Dasar Hukum Definisi Kerja

tekanan akibat kebutuhan lahan untuk aktivitas pembangunan sehingga mengalami penciutan dan bahkan hilang. Areal situ yang mengalami konversi sangat terkait dengan perubahan wilayah ke arah perkotaan. Kebutuhan lahan yang semakin tinggi untuk kepentingan aktivitas perkotaan mendesak lahan yang diperuntukkan untuk kepentingan konservasi karena peruntukan suatu lahan lebih cenderung digunakan untuk suatu kegiatan pembangunan yang nilai ekonominya lebih tinggi. Kebijakan tersebut terkadang tidak mengikuti kaidah keseimbangan ekologis sehingga timbulnya degradasi lingkungan seperti banjir, pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan lainnya. Kerusakan ekosistem situ juga terjadi di Kota Tangerang Selatan. Kondisi sebagian situ dan rawa yang ada di Kota Tangerang Selatan sudah mengalami proses pendangkalan akibat ulah manusia yang menjadikan situ dan rawa sebagai tempat pembuangan sampah atau limbah, sehingga menimbulkan kekeringan dan pendangkalan. Bahkan ada sebagian warga yang sengaja menguruk lahan pinggiran situ dengan alasan penghijauan namun lambat laun akhirnya dijadikan permukiman seperti rumah tinggal, kontrakan, kios dan lain sebagainya.

1.1. Dasar Hukum

Dasar hukum yang melandasi penyusunan Kajian Pengelolaan Situ Berbasis Masyarakat di Kota Tangerang Selatan ini adalah : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. 2. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 3. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional RTRWN. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 9. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Perkotaan. 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan. 13. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pengelolaan lingkungan Hidup.

1.2. Definisi Kerja

1. Situ adalah suatu wadah atau genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan yang airnya berasal dari air tanah atau air permukaan sebagai siklus hidrologi yang potensial. Anonimous, 1998. 2. Kawasan situ adalah wilayah yang mencakup daerah tangkapan air bagi situ catchment area. 3. Ruang terbuka hijau adalah suatu ruang yang digunakan untuk lahan bervegetasi meliputi lahan pertanian dan lahan yang bervegetasi lainnya berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air di dalam tanah. 4. Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya atau berubahnya fungsi lahan suatu daerah pada kurun waktu yang berbeda Wahyunto et al., 2001.

1.3. Perumusan Masalah