Karakteristik Orang yang Ditolong

20

4. Karakteristik Orang yang Ditolong

Beberapa karakteristik korban atau orang yang ditolong juga mempengaruhi seseorang dalam menentukan untuk memberikan tindakan menolong Myres 2009: 531, yaitu: a. Gender Jenis Kelamin Jenis kelamin sangat berpengaruh bagi korban yang membutuhkan pertolongan. Korban perempuan kebanyakan akan lebih mendapatkan pertolongan dibandingkan dengan korban laki-laki. Hal ini yang sering terjadi dimasyarakat, korban perempuan sebelum meminta pertolongan namun orang lain sudah datang untuk sekedar bertanya atau bahkan langsung memberikan pertolongan. Selain itu, adanya norma atau adat yang berlaku mengharuskan mendahulukan perempuan juga ikut mempengaruhi orang lain lebih mendahulukan korban perempuan daripada laki-laki karena memiliki anggapan bahwa perempuan tersebut lebih lemah dan tidak lama bertahan dalam keadaan darurat. Meskipun demikian, hal diatas tidak berlaku disegala situasi. Beberapa situasi juga mengharuskan perempuan untuk mencari pertolongan terlebih dahulu, misalnya di dalam rumah sakit. Meskipun perempuan akan lebih didahulukan daripada laki-laki, namun dalam beberapa situasi perempuan juga perlu menunggu dalam mendapatkan pertolongan untuk orang yang memang lebih membutuhkan dalam keadaan kritis. 21 b. Kesamaan Beberapa orang lebih memilih untuk memberikan pertolongan terhadap orang yang memiliki karakteristik yang sama. Karakteristik tersebut dapat berupa kesamaan fisik ataupun kesamaan hobi. Misalnya dalam suatu pertandingan bola kemudian terjadi suatu kecelakaan, maka orang yang memiliki kesamaan atau dalam satu tim akan memberikan pertolongan lebih cepat dibandingkan seseorang yang berasal dari tim lain. Terkadang hal seperti ini akan memberikan efek bias kepada orang lain, akan tetapi sudah terlanjur banyak terjadi dimasyarakat sekitar sehingga banyak orang memaklumi hal tersebut. c. Tanggung jawab korban Seseorang dalam memberikan pertolongan kepada orang lain terkadang dipengaruhi dengan keadaan korban. Apabila korban yang akan ditolong dalam keadaan terluka atau kasihan maka pertolongan yang didapat akan lebih banyak. Sebaliknya, apabila korban dalam keadaan rapi maka pertolongan yang didapat akan lebih sedikit. Hal ini terjadi karena penolong lebih memilih memberikan pertolongan kepada korban bencana yang alami dibandingkan dengan bencana yang diterjadi karena kesalahan diri sendiri. d. Ketertarikan Ketertarikan kepada korban juga menjadi salah satu alasan penolong dalam memberikan pertolongan. Orang-orang akan cepat memberikan pertolongan kepada korban yang menarik dibandingkan 22 dengan korban yang tidak menarik sama sekali. Semakin suka penolong kepada korban yang ditolong, maka semakin besar kemungkinan untuk menolong. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gender jenis kelamin, kesamaan korban, tanggung jawab korban, dan ketertarikan akan menentukan seseorang dalam memberikan tindakan menolong orang lain. Kebanyakan yang terjadi dalam masyarakat adalah perempuan lebih memiliki kemungkinan besar dalam mendapatkan pertolongan dibanding dengan laki-laki. Selain itu, korban yang memiliki kesamaan dengan penolong lebih mungkin mendapatkan pertolongan juga dibanding dengan orang yang tidak memiliki kesamaan atau kemiripan dengan penolong.

5. Cara Mengukur Perilaku Menolong Orang Lain

Dokumen yang terkait

MENURUNNYA SUARA POLITIK SANTRI DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR YOGYAKARTA

0 3 123

PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI VOCATIONAL SKILLS DI PONDOK PESANTREN AN-NUR NGRUKEM SEWON BANTUL.

0 0 183

POLA PENGASUHAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-FURQON SANDEN BANTUL.

1 10 132

INTERAKSIONISME SIMBOLIK SANTRI TERHADAP KIAI MELALUI KOMUNIKASI DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA

0 0 10

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP SADARI PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KRAPYAK BANTUL YOGYAKARTA

0 0 12

PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL - MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA - DIGILI

0 0 8

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK B

0 0 12

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KRAPYAK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KRAPYAK BANTUL YOGYAKART

0 0 15

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Obesitas Dengan Gangguan Citra Tubuh Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak YogyakartaHubunga

0 0 12

MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BANJARMASIN (STUDI MULTI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMIYAH, PONDOK PESANTREN AL-ISTIQAMAH,DAN PONDOK PESANTREN AL-FURQAN) Tesis

0 0 14