Perkembangan Sosial Emosional Anak

20 perlu ketika bercerita, butir instrumen terdiri dari penggunaan kata „ee‟, „terus‟ atau „anu‟, diam dan lain-lain saat bercerita.

C. Perkembangan Sosial Emosional Anak

Perkembangan EmotionalQuotient dibanding IntelligenceQuotient akan menentukan keberhasilan dan kebahagiaan seseorang dalam segala aspek kehidupan termasuk kehidupan keluarga dan bermasyarakat John Gottman dan Joan DeClaire, 2008: 2. Kemampuan merespon secara emosional sudah ada sejak bayi. Reaksi emosional yang terjadi pada bayi akibat stimulasi yang kuat yaitu berupa gerakan atau aktivitas yang dilakukan bayi seperti menangis dan teriak. Tetapi reaksi yang muncul pada bayi belum terlihat secara jelas dapat dinyatakan sebagai keadaan emosional yang spesifik Hurlock, 1978: 210. Permendiknas no. 58 tahun 2009, menjelaskan bahwa anak usia 5 sampai 6 tahun pencapaian perkembangan sosial emosional anak yaitu mampu bersikap kooperatif dengan teman, mengeksplorasi emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada senang, sedih, antusias, memahami peraturan, memiliki sikap gigih, bangga terhadap hasil karya sendiri, dan menghargai keunggulan orang lain. Emosi memberi warna pada perilaku manusia sehari-hari. Dengan emosi manusia bisa merasakan senang, sedih, cemburu, cinta, aman, takut, semangat dan sebagainya. Emosi sering dikaitkan dengan motivasi. Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Emosi dan motivasi memiliki peran 21 penting dalam proses pembelajaran. Emosi membantu mempercepat atau memperlambat proses pembelajaran, dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan Sugihartono, 2007: 20-21. Saat kondisi emosi marah, sedih, takut, dan suasana yang membuat kita tertekan dan terancam, kemampuan belajar menjadi berkurang. Belajar dengan terpaksa mempengaruhi kemampuan otak anak menerima informasi dan ilmu yang diberikan dan berdampak pada hasil belajar anak. Sebaliknya dengan tekanan positif, sel saraf otak dapat bekerja optimal. Dengan kondisi senang anak akan lebih giat belajar dan hasil belajar akan maksimal. Motivasi membuat anak melakukan sesuatu bahkan jika itu adalah hal yang sebelumnya ditakutkan. Motivasi memunculkan keberanian dalam diri anak Sugihartono, 2007: 21-22. Kesimpulan dari teori yang telah diuraikan di atas mengenai perkembangan sosial emosional anak dalam penelitian ini yaitu bahwa anak usia 5 –6 tahun telah mampu bersikap kooperatif dengan teman dan mengungkapkan emosi sesuai apa yang dirasakan anak. Emosi memiliki peranan penting dalam kehidupan seseorang. Emosi mempengaruhi keadaan psikologis seseorang. Dengan emosi manusia bisa merasakan senang, sedih, cemburu, cinta, aman, takut, semangat dan sebagainya. Emosi sering dikaitkan dengan motivasi. Motivasi diartikan sebagai penggerak dalam diri untuk melakukan suatu aktivitas. Jika anak memiliki motivasi dan kemampuan bahasa yang baik maka akan timbul percaya diri yang kemudian 22 memunculkan keberanian anak berbicara ketika pembelajaran sedang berlangsung terutama berbicara di depan kelas.

D. Konsep Berani Bicara di Depan Umum