Perakitan calung banyumasan Proses Pembuatan Calung Banyumasan
beater, which produce mellow tone”, Intrumentalist, 1995:498, yaitu penggunaan soft mallets akan menghasilkan suara yang lebih lembut.
Perbedaan banyaknya lapisan karet yang dipakai juga membuat ukuran kepala tabuh keduanya berbeda. Kepala pemukul dengan ukuran
yang lebih besar dapat menghasilkan suara dengan gema atau dengungan yang lebih besar pada bilah nada rendah. Dhendhem dan kenong yang
memiliki wilahan dengan ukuran besar, sesuai jika dimainkan dengan tabuh ini. Kepala tabuh dhendhem yang besar dapat menghasilkan suara yang
lembut dengan dengungan yang besar. Hal ini didukung dalam sebuah buku dari Intrumentalist 1995:443 yang mengemukakan bahwa
“Larger mallets heads can draw a deeper and more resonant tone from the lower bars
”, Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis,
maka peneliti dapat menggambarkan bahwa pemilihan jenis bambu, penentuan waktu dalam penebangan, dan proses pengeringan yang
dilakukan oleh Sukendar adalah yang dianggap paling baik dalam tahap awal proses pembuatan calung banyumasan. Tahap selanjutnya,
penyeteman dilakukan pada bagian yang tepat dengan cara yang efektif. Ditinjau dari sisi perakitan, cara yang dipakai memiliki pengaruh terhadap
keawetan wilahan, sehingga menambah umur pakai calung banyumasan. Tabuh yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan suara dan teknik
permainan calung banyumasan.
88