referensi ataupun sebagai inspirasi dalam proses berkaryanya. Dalam proses studinya seorang seniman akan terus berusaha menemukan ciri-ciri personal
atas kekaryaannya, baik dari konsep penciptaan hingga bentuk serta teknik dalam memvisualkannya. Sehingga karyanya bisa berdiri sendiri tanpa harus
terbayang-bayangi oleh karya seniman yang menginspirasinya. Beberapa seniman yang memberikan inspirasi dalam proses studi kreatif antara lain
a. Pablo Picasso
Picasso adalah seorang yang berkebangsaan Spanyol yang lahir pada tahun 1881 yang setelah mendapat didikan lukisan di Barcelona dan Madrid,
dalam usia 19 tahun pergi untuk menyatukan diri dengan pusat seni lukis dunia. Pada saat Picasso mulai memiliki reputasi artistik dan sekaligus
menimbulkan sumber uang dengan periode merah jambunya. Dan sampai dengan datangnya kubisme pada tahun 1907.
Gambar 6 : Lukisan Pablo Picasso Les Demoiselles d’Avignon, 1907
Oil on canvas, 243.9 x 233.7 cm
Inspirasi yang saya dapatkan dari Pablo Picasso adalah cara dia menghadirkan figur manusia yang sudah disederhanakan terdiri dari bentuk-
bentuk geometris.
b. Rodel Tapaya
Rodel Tapaya adalah seorang seniman muda asal Filipina. Dia selalu konsisten dengan tekniknya yang menjadikannya populer dikalangan
kolektor. Rodel Tapaya sering mengkomposisikan warna-warna dengan rumit. Tema yang sering diangkat berupa kritik sosial. Dalam karyanya,
Rodel sering memunculkan figur-figur aneh yang diciptakan dengan mentransformasikan manusia dengan binatang atau pohon, suasana yang
diciptakan dalam karyanya cenderung gelap. Unsur parodi sering dimunculkan dalam karyanya, menyebabkan karyanya seperti pertunjukan
mahluk- mahluk aneh Tapaya, 2008: 365. Sebagai contoh, lihat gambar
Gambar 7 : Contoh Karya Rodel Tapaya “Bantay Sumalakay “48x60 Acrylic on Burlap 2006
Acrylic on canvas, 183 x 274,5 cm, 2013 Sumber:
http:www.gallerybig.comgallerybigtapaya
Inspirasi yang saya dapatkan dari Rodel Tapaya adalah cara dia menghadirkan dan penyederhanaan pada objek-objek lukisannya.
c. Paul Cezane
Paul Cézanne lahir di Aix-en-Provence, salah satu bagian dari daerah selatan Perancis pada tanggal 19 Januari 1839. Provence adalah wilayah
dengan struktur geografis yang kompleks dan beragam, dengan banyak dataran tinggi dan gunung yang membentang hingga bagian timur dari
lembah Rhone. Iklimnya panas dan kering saat musim panas, dan dingin saat musim dingin. Ketinggiannya bervariasi dari dataran rendah hingga puncak
gunung yang cukup mengesankan, dengan diliputi hutan pinus dan tumbuhan di sekitar batu gunung. Suasana seperti ini sering muncul dalam karya-karya
Cézanne.
Gambar 7 : Contoh Karya Rodel Tapaya “Bantay Sumalakay “48x60 Acrylic on Burlap 2006
Acrylic on canvas, 183 x 274,5 cm, 2013 Sumber:
http:www.Wikiart.com
Karya awal Cézanne banyak menampilkan pemandangan, dengan banyak objek besar dan berat yang dilukis secara imajinatif. Kemudian
karyanya berkembang menjadi lebih ringan dengan pengamatan langsung sebagai hasil dari pengaruh gaya impresionisme. Gaya Cézanne mirip dengan
pendekatan arsitektural dalam rancang bentuk. Bidang pandang dipecah menjadi beberapa bagian kecil menjadi sudut pandang yang datar dengan
beberapa sentuhan warna.
Inspirasi yang penulis dapat dari Paul Cezane adalah cara dia menyederhanakan alam melalui bentuk-bentuk geometris.
32
BAB III PEMBAHASAN DAN PENCIPTAAN KARYA
A. Konsep dan Tema Penciptaan Lukisan
1. Konsep Penciptaan Lukisan
Konsep penciptaan lukisan adalah kenangan masa kecil digambarkan melalui deformasi bentuk figur manusia, kenangan akan kebersamaan dengan
keluarga, teman dan aktifitas bermain lainnya kemudian divisualkan secara kubistik. Selain itu figur manusia dalam lukisan diolah sedemikian rupa
bertujuan untuk membuat objek terlihat kubistik. Dalam penciptaan lukisan dengan menggambarkan objek secara kubistik,
untuk memperoleh karakter yang menarik. Penggunaan warna pada lukisan tidak terpaku pada warna aslinya. Dengan menggunakan gradasi warna dari gelap
menuju terang yang mermbuat warna terkesan menyala sehingga objek yang ditampilkan akan lebih muncul. Penyusunan objek disusun sedemikian rupa
mengacu pada prinsip desain sehingga lukisan terlihat harmoni dan seimbang. Objek visual yang paling dominan dalam setiap lukisan adalah figur utama
seorang lelaki. Figur dalam lukisan penulis memiliki ciri bentuk bagian wajah berbentuk kotak. Figur lelaki dalam lukisan penulis dimaksudkan untuk
mewakili diri penulis dalam lukisan. Visualisasi dalam lukisan selain figur seorang lelaki sebagai objek utamanya, terdapat objek lain seperti pohon,
binatang, serangga sebagai elemen pendukung yang bertujuan untuk mengaitkanya pada tema.