22
dengan korban yang tidak menarik sama sekali. Semakin suka penolong kepada korban yang ditolong, maka semakin besar
kemungkinan untuk menolong. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
gender jenis kelamin, kesamaan korban, tanggung jawab korban, dan ketertarikan akan menentukan seseorang dalam memberikan tindakan
menolong orang lain. Kebanyakan yang terjadi dalam masyarakat adalah perempuan lebih memiliki kemungkinan besar dalam mendapatkan
pertolongan dibanding dengan laki-laki. Selain itu, korban yang memiliki kesamaan dengan penolong lebih mungkin mendapatkan pertolongan juga
dibanding dengan orang yang tidak memiliki kesamaan atau kemiripan dengan penolong.
5. Cara Mengukur Perilaku Menolong Orang Lain
Pengukuran terhadap perilaku menolong orang lain dalam diri individu disebut penilaian perilaku. Penilaian perilaku tersebut sangat
penting karena beberapa alasan, sebagai berikut Miltenberger, 2012: 18: a. Pengukuran perilaku yang dilakukan sebelum pemberian treatment,
dapat memberikan informasi mengenai treatment yang diperlukan oleh individu.
b. Pengukuran perilaku juga dapat memberikan informasi mengenai treatment yang terbaik untuk diberikan kepada individu.
c. Mengukur perilaku sebelum dan sesudah pemberian treatment, dapat memberikan informasi mengenai perubahan tingkah laku individu.
23
Pengukuran perilaku menolong orang lain dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain Miltenberger, 2012: 18 :
a. Assessment Assessment yang dilakukan untuk mengukur perilaku tersebut
dibagi menjadi dua, yaitu indirect assessment dan direct assessment. Indirect assessment merupakan penilaian terhadap individu yang
diperoleh dari informasi-informasi yang diberikan oleh teman dekat ataupun keluarga. Penilaian tidak langsung dapat menggunakan
wawancara, kuesioner, dan skala penilaian. Indirect assessment sangat bergantung dengan ingatan dari orang-orang terdekat tersebut, karena
tidak dapat melihat secara langsung ketika perilaku tersebut berlangsung.
Penilaian perilaku juga dapat dilakukan dengan menggunakan direct assessment. Direct assessment atau penilaian langsung yaitu
pengamatan yang dilakukan secara langsung ketika perilaku tersebut sedang terjadi. Pengamatan harus dilakukan dengan cara mendekati
individu dan mendengar ketika perilaku tersebut terjadi. b. Recording
Penilaian perilaku juga dilakukan dengan menggunakan recording merekam, yaitu mengidentifikasi individu dan merekam perilaku
tersebut secara segera ketika perilaku terjadi. Seseorang yang melakukan pengamatan terhadap individu harus memiliki waktu yang
cukup dan berkelanjutan untuk mengikuti ritme perilaku tersebut. Hal
24
ini disebabkan, perilaku tersebut terkadang hanya muncul sesekali atau muncul ketika tidak ada orang lain yang melihat. Pengamatan dengan
menggunakan recording memiliki beberapa metode, antara lain Miltenberger, 2012: 23:
a. Continuous recording Continuous recording merupakan observasi dan pengamatan
yang dilakukan secara berkelanjutan dalam periode atau jangka waktu pengamatan. Observasi dan pengamatan tersebut dilakukan
disetiap perilaku tersebut terjadi dan perlu mengetahui permulaan dan akhir dari suatu perilaku. Melakukan pengamatan dengan cara
continuous recording dapat bermanfaat dalam mengukur dimensi- dimensi perilaku, frekuensi perilaku, durasi atau lama waktu
perilaku tersebut terjadi, intensitas munculnya perilaku, dan latency.
b. Product recording Product recording merupakan hasil dari pengamatan yang
telah dilakukan oleh peneliti terhadap perilaku individu. Pengamatan yang telah dilakukan kemudian menghasilkan data
yang dibutuhkan dalam menentukan treatment yang akan diberikan.
c. Interval recording Interval recording merupakan prosedur yang digunakan untuk
menentukan durasi perilaku. Hal ini dilakukan untuk mengamati
25
lama waktu perilaku tersebut terjadi dan muncul kembali, serta terjadi disepanjang waktu atau hanya sesekali.
d. Time sample recording Time sample recording digunakan untuk melihat apakah
perilaku tersebut terjadi tepat waktu dalam jangka waktu yang ditentukan atau tidak. Prosedur time sample recording sama halnya
dengan interval recording, yaitu mengamati perilaku selama jangka waktu tertentu. Akan tetapi, dalam metode ini peneliti tidak
perlu mengamati individu secara terus-menerus, namun hanya pada saat waktu yang ditentukan saja.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan continuous recording, dimana peneliti mengamati setiap perilaku menolong pada santri muncul
dari awal kemunculan sampai akhir. Manfaat penggunaan pengamatan tersebut, peneliti dapat melihat durasi atau lama perilaku menolong
tersebut terjadi.
6. Cara Meningkatkan Perilaku Menolong Orang Lain