (value of the firm). Nilai perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan pasar kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston (2001). Proksi berdasarkan harga Price book value adalah rasio atau perbandingkan antara


(40)

24

nilai buku ekuitas dibandingkan dengan nilai pasar ekuitas dan dirumuskan sebagai berikut, Munawir (2007) :

Keterangan : Harga saham yang digunakan adalah harga saham pasar.

2. Variabel Bebas (independen)

Variabel independen menurut Wahidahwati (2000) merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh itu secara positif maupun negatif. Adapun dua variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Kebijakan dividen

Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Kebijakan dividen dalam penelitian ini dikonfirmasi dalam bentuk Dividend Payout Ratio (DPR). Menurut Brigham dan Houston (2001), rasio pembayaran dividen adalah persentase laba dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen. Dividen yang dimaksud adalah bagian dari laba bersih yang diberikan


(41)

25

perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen Payout Ratio digunakan sebagai proksi dari kebijakan dividen (Munawir, 2007).

Keterangan: Dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dividen kas (cash dividen).

b. Kebijakan hutang

Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil perusahaan untuk melakukan pembiayaan melalui hutang. Kebijakan hutang sering diukur dengan debt ratio (Nuringsih, 2005). Debt ratio adalah total hutang (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang) dibagi dengan total aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap (Kieso et al. 2006). Kebijakan hutang, yang diukur dengan menggunakan debt to equity ratio.

3.4.Metode Analisis Data

Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 16. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan pengujian dalam penelitian ini.


(42)

26

3.4.1.Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, maka data yang diperiksa dalam penelitian ini akan diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar. Pengujian yang dilakukan yaitu:

3.4.1.1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang dibuat ada yang sangat dekat hubungannya antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi terlalu dekat antar variabel independen. Akibat terjadinya multikolinieritas, antara lain, adalah model sulit untuk melakukan prediksi atau pengestimasian. Jalan keluar dari penyakit multikolinieritas, antara lain, adalah mengeluarkan variabel independen yang menyebabkan multikolinieritas, atau menambah data baru.

Menurut Ghozali (2005) untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat digunakan tiga cara, yaitu:

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (rule of thumb di atas 0,80) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.


(43)

27

c. Nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance) ini menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umumnya dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10.

3.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang omoskedastisitas {E(µi2) = σ2} dan bukan heteroskedastisitas {E(µi2) = σi2

}. Dampak dari penyakit ini adalah hasil atau konklusi dari regresi menjadi misleading.

Untuk mendeteksi penyakit ini dapat dilakukan dengan metode grafik plot. Metode grafik plot dilakukan dengan cara mendiagnosa diagram residual plot. Jika plot sebar membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah nol pada sumbu Y, dapat disimpulkan tidak terjadi penyakit ini (Ghozali, 2005). Metode lainnya untuk mendeteksi penyakit ini antara lain adalah uji glejser.


(44)

28

3.4.1.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1. Masalah ini muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Menurut Ghozali (2005) model regresi yang baik harus bebas dari penyakit autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit ini dapat digunakan uji Durbin-Watson (DW test) dengan langkah-langkah berikut:

NILAI D-W KESIMPULAN

(4-DWL)<DW<4 Tolak H0 (tedapat autokoelasi negatif) (4-DWU)<DW<(4-DWL) Tidak ada simpulan

2<DW<(4-DWU) Terima H0

DWU<DW<2 Terima H0

DWL<DW<DWU Tidak ada simpulan 0<DW<DWL Tolak H0 (terdapat

autokorelasi positif)

3.4.1.4. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yang sama. Dengan kata lain, apakah variabel dependen dan independen berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan uji ini yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.


(45)

29

Cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram. Jika grafik memberikan pola distribusi yang simetris (tidak menceng ke kiri atau ke kanan), maka hal ini mengindikasikan distribusi residual yang normal (Ghozali, 2005). Analisis grafik sebaiknya didukung dengan uji statistik, seperti uji nilai skewness dan kurtosis, uji one-sample K-S test.

3.4.2.Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan yang dapat bersifat fungsional ataupun statistikal antara variabel kuantitatif, yang disebut variabel dependen dengan satu atau lebih variabel lainnya, yang disebut variabel independen (Aziz, 2003). Hubungan fungsional berarti bahwa hubungan antara variabel dependen Y dan variabel independen X bersifat eksak (pasti); nilai Y secara unik ditentukan oleh nilai X yang muncul. Akan tetapi, dalam kebanyakan studi empirik, hubungan tersebut bersifat statistikal; nilai variabel dependen Y tidak secara unik ditentukan oleh nilai X yang muncul (Aziz, 2003).

Model penelitian pada BAB II menggambarkan suatu hubungan di mana satu atau lebih variabel (variabel independen) mempengaruhi variabel lainnya (variabel dependen). Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui kekuatan variabel independen terhadap variabel dependen


(46)

30

(Hartono, 2002). Hubungan antar variabel dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut:

PBV = a + b1DPR + b2DER + e Keterangan:

PBV = nilai perusahaan

a = konstanta,

b1DPR = kebijakan dividen b2DER = kebijakan hutang e = kesalahan regresi.

3.4.3.Koefisien Determinasi

Setelah melakukan pengujian model, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan perhitungan korelasi untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan variasi nilai variabel indepanden. Besarnya koefisien determinasi menunjukkan sampai seberapa besar variabel indepanden mampu menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan melihat besarnya nila Adjusted R2. Nilai Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan satu, nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati


(47)

31

satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.


(48)

42

BAB V PENUTUP

5.1.KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada 48 perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan selama 2009-2012.

Adapun hasil pengujian regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta sebesar 0.390 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000, dengan demikian H1 yang menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan terdukung.

2. Kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta sebesar 0.138 dengan taraf signifikansi sebesar 0.002, dengan demikian H2 yang menyatakan kebijakan hutang berpengaru negatif terhadap nilai perusahaan tidak terdukung. Hal ini terjadi akibat efek tax deductible, yaitu perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman dengan jumlah terntentu yang pada akhirnya dapat


(49)

43

mengurangi penghasilan kena pajak, hal ini akan dapat memberikan manfaat bagi para pemegang saham.

5.2.SARAN

Saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti di masa mendatang hendaknya menggunakan menggunakan sampel perusahaan sub sekrot yang lain dari perusahaan manufaktur, seperti: perusahaan perusahaan tekstil, kontruksi maupun yang lainnya, sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberikan hasil yang dapat digeneralisasikan keseluruh perusahaan manufaktur.

2. Jangka waktu riset dapat diperpanjang sehingga menghasilkan jumlah sampel yang lebih besar dan beragam. Perpanjangan periode penelitian dan jumlah sampel yang besar memungkinkan untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik mengenai nila perusahaan.

3. Peneliti di masa mendatang bisa menambah kebijakan investasi sebagai variabel bebas penelitian.


(50)

Daftar Pustaka

Bhattacharya,S 1979.” Imperfect Information, Dividend Policy and The Bird in The Hand Fallacy Journal of Economics.vpl.10:pp 259-27

Brigham E.F. dan Daves, P.R. 2002. Intermediate Finance Management, Seventh Edition. McGraw‐Hill. New Jersey

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Buku Kedua. Salemba Empat. Jakarta.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi ke-9 Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Eli, Safrida. 2008. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan PerusahaanTerhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Fakultas Ekonomi Pascasarjana Universitas SumateraUtara Medan. Elvira, L. 2004. Pengaruh Aliran Kas Bebas, Struktur Kepemilikan dan Kebijakan

Dividen terhadap Set Kesempatan Investasi, Studi Kasus Perusahaan Manufaaktur di BEJ. Tesis Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Fama, Eugene F; French, Kenneth R. 1998. Taxes, Financing Decisions, and Firm Value. The Journal of Finance, Vol. LIII, No. 3, June 1998.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J. 2003, “Principles of Manajerial Finance”, International Edition, 10th edition, Pearson Education, Boston

Gul, Ferdinand. A. 1999. Government Share Ownership, Investment Opportunity Set and Corporate policy Choices in China. Pacific-Basin Finance Journal No. 7, 157-172.

Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai perusahaan

Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI Volume 9 No.2, Desember 2005:117-126.


(51)

Hatta, A. J. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder. JAAI 6 (Desember 2): 1-22. Herlambang, Teddy, Sugiarto, Brastono, Said Kelana 2010, “ Ekonomi Makro

Teori Analisis dan Kebijakan “ Jakarta : Ghalia Indonesia.

I Ketut dan Aziz. 2003. Relevansi Nilai Dividend Yield dan Price Earnings Ratio dengan Moderasi Investment Opportunity Set (IOS) dalam Penilaian Harga Saham. Proceedings Simposium Nasional Akuntansi Indonesia V, Ikatan Akuntan Indonesia, 575-587.

Ibrahim, Gany.2012. “ Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”, Skripsi. Semarang. Ismiyanti, Fitri dan M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Risiko, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2006. Intermediate Accounting. International Edition. New York: John Wiley & Sons.

Lestari, Holydia. 2004. “Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, Risiko dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi”. Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali.

Lukas. 2008. Pengaruh struktur Kepemilikan saham terhadap Nilai Perusahaan. Studi Pada Industri Real Eatate dan Property yang Listing di BEI. Skripsi Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Mahadwartha, Putu Anom dan Jogiyanto Hartono 2002, uji teori keagenan dalam hubungan interpedensi antara kebijakan hutang dengan kebijakan deviden. Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty Yogyakarta. Edisi keempat belas.

Munawir, Putu dan Jogiyanto Hartono. 2002. Uji Teori Keagenan dalam Hubungan Interpendensi antara Kebijakan Hutang dengan Kebijakan Dividen. Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang.

Myers, S. C. 1977. Determininants of Corporate Borrowing. Journal of Financial Economics, No. 5, 147-175.

Nuringsih. 2005. Simultanitas dan “Trade Off” Pengambilan Keputusan Finansial dalam Mengurangi Konflik Agensi: Peran dari Corporate Ownership. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Nawangsari, Diah. 2010. Pengaruh Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Manufaktur yang


(52)

Terdaftar di BEI 2003-2007. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

Prasetyo, Adi. 2002 , “ Asosiasi antara Invesment Oppotunity Set (IOS) Dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Kompensasi, Beta dan Perbedaan Reaksi Pasar: Bukti Empiris Dari BEJ”, Makalah Seminar, Simposium Nasional Akuntansi V, Ikatan Akuntansi Indonesia, 878 – 906. Puspita, F. (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Dividen Payout Ratio (Studi kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007).Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Sartono, R Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business : A Skill Building Approach 2nd Edition, John Wiley and Son. New York.

Slamet, Sugiri dan Syukri Abdullah. 2003. Pengaruh Free Cash flow, Set Kesempatan Investasi, dan Leverage Financial terhadap Manajemen Laba. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, No. 28,11-24.

Soliha, Euis; Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, STIE Stikubank Semarang.

Sudiyanto, Bambang dan Elen Puspitasari. 2010. Tobin’s Q dan Altman Z-Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi. Vol. 2, No.1. ISSN: 1979-4886. Pp. 9-21.

Sujoko; Soebiantoro, Ugy. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.9 No.1, Maret 2007 Supriyanto, Budi, 2004, Pengaruh Sruktur Kepemilikan Manajerial dan Publik,

Ukuran Perusahaan, EBIT/Sales, dan Total Debt/Total Assets Terhadap Nilai Perusahaan yang Telah Go Publik dan Tercatat Di BEJ. Tesis : Program Magister Manajemen STIE STIKUBANK Semarang

Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Sutrisno, 2003, ”Manajemen Keuangan (Teoti, Konsep dan Aplikasi)”, EKONESIA FE UIN : Malang.


(53)

Suwaldiman, Aziz, 2007.”Analisis Simultan Antara Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur di Indonesia”, Jurnal Ekonomi STIE.Surakarta.

Untung, Wahyudi dan Prawestri, Hartini Prasetyaning. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang. Wahyudi, U., dan H. P. Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap

Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-25.

Wahidahwati. 2000, “ Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institutional pada Kebijakann Hutang Perusahaan : Sebuah Perspektif Theory Agency “, Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 5, No. 1 – 16.

Weston, J Fed and Brigham EF. 1997. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jilid Kedua. Edisi Ketujuh. Terjemahan Djoerban Wahid dan RuchyatKosasih. STAN-Jakarta. Erlangga. Jakarta

Weston, J Freed and Copeland, Thomas E. 1997. Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Binarupa Aksara. Jakarta.

Wijaya, L.R.P, Wibawa, A. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.


(1)

42

BAB V PENUTUP

5.1.KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada 48 perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan selama 2009-2012.

Adapun hasil pengujian regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta sebesar 0.390 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000, dengan demikian H1 yang menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan terdukung.

2. Kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta sebesar 0.138 dengan taraf signifikansi sebesar 0.002, dengan demikian H2 yang menyatakan kebijakan hutang berpengaru negatif terhadap nilai perusahaan tidak terdukung. Hal ini terjadi akibat efek tax deductible, yaitu perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman dengan jumlah terntentu yang pada akhirnya dapat


(2)

43

mengurangi penghasilan kena pajak, hal ini akan dapat memberikan manfaat bagi para pemegang saham.

5.2.SARAN

Saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti di masa mendatang hendaknya menggunakan menggunakan sampel perusahaan sub sekrot yang lain dari perusahaan manufaktur, seperti: perusahaan perusahaan tekstil, kontruksi maupun yang lainnya, sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberikan hasil yang dapat digeneralisasikan keseluruh perusahaan manufaktur.

2. Jangka waktu riset dapat diperpanjang sehingga menghasilkan jumlah sampel yang lebih besar dan beragam. Perpanjangan periode penelitian dan jumlah sampel yang besar memungkinkan untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik mengenai nila perusahaan.

3. Peneliti di masa mendatang bisa menambah kebijakan investasi sebagai variabel bebas penelitian.


(3)

Daftar Pustaka

Bhattacharya,S 1979.” Imperfect Information, Dividend Policy and The Bird in The Hand Fallacy Journal of Economics.vpl.10:pp 259-27

Brigham E.F. dan Daves, P.R. 2002. Intermediate Finance Management, Seventh Edition. McGraw‐Hill. New Jersey

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Buku Kedua. Salemba Empat. Jakarta.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi ke-9 Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Eli, Safrida. 2008. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan PerusahaanTerhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Fakultas Ekonomi Pascasarjana Universitas SumateraUtara Medan. Elvira, L. 2004. Pengaruh Aliran Kas Bebas, Struktur Kepemilikan dan Kebijakan

Dividen terhadap Set Kesempatan Investasi, Studi Kasus Perusahaan Manufaaktur di BEJ. Tesis Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Fama, Eugene F; French, Kenneth R. 1998. Taxes, Financing Decisions, and Firm Value. The Journal of Finance, Vol. LIII, No. 3, June 1998.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J. 2003, “Principles of Manajerial Finance”, International Edition, 10th edition, Pearson Education, Boston

Gul, Ferdinand. A. 1999. Government Share Ownership, Investment Opportunity Set and Corporate policy Choices in China. Pacific-Basin Finance Journal No. 7, 157-172.

Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai perusahaan

Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI Volume 9 No.2, Desember 2005:117-126.


(4)

Hatta, A. J. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder. JAAI 6 (Desember 2): 1-22. Herlambang, Teddy, Sugiarto, Brastono, Said Kelana 2010, “ Ekonomi Makro

Teori Analisis dan Kebijakan “ Jakarta : Ghalia Indonesia.

I Ketut dan Aziz. 2003. Relevansi Nilai Dividend Yield dan Price Earnings Ratio dengan Moderasi Investment Opportunity Set (IOS) dalam Penilaian Harga Saham. Proceedings Simposium Nasional Akuntansi Indonesia V, Ikatan Akuntan Indonesia, 575-587.

Ibrahim, Gany.2012. “ Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”, Skripsi. Semarang. Ismiyanti, Fitri dan M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Risiko, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2006. Intermediate Accounting. International Edition. New York: John Wiley & Sons.

Lestari, Holydia. 2004. “Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, Risiko dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi”. Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali.

Lukas. 2008. Pengaruh struktur Kepemilikan saham terhadap Nilai Perusahaan. Studi Pada Industri Real Eatate dan Property yang Listing di BEI. Skripsi Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Mahadwartha, Putu Anom dan Jogiyanto Hartono 2002, uji teori keagenan dalam hubungan interpedensi antara kebijakan hutang dengan kebijakan deviden. Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty Yogyakarta. Edisi keempat belas.

Munawir, Putu dan Jogiyanto Hartono. 2002. Uji Teori Keagenan dalam Hubungan Interpendensi antara Kebijakan Hutang dengan Kebijakan Dividen. Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang.

Myers, S. C. 1977. Determininants of Corporate Borrowing. Journal of Financial Economics, No. 5, 147-175.

Nuringsih. 2005. Simultanitas dan “Trade Off” Pengambilan Keputusan Finansial dalam Mengurangi Konflik Agensi: Peran dari Corporate Ownership. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Nawangsari, Diah. 2010. Pengaruh Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Manufaktur yang


(5)

Terdaftar di BEI 2003-2007. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

Prasetyo, Adi. 2002 , “ Asosiasi antara Invesment Oppotunity Set (IOS) Dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Kompensasi, Beta dan Perbedaan Reaksi Pasar: Bukti Empiris Dari BEJ”, Makalah Seminar, Simposium Nasional Akuntansi V, Ikatan Akuntansi Indonesia, 878 – 906. Puspita, F. (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Dividen Payout Ratio (Studi kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007).Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Sartono, R Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business : A Skill Building Approach 2nd Edition, John Wiley and Son. New York.

Slamet, Sugiri dan Syukri Abdullah. 2003. Pengaruh Free Cash flow, Set Kesempatan Investasi, dan Leverage Financial terhadap Manajemen Laba. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, No. 28,11-24.

Soliha, Euis; Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, STIE Stikubank Semarang.

Sudiyanto, Bambang dan Elen Puspitasari. 2010. Tobin’s Q dan Altman Z-Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi. Vol. 2, No.1. ISSN: 1979-4886. Pp. 9-21.

Sujoko; Soebiantoro, Ugy. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.9 No.1, Maret 2007 Supriyanto, Budi, 2004, Pengaruh Sruktur Kepemilikan Manajerial dan Publik,

Ukuran Perusahaan, EBIT/Sales, dan Total Debt/Total Assets Terhadap Nilai Perusahaan yang Telah Go Publik dan Tercatat Di BEJ. Tesis : Program Magister Manajemen STIE STIKUBANK Semarang

Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Sutrisno, 2003, ”Manajemen Keuangan (Teoti, Konsep dan Aplikasi)”, EKONESIA FE UIN : Malang.


(6)

Suwaldiman, Aziz, 2007.”Analisis Simultan Antara Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur di Indonesia”, Jurnal Ekonomi STIE.Surakarta.

Untung, Wahyudi dan Prawestri, Hartini Prasetyaning. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang. Wahyudi, U., dan H. P. Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap

Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-25.

Wahidahwati. 2000, “ Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institutional pada Kebijakann Hutang Perusahaan : Sebuah Perspektif Theory Agency “, Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 5, No. 1 – 16.

Weston, J Fed and Brigham EF. 1997. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jilid Kedua. Edisi Ketujuh. Terjemahan Djoerban Wahid dan RuchyatKosasih. STAN-Jakarta. Erlangga. Jakarta

Weston, J Freed and Copeland, Thomas E. 1997. Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Binarupa Aksara. Jakarta.

Wijaya, L.R.P, Wibawa, A. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di BEI)

0 5 118

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP SET KESEMPATAN INVESTASI (Studi Empiris pada Perusahaan Automotif yang terdaftar di BEI periode 2009-2012)

1 21 45

Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI)

0 4 50

Pengaruh struktur kepemilikan saham, kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan yang terdaftar di bei)

0 5 16

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2009-2012.

0 5 16

PENGARUH KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2009 sampai 2011).

0 3 12

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di Bei Tahun 2009-2012)

0 6 16

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan m

0 1 16

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan m

0 1 19

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 di BEI Periode 2012-2015)

0 0 13