Evaluasi Media Media Pembelajaran

28 b Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer. c Keragaman model komputer hardware sering menyebabkan program software yag tersedia untuk satu model tidak cocok compatible dengan model lain. d Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatifitas siswa sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa. e Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu prang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok lebih besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar lebih besar

e. Evaluasi Media

Evaluasi media pembelajaran diartikan sebagai kegiatan untuk menilai efektivitas dan efisiensi sebuah bahan ajar. Setelah pembuatan media pembelajaran yang telah sesuai dengan kriteria-kriteria yang dikemukakan oleh para ahli, perlu diadakan evaluasi terhadap media pembelajaran tersebut. Evaluasi media dibagi menjadi dua kegiatan yaitu evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Kegiatan evaluasi dalam pengembangan media pembelajaran dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data 29 tentang efektifitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Sedangkan evaluasi sumatif adalah untuk menentukan apakah media yang dibuat benar-benar dapat digunakan pada situasi-situasi tertentu atau apakan benar-benar efektif Arief S. Sadiman dkk. , 2009:182. Menurut Idamalati Sadjati, revisi digunakan untuk meningkatkan kualitas bahan ajar, yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen tersebut terdiri dari: 1 kualitas isimateri, 2 kualitas teknis, dan 3 kemasan bahan ajar. Model evaluasi formatif yang dapat digunakan yaitu revisi oleh pakar expert review, pengembangan dan pengujian developmental testing; verifikasi dan revisi oleh siswa learner verification and revision; dan model tiga tahap three - stages model. Sebagian besar evaluasi formatif pada bahan ajar menggunakan siswa sebagai responden agar data dan informasi yang diperoleh akurat, karena pengguna bahan ajar adalah siswa. Menurut Arsyad 2007: 174 mengemukakan tujuan evaluasi media pembelajaran, yaitu: 1 Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif. 2 Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan. 3 Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. 30 4 Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan 5 Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan. 6 Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran. Lebih lanjut Walker dan Hess yang dikutip Arsyad Azhar 2002:175- 176 memberikan kriteria dalam mereviu perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas : 1 Kualitas isi dan tujuan a Ketepatan b Kepentingan c Kelengkapan d Keseimbangan e Minat perhatian f Keadilan g Kesesuaian dengan situasi siswa 2 Kualitas intruksional a Memberikan kesempatan belajar b Memberikan bantuan untuk belajar c Kualitas memotivasi d Fleksibilitas instruksionalnya e Hubungan dengan program pembelajaran lainnya f Kualitas social interaksi instruksionalnya g Kualitas tes dan penilaiannya 31 h Dapat memberikan dampak pada siswa i Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya 3 Kualitas teknik a Keterbacaan, mudah digunakan b Kualitas tampilan tayangan c Kualitas penangan jawaban d Kualitas pengelolaan programnya e Kualitas pendokumentasiaanya. Aspek penilaian perlu ditetapkan untuk mengukur kualitas program pembelajaran yang akan dikembangkan agar nantinya tidak menimbulkan berbagai persepsi tentang media program pembelajaran yang dibuat. Aspek penilaian media pembelajaran Wahono, 2006, yaitu: 1 Aspek Rekayasa Perangkat Lunak a Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran b Reliable handal c Maintainable dapat dipelihara dikelola dengan mudah d Usabilitas mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiaannya e Ketepatan pemilihan jenis aplikasi software tool untuk pengembangan f Kompatibilitas media pembelajaran dapat diinstalasi dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada 32 g Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi h Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi jelas, singkat, lengkap, trouble shooting jelas, terstruktur, dan antisipatif, desain program jelas menggambarkan alur kerja program i Reusability sebagaian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain 2 Aspek Desain Pembelajaran a Kejelasan tujuan pembelajaran rumusan, realistis b Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK KD kurikulum c Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran d Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran e Interaktivitas f Pemberian motivasi belajar g Kontekstualitas dan aktualitas h Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar i Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran j Kedalaman materi k Kemudahan untuk dipahami l Sistematis, runut, alur logika jelas m Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan 33 n Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran o Ketepatan alat evaluasi p Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi 3 Aspek Komunikasi Visual a Komunikatif: sesuai dengan pesan dan dapat diterima sejalan dengan keinginan sasaran b Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan c Sederhana dan memikat d Audio narasi, sound effect, backsound, musik e Visual layout desain, typography, warna f Media bergerak animasi, movie g Layout interactive ikon navigasi Alessi Trollip 2001: 67 menyatakan ada sembilan pokok untuk menilai multimedia pembelajaran, yaitu: 1 Subject matter, yakni terkait dengan isi atau pokok bahasan multimedia seperti: a kedalaman materi, b urutan materi, c akurasi materi dengan tujuan belajar, d hubungan bahasa yang digunakan tingkatan bahasa, bias budaya, pemaknaan istilah teknis jargon, ejaan, tata bahasa, dan tanda baca, e glosari atau penjelasan definisi istilah tertentu, f hot-word atau penjelasan istilah langsung dalam kata atau kalimat bersangkutan. 34 2 Auxiliary information, yaitu informasi tambahan seperti pendahuluan, petunjuk, bantuan, dan kesimpulan. 3 Affective considerations, yaitu bagaimana multimedia dapat mempengaruhi sikap siswa agar termotivasi untuk belajar. 4 Interface, yaitu tampilan multimedia seperti tampilan teks, grafis, animasi, audio, dan video. 5 Navigation, yaitu cara pengguna berpindah-pindah halaman dalam multimedia. Navigasi baik, jika konsisten tempat dan bentuknya. 6 Pedagogy, yaitu aspek pembelajaran terkait dengan kesesuaian metodelogi yang digunakan, interaktivitas siswa, melayani pembelajaran kooperatif, kesesuaian strategi belajar, kontrol pengguna, pertanyaan edukatif dan bagaimana menjawabnya, kualitas balikan konstruktif dari multimedia, pengukuran tingkat penguasaan materi. 7 Invisible features, yakni fitur yang tidak terlihat ketika program dijalankan dan biasanya jarang digunakan dalam multimedia, seperti rekam jejak pengguna dan progress report. 8 Robustness, yakni ketahanan produk yang meminimalkan multimedia error ketika digunakan, baik dari segi software maupun ketika multimedia tersebut dijalankan pada sistem operasi komputer lain. 35 9 Supplementary materials, yakni materi tambahan pada multimedia seperti menambahkan kamus untuk pembelajaran bahasa. Berdasarkan semua teori diatas, maka peneliti menyimpulkan kriteria penilaian media pembelajaran menjadi aspek yaitu manfaat, desain pembelajaran dan kualitas teknik.

3. Multimedia sebagai Media Pembelajaran Interaktif