5
B. Identifikasi Masalah
1. Kesediaan santri untuk memberikan pertolongan kepada santri lain masih rendah.
2. Terdapat hambatan-hambatan yang muncul setelah adanya niat menolong.
3. Santri merasa takut dan kebingungan dengan situasi yang pernah dialami sebelumnya dalam menolong orang lain.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti kemudian membatasi penelitian pada dua masalah. Pertama, pada perilaku menolong orang lain
yang rendah. Kedua, santri merasa takut dan kebingungan dengan situasi yang pernah dialami sebelumnya dalam memberikan menolong orang lain.
Pembatasan masalah dilakukan karena luasnya identifikasi masalah yang ada dan agar penelitian lebih fokus dan memperoleh hasil yang optimal.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan yang akan
diteliti adalah: Bagaimanakah Meningkatkan Perilaku Menolong Orang Lain Melalui Metode Operant Conditioning Pada Santri Pondok Pesantren Al-
Munawwir di Bantul? .
6
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perilaku menolong orang lain pada santri pondok pesantren Al-Munawwir melalui metode
operant conditioning.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan konsep tentang perilaku menolong orang lain dan menambah wawasan tentang
penerapan metode operant conditioning dalam pesantren.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Santri
Menambah pengetahuan dan wawasan terhadap perilaku menolong orang lain sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam pesantren maupun dalam masyarakat.
b. Bagi Pengelola Pesantren
Memberikan pengetahuan tentang penerapan metode operant conditioning untuk meningkatkan perilaku menolong orang lain pada
santri.
7
G. Definisi Operasional
Variabel penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: 1. Perilaku menolong orang lain adalah perilaku memberikan pertolongan
kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan dari orang yang ditolong. 2. Operant conditioning adalah usaha pengkondisian situasi untuk
menimbulkan dan mengembangkan respon sebagai usaha memperoleh penguatan dari perilaku.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Perilaku Menolong Orang Lain 1. Pengertian Perilaku Menolong Orang Lain
Terdapat beberapa pengertian mengenai perilaku menolong orang lain menurut beberapa ahli. Comte mengatakan perilaku menolong orang lain
adalah tindakan mutlak dari manusia untuk mencapai suatu sikap pengabdian tanpa pamrih terhadap orang lain atau masyarakat Campbell,
2006: 357. Menurut Comte, perilaku menolong orang lain adalah perwujudan tindak pengabdian terhadap orang lain dan lingkungan sekitar
dengan tidak mengharapkan imbalan yang diberikan oleh si penerima bantuan.
Sependapat dengan Comte, Myers 2009: 505 mengatakan helping others is concern and help for others that ask noting in return; devotion to
others without conscious is regard for one s self-interests. Menurut Myres, seseorang yang memberikan pertolongan kepada orang lain, tidak akan
mengharapkan imbalan yang ditawarkan dari korban atau orang yang ditolong.
Pendapat yang tidak berbeda dengan Myres, Baron Byrne 2005: 92 mengatakan, menolong orang lain merupakan tingkah laku yang
merefleksikan pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain. Menurut pengertian Baron Byrne, menolong orang